CEK FAKTA: Tidak Benar Penerima Pesan Stiker WhatsApp Dibebankan Biaya
Merdeka.com - Beredar pesan jika penerima pesan stiker WhatsApp berbayar Rp 250. Pesan itu beredar di WhatsApp hingga merinci total pendapatan yang diterima oleh pembuat stiker.
KominfoBerikut isi pesan tersebut:
"Hindari penggunaan STIKER dl, medsos.Tahukah teman2 ku di group ini... Kenapa menggunakan stiker, menguntungkan pembuat nya,,,Setiap stiker atau gambar yg saudaraku krmkan di wa ini pembayarannya dibebankan kpd yg menerima Rp.250,-.Jk aggt group ini ada 20 org sj maka pembuat stiker sdh mendapat uang 20x 250 rupiah utk satu stiker. jika setiap hari di group ini ada 20 stiker en gambar maka pembuat stiker mendapat uang perhari dr group ini = 20 x20x 250 = 100.000 rupiah. Jika dalam 1 blm brp kah penghasilan pembuat stiker ???Saya mengajak semuanya utk stop pakai stiker agar paket / uang kt tdk cepat habis dan memperkaya org yg sdh kaya. Stiker itu bisa didapatkan secara gratis, memang tetap ada stiker yang dijual namun cenderung tidak banyak.Umumnya penyedia layanan medsos dan aplikasi chat menambahkan emoji, stiker bahkan gif untuk membuat suasana dan keberagaman ekspresi para pemakainya.Dahulu saat masih BBM, untuk bisa membuat emoji kita harus mengingat karakter yang harus diketik, lalu mulai dalam fitur keyboard ditambahkan. Begitu juga Whatsapp dan lainnya."
-
Apa saja dampak dari penipuan WhatsApp? 'Phising ini di mana kita akan dikirimkan sebuah informasi yang sifatnya urgent, biasanya mengaku dari pihak bank yang meminta konfirmasi pilihan biaya transaksi, di mana di dalam wa tersebut akan ada link ke sebuah website yang kita harus isi data diri kita termasuk data perbankan dan lainnya,' ungkap dia kepada Merdeka.com, Kamis (31/8).
-
Bagaimana cara mendapatkan stiker WA lucu? Merangkum dari beragam sumber, Rabu (9/1) berikut adalah kata-kata stiker WA keren, lucu hingga romantis untuk dijadikan sumber inspirasi.
-
Apa modus penipuan akun WhatsApp ? Dalam tangkapan layar yang beredar, akun tersebut mencatut nama serta foto profil Ridwan Kamil, dengan nomor +62 889-7553-8003.
-
Bagaimana modus penipuan WhatsApp bekerja? 'Setelah itu kita akan ditawarkan untuk seolah-olah membeli kumpulan tugas lain yg lebih besar pembayarannya dan ternyata pada saat tugas akan selesai, kita tidak bisa menyelesaikan dengan berbagai alasan dan kita akan diminta lagi untuk melakukan topup supaya misi bisa terselesaikan. Padahal bisa saja setelah beberapa kali menerima topup dari kita mereka langsung menghilang dan mengganti nomor,' jelas Chairman Communication & Information System Security Research Center (CISSReC)
-
Kenapa kata-kata stiker WA viral? Begitu banyak sekali pilihan stiker WA yang bisa digunakan sesuai dengan suasana hati dan situasi percakapan.
-
Mengapa penipuan WhatsApp semakin sering terjadi? Masalahnya adalah masih sedikit orang yang benar-benar memahami jenis-jenis penipuan melalui pesan WA.
Penelusuran
Menurut penelusuran merdeka.com, kabar tentang stiker WhatsApp berbayar adalah tidak benar. Dalam artikel Liputan6 berjudul "Heboh Penerima Pesan Stiker di WhatsApp Kena Tarif Rp 250, Ini Faktanya" pada 19 April 2020, dijelaskan bahwa tidak ada stiker berbayar di WhatsApp.
Hal ini pun ditegaskan oleh pakar keamanan siber Pratama Persadha dan mengatakan kalau pesan tersebut menyesatkan.
"Pesan berantai yang menganjurkan menghindari pemakaian stiker dan akan dibebankan kepada si penerima pada medsos dan aplikasi chat adalah menyesatkan. Milenial cenderung suka berekspresi dengan stiker, lihat bagaimana kesuksesan Line yang akhirnya diikuti oleh Whatsapp," ujar Pratama.
Memang ada perbedaan besaran kuota data dibandingkan teks. Namun ukurannya juga tidak signifikan. Untuk teks, per karakter besar 1 byte, sedangkan stiker umumnya dibawah 50 kilo byte.
"Jadi, penggunaan stiker pada WhatsApp dan lainnya hanya dibebankan pada kuota data. Yang besar di aplikasi chat adalah kirim foto, video, dan dokumen," ucap Ketua Lembaga Riset Keamanan Cyber dan Komunikasi (CISSReC) tersebut.
Seiring berkembangnya teknologi, selain gif, warganet juga diberikan fitur stiker. Sebagian besar gratis, bahkan kita diberikan keleluasaan untuk membuat sendiri, seperti di Whatsapp.
"Lalu yang berbayar juga ada, namun umumnya sekali beli. Keuntungannya karena sekali beli di toko online yang tersedia, bukan karena dipakai berapa juta orang lalu dikali," kata Pratama menambahkan.
Model monetize-nya berbeda dengan film dan musik streaming yang dihitung per sewa maupun per beli.
Kesimpulan
Kabar tentang stiker WhatsApp yang berbayar dan dibebankan kepada penerima pesan stiker adalah tidak benar. Stiker berbayar memang ada, namun dengan sistem beli stiker, bukan penerima pesan stiker dibebankan biaya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pastikan berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Baca SelengkapnyaPihak BSI mengimbau kepada nasabah selalu waspada, segala informasi tentang Bank BSI hanya menggunakan saluran resmi terverifikasi
Baca SelengkapnyaKemudian, untuk memperoleh bantuan tersebut, masyarakat perlu menghubungi kontak WhatsApp yang tertera pada postingan, yakni 0853-1856-8923.
Baca SelengkapnyaSebuah pesan berisi paket tidak dapat dikirim karena alamat hilang yang mengatasnamakan J&T Express beredar di Facebook.
Baca SelengkapnyaSesuai aturan resmi, surat tilang dikirim melalui pos ke alamat sesuai data kendaraan yang terkena e-TLE.
Baca SelengkapnyaBeredar link pemberian BLT el nino sebesar Rp400.000
Baca SelengkapnyaBarcode tersebut rupanya berisi tautan yang mengarah pada formulir online Pengisian Data Pribadi.
Baca SelengkapnyaBRI tidak memiliki nomor ponsel khusus pendaftaran pinjaman
Baca Selengkapnyaviral unggahan video yang mengimbau pengguna Whatsapp untuk tidak menekan tombol block.
Baca SelengkapnyaWajib Pajak keluhkan penipuan mencatut nama Ditjen Pajak melalui file APK.
Baca SelengkapnyaPesan yang beredar berisi pemberitahuan dari Telkomsel bahwa pengguna berhasil meraih hadiah undian senilai Rp175 Juta
Baca SelengkapnyaUmmi Pipik meminta kepada kerabat dan orang-orang terdekatnya untuk berhati-hati dengan nomor WhatsApp yang mengatasnamakan dirinya.
Baca Selengkapnya