Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Angan-Angan China Ketika Komunisme Sampai ke Amerika

Angan-Angan China Ketika Komunisme Sampai ke Amerika lukisan masa depan china. ©Fan Wennan

Merdeka.com - Dalam salah satu lukisan seniman Beijing baru-baru ini, pada tahun 2098, China digambarkan sebagai negara adidaya berteknologi tinggi dan Amerika Serikat dipermalukan. Orang Amerika menganut komunisme dan Manhattan, yang dibungkus dengan bendera palu-arit dari "Persatuan Rakyat Amerika", menjadi kawasan wisata kota tua.

Gambaran kemenangan di masa depan ini bergema di antara warga China.

Ilustrasi digital fiksi ilmiah karya seniman, Fan Wennan, ramai di media sosial China dalam beberapa bulan terakhir, mencerminkan kebangkitan nasionalisme. Para pendukung mengatakan, sistem otoriter China tidak hanya berbeda dari demokrasi Barat, tetapi juga membuktikan dirinya lebih unggul. Hal ini sebenarnya telah berlangsung lama, tetapi keberhasilan China melawan pandemi semakin menjadi pendorong.

"Amerika bukanlah kerajaan surgawi yang digambarkan sejak beberapa dekade lalu," jelas Fan, dikutip dari The New York Times, Senin (14/12).

Partai Komunis China, di bawah pemimpinnya, Xi Jinping, menyampaikan gagasan negaranya sedang dalam arena persaingan bagaimana mengalahkan Barat.

Lukisan itu mengandung pesan China berhasil membasmi virus corona dengan tekad di luar jangkauan negara demokrasi Barat yang gagal. Beijing meluncurkan vaksin buatan sendiri untuk lebih dari 1 juta orang, terlepas dari masalah keamanan vaksin yang masih diperdebatkan. Ekonomi China juga bangkit kembali.

"Dalam perang melawan pandemi ini, akan ada kekuatan yang menang dan yang kalah," jelas Wang Xiangsui bulan lalu.

Wang ialah pensiunan kolonel senior China yang mengajar di sebuah universitas di Beijing.

"Kami adalah kekuatan pemenang, sementara Amerika Serikat masih terperosok dan, saya pikir, mungkin akan menjadi kekuatan yang dikalahkan."

Keunggulan psikologis

Surat kabar, televisi, media sosial membanggakan kepemimpinan Xi dan partainya membawa China ke dalam kesuksesan.

"Saatnya untuk bangun dari kepercayaan buta pada sistem Barat," kata sebuah komentar di China Education News pekan lalu.

"Konflik partisan yang kejam kian memburuk di negara-negara Barat, jurang perbedaan sosial semakin dalam, dan krisis sosial yang parah sedang terjadi."

Kebangkitan nasionalisme China saat ini dapat menambah tantangan yang bakal dihadapi Presiden AS terpilih, Joseph R. Biden Jr setelah resmi dilantik pada Januari nanti. Menurut pengusaha Li Jianqiu, kekalahan Presiden Donald Trump dalam pemilu tidak banyak membantu meredakan kecurigaan China terhadap AS.

"Menurut saya China mendapatkan keunggulan psikologis," ujarnya.

"Kinerja Barat benar-benar di luar ekspektasi saya dan bahkan lebih mengubah pemikiran saya - fakta membuktikan bahwa sistem Amerika benar-benar tidak memiliki keunggulan."

Kebanggaan nasional yang agresif melonjak di China menjelang Olimpiade Beijing pada 2008, dan setelah AS mengebom kedutaan China di Beograd pada 1999. Sekarang ada perasaan yang lebih tajam bahwa kekuatan Barat sedang mengalami penurunan yang mungkin tidak dapat diubah, dan pandemi semakin mengangkat keunggulan China.

"Kebanyakan orang China biasa sebelumnya lebih mengagumi AS, tetapi dalam beberapa tahun terakhir, keuntungan dari sistem China menjadi lebih jelas bagi mereka," jelas profesor Hubungan Internasional Universitas Renmin Beijing, Jin Canrong.

"Ada kepercayaan diri yang lebih besar," imbuhnya.

Persaingan ideologis

Para diplomat China dan media pemerintah menanggapi kritik dari pemerintah Barat dengan ejekan. Pendukung China menyerukan agar membalas kritik Barat, terutama setelah pandemi.

Wakil Menteri Luar Negeri China, Le Yucheng, mengatakan dalam sebuah pidato pekan lalu, China tak ingin berselisih tetapi dia juga memperingatkan pemerintah lain untuk tidak meremehkan tekad China untuk melawan kritik.

"Menghadapi penindasan dan pembatasan ini tanpa keraguan," ujar Le.

"Kami tidak akan pernah menelan harga diri kami atau membungkuk untuk berkompromi."

Beberapa orang menyamakan AS dengan Kerajaan Inggris yang runtuh pada abad yang lalu. Ada juga yang membandingkan Amerika dengan dinasti Ming di China, yang runtuh pada tahun 1600-an karena korupsi, pemberontakan, dan penjajahan.

Geremie R. Barme, seorang pakar China di Selandia Baru mengatakan perbandingan historis mencerminkan kecemasan "tentang status bangsa China yang hebat dan tempatnya di dunia."

"Yang mendasari adalah bahwa China secara moral lebih unggul - kami orang China di bawah Partai Komunis - karena kami tidak memiliki kekurangan dari Amerika," katanya.

Xi Jinping belum mengomentari pernyataan kemunduran Amerika baru-baru ini. Namun dia memandang China dan AS terjebak dalam persaingan ideologis.

Sejak berkuasa pada 2012, dia menyerukan sekolah, buku teks, dan situs web China untuk mendoktrin kaum muda terhadap nilai-nilai Barat yang dapat mengikis aturan partai dan "kepercayaan diri budaya" bangsa.

"Sekolah kita tidak boleh memelihara perusak atau penggali kubur sosialisme," ujar Xi dalam pidatonya pada 2018 yang baru-baru ini diterbitkan dalam sebuah buku tentang pernyataannya terkait ideologi.

Beberapa pihak memperingatkan, China berisiko meremehkan kekuatan AS. Dalam beberapa bulan terakhir, para cendekiawan China memperdebatkan bagaimana Beijing harus menangani dunia pasca-Covid, dengan sejumlah besar permintaan untuk menahan diri sebagai cara terbaik untuk memenangkan pengaruh yang bisa bertahan lama.

"Volume nasionalisme China yang tinggi di dalam negeri membuat Amerika Serikat merasa bahwa China semakin agresif," tulis Xiao Gongqin, seorang sejarawan di Shanghai dalam sebuah esai yang diterbitkan bulan lalu.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Fenomena Baru di China, Anak Muda Kini Ramai-Ramai Borong Emas
Fenomena Baru di China, Anak Muda Kini Ramai-Ramai Borong Emas

konsumen menghadapi perekonomian yang sedang berjuang untuk pulih pasca-pandemi dan lemahnya yuan.

Baca Selengkapnya
Warga Negara Inggris ini Bersepeda Sendirian dari China ke Australia, Begini Keseruannya saat Tiba di Semarang
Warga Negara Inggris ini Bersepeda Sendirian dari China ke Australia, Begini Keseruannya saat Tiba di Semarang

Ia mempelajari budaya dan mencicipi kuliner baru pada setiap negara yang disinggahi

Baca Selengkapnya
Diwariskan Pada Anak Cucu, Warga Negara China Kelahiran Kebumen Ini Buka Usaha Makanan Indonesia di Negeri Rantau
Diwariskan Pada Anak Cucu, Warga Negara China Kelahiran Kebumen Ini Buka Usaha Makanan Indonesia di Negeri Rantau

Walaupun sudah lama meninggalkan tanah air, Ibu Bunga terdengar lancar berbahasa Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ternyata, Ini Lima Rahasia Orang China Sukses Berbisnis dan Berdagang
Ternyata, Ini Lima Rahasia Orang China Sukses Berbisnis dan Berdagang

Agresif menjadi kunci utama masyarakat China dalam menjalankan bisnis perdagangan.

Baca Selengkapnya
China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya
China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya

Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.

Baca Selengkapnya
Kalahkan Amerika Serikat, China Jadi Negara dengan Jumlah Orang Kaya Paling Banyak di Dunia
Kalahkan Amerika Serikat, China Jadi Negara dengan Jumlah Orang Kaya Paling Banyak di Dunia

Setidaknya, ada 969 orang kaya yang berada di China. Angka ini jauh melampaui jumlah miliarder di Amerika yang berjumlah 691 miliarder.

Baca Selengkapnya
10 Tempat dengan Angka Kriminalitas Tertinggi di Amerika, Hati-Hati Jika Liburan ke Sana
10 Tempat dengan Angka Kriminalitas Tertinggi di Amerika, Hati-Hati Jika Liburan ke Sana

Beberapa bagian Amerika Serikat yang terkenal dengan kriminalitasnya, seperti, pencurian, perampokan, penganiayaan berat, dan seksual.

Baca Selengkapnya
Pekerja di China Tak Bisa Pensiun, Ternyata Ini Penyebabnya
Pekerja di China Tak Bisa Pensiun, Ternyata Ini Penyebabnya

Demografis yang tidak seimbang memberikan tekanan besar bagi pemerintah untuk memberikan tunjangan.

Baca Selengkapnya
⁠Sejarah China di Bulan: Kibarkan Bendera dan Bawa
⁠Sejarah China di Bulan: Kibarkan Bendera dan Bawa "Oleh-oleh"

Misi ini merupakan pencapaian luar biasa bagi Tiongkok, menjadi negara pertama yang mendarat dan mengumpulkan sampel dari sisi jauh Bulan.

Baca Selengkapnya