Profil
Dorothea Rosa Herliany
Rosa memulai karirnya sebagai penulis lepas di harian Sinar Harapan tahun 1983. Di tahun 1986 beralih menjadi wartawan harian Suara Pembaruan, majalah Prospek tahun 1990, majalah wanita Sarinah tahun 1993, pemimpin Majalah Kolong Budaya tahun 1995, wakil pemimpin majalah Matabaca tahun 2002, panitia Kurator Budaya Indonesia tahun 2003, Konsultan Pekan Raya Buku Nasional di Aceh Nangroe Darussalam tahun 2007, pendiri Yayasan Indonesia Tera bersama suaminya dan dia menjabat sebagai direktur tahun 2000, pemimpin redaksi perusahaan penerbitan Indonesia Tera tahun 2007.
Sajak yang telah di tulisnya seperti, Nyanyian Gaduh tahun 1987, Matahari yang Mengalir tahun 1990, Kepompong Sunyi tahun 1993, Nyanyian Rebana tahun 1993, Nikah Ilalang tahun 1995, Mimpi Gugur Daun Zaitun tahun 1999, dan Kill the Radio (Sebuah Radio Kumatikan, edisi dwibahasa) tahun 2001. Dan juga cerita pendeknya yang berjudul Blencong tahun 1995, Karikatur dan Sepotong Cinta tahun 1996.
Karena prestasi yang telah di raihnya dan hasil karyanya ini Rosa memperoleh berbagai penghargaan meliputi, Pemenang I penulis puisi Chairil Anwar di IKIP Sanata Dharma tahun 1981, Pemenang I penulisan puisi Dies Natalis IKIP Sanata Dharma tahun 1985, Pemenang I penulisan puisi di Institut Filsafat dan Theologia (IFT) Yogyakarta tahun 1985, Pemenang I penulisan esai tahun 1986, Minister of Environment Award for best environment tahun 1994, Penghargaan kesusastraan dari Asosiasi Wartawan Jawa Tengah Indonesia tahun 1995, Pemenang II sayembara kumpulan puisi terbaik PKJ TIM tahun 1998, Puisi terbaik “Mimpi Gugur Daun Zaitun” dari Dewan Kesenian Jakarta tahun 2000, Nominator The Khatulistiwa Literary Award sajak “Kill The Radio” tahun 2003, Penulis terbaik dari Pusat Bahasa Indonesia tahun 2003, Penghargaan seni dari Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI tahun 2004, dan The Khatulistiwa Literary Award karya “Santa Rosa” tahun 2006.
Riset dan analisis oleh Ayu Kurnia
Last Update: 12/3/2014