Profil
Christine Hakim
Christine Hakim memiliki nama panjang Herlina Christine Natalia Hakim, lahir di Kuala Tungkal, Jambi, 25 Desember 1956. Christine dikenal sebagai salah satu aktris senior Indonesia yang telah menyandang sejumlah penghargaan tinggi dunia. Dia adalah istri dari Edo Eduard Jeroen Lezer.
Aktris papan atas ini mengawali karir sejak tahun 1973 lewat judl CINTA PERTAMA. Dari film ini, Christine meraih piala Citra dalam ajang Festival Film Indonesia 1974 di Surabaya
Christine berkesempatan menjadi Dewan Juri Festival Film Internasional Cannes (FFIC) ke-55 di Prancis pada 15-26 Mei 2002, bersama bintang film Hollywood Sharon Stone (BASIC INSTINCT), Michele Yeoh (James Bond: TOMORROW NEVER DIES) dan sutradara David Lynch selaku ketua dewan juri saat itu.
Dia juga menerima penghargaan Nikkei Asia Prizes bidang kebudayaan dari koran Jepang, Nikkei Shimbun. Sementara penghargaan nasional yang diterimanya di antaranya, delapan kali menerima Piala Citra Pemeran Wanita Terbaik, Satyalancana Wira Karya dan Bintang Budaya Parama Dharma. Selain itu, bersama aktor Ferry Salim, ia juga menjadi duta UNICEF, yaitu organisasi di bawah Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk urusan pendidikan.
Tak pernah bermain karakter antagonis, bukan berarti tak mau bermain karakter tersebut, namun Christine hanya mencari karakter yang pas. Di mana karakter antagonis yang tak berlebihan dan tetap memiliki sisi baik. Seperti peran terbarunya di film JAMILA DAN SANG PRESIDEN, ia berperan sebagai sipir penjara.
Kepedulian Christine terhadap warisan bangsa memang tak perlu diragukan. Hal ini terlihat dari usahanya untuk mengangkat olah raga pencak silat ke layar lebar. Seperti pada film MERANTAU yang turut ia bintangi. Bahkan film ini akan diputar pada Festival Film Cannes.
Christine Hakim menjadi orang Indonesia pertama yang menjadi juri dalam Festival Film Cannes dan menjadi aktris Indonesia pertama yang main film Hollywood EAT PRAY LOVE, bersama Julia Robert di Bali
https://selebriti.kapanlagi.com/indonesia/c/christine_hakim/