Apakah Ikan Bisa Tenggelam di Air? Jawaban Ilmuwan Ternyata Mengejutkan
Manusia dan hewan yang hidup di darat bisa tenggelam di dalam air, bagaimana dengan ikan dan hewan laut lainnya?
Manusia dan hewan yang hidup di darat bisa tenggelam di dalam air, bagaimana dengan ikan dan hewan laut lainnya?
Apakah Ikan Bisa Tenggelam di Air? Jawaban Ilmuwan Ternyata Mengejutkan
-
Gimana ikan bernafas di air? Ikan bernafas di air dengan?Jawab: Tenang
-
Apa jenis ikan yang ditemukan? Ikan berjenis ikan siput 'genus Pseudoliparis' ini ditemukan di kedalaman sekitar 8.336 meter di bawah laut.
-
Mengapa ikan bertaring ini bisa bernapas udara? Diperkirakan penurunan oksigen atmosfer selama Devonian Pertengahan dapat menjelaskan mengapa beberapa ikan berevolusi untuk melengkapi pernapasan insang dengan pernapasan udara.
-
Kenapa ikan purba ini bisa bernapas di darat? 'Struktur berbentuk spiral diyakini memudahkan sirkulasi udara di permukaan, dan ikan bichir Afrika masa kini memiliki bentuk serupa untuk mengambil oksigen di atas air,' ungkap Dr. Choo.
-
Mengapa pelikan tersedak ikan? Meskipun mungkin terdengar lucu, situasi tersebut menjadi kritis ketika ikan itu tersangkut dan sulit untuk dikeluarkan.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di laut dalam? Tepat setelah pukul 10.00 pagi waktu setempat pada 6 Januari 2023, di Lautan Selatan sekitar 1.100 kilometer di selatan Argentina, kamera bawah air Matthew Mulrennan menangkap penampakan yang tidak biasa. Di sana, 176 meter di bawah kapalnya, seekor cumi-cumi tunggal bergerak menembus air yang sangat dingin. Dengan tentakel merah terang yang terentang, tubuh tembus pandang, dan cahaya bioluminesen biru yang samar, cumi-cumi sepanjang 12 sentimeter ini berpotensi menjadi cumi-cumi pertama yang pernah terekam di lingkungan alaminya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan sekitar 236.000 orang tenggelam setiap tahunnya. Tidak hanya manusia, hewan juga bisa tenggelam jika tidak ada cara untuk melarikan diri saat mereka terjebak dalam air.
Lalu, bagaimana dengan hewan yang hidup di dalam air, seperti ikan? Apakah mereka juga bisa tenggelam?
“Tidak hanya manusia, hewan laut juga membutuhkan oksigen untuk hidup, yang membedakan adalah manusia mendapat oksigen dari udara, sedangkan hewan laut hidup dari oksigen terlarut,” jelas ilmuwan kelautan di Organisasi Perlindungan dan Konservasi Lingkungan Oceana, Frances Withrow, dikutip dari Live Science.
Sebagian besar ikan bernapas saat air bergerak melintasi insang mereka. Salah satu penyebab ikan mati adalah jika insang rusak dan air tidak dapat bergerak melewatinya. Secara teknis, mereka tidak tenggelam, tetapi mati karena tidak menghirup oksigen yang terserap–air–lalu mati lemas, kemudian tenggelam.
Faktor penyebab lain berasal dari peralatan memancing dan penyakit. Patogen, terutama bakteri, dapat menempel pada insang, menghalangi insang sehingga tidak dapat menyaring oksigen dari air atau merusaknya hingga tidak berfungsi lagi.
“Ini sama seperti jika kita menderita penyakit pernapasan yang buruk, itu membuatnya–hewan–bekerja lebih keras untuk bernapas,” kata Withrow.
"Walaupun beberapa ikan dapat memompa air melalui insangnya saat istirahat. Banyak juga ikan yang harus dahulu berenang terus-menerus agar air mengalir melewati mereka. Jika mereka terjebak, seperti di jaring ikan. Alhasil mereka perlahan akan lemas dan mati," lanjutnya.
Hiu membutuhkan sirip untuk berenang. Beberapa nelayan menangkap hiu dan mengambil siripnya untuk dijadikan makanan, seperti sup sirip hiu, lalu melemparkan hiu itu kembali ke dalam air karena sisa tubuh hiu mungkin tidak berharga di pasaran.
"Ini sering kali merupakan aktivitas ilegal karena tidak berkelanjutan," kata Withrow.
"Tidak hanya tidak baik untuk populasi hiu secara umum, tetapi juga sangat kejam."
Hiu tidak bisa berenang saat dilempar ke laut, sehingga ia akan dimakan predator, mati kelaparan, atau mati lemas, dan tenggelam.
Di samping itu, hewan laut lain, seperti penyu dan lumba-lumba, mendapatkan udara atau oksigen dengan cara menghirupnya seperti manusia. Akan tetapi, mereka hanya bisa melakukannya saat sendang muncul ke permukaan. Peralatan penangkapan ikan dapat menjebak mereka di bawah air, sehingga mereka tidak dapat melakukannya.
Jaring insang apung, atau jaring raksasa yang mengapung di air dan tidak dirancang untuk menyasar spesies ikan tertentu, adalah penyebab utama.
"Bergantung pada ukuran jaring, ia akan menangkap apa pun yang berenang. Termasuk ikan, penyu, dan mamalia laut yang tidak ingin dijual oleh nelayan. Jenis peralatan memancing lainnya memiliki tali yang dapat menjerat hewan, seperti paus dan mencegahnya muncul ke permukaan," ujar Withrow.
“Sulit untuk mengetahui berapa banyak hewan laut yang mati lemas."
Namun, menurut International Whaling Commission, aksi membunuh 300.000 paus dan lumba-lumba terjadi di setiap tahun.
Terkadang, bukan karena wilayah lautan yang tidak memiliki cukup oksigen terlarut untuk mendukung ikan hidup di laut. Penyebab lain terjadi dari faktor populasi plankton mekar (algan bloom) yang banyak secara bersamaan setelah nutrisi yang cukup tersedia. Jadi plankton menggunakan semua oksigen dalam waktu singkat sehingga menyebabkan ikan di daerah tersebut mati lemas.
"Lautan selalu bercampur, tetapi dengan cara yang aneh. Jadi air tidak selalu dapat mengisi oksigen dengan cepat," kata Withrow.
Menurut penelitian US Geological Survey, ketika suhu laut meningkat karena perubahan iklim. Maka air menjadi hangat dan tidak menahan oksigen terlarut sebanyak air dingin. Dengan begitu banyak hewan di laut yang mati akibat jumlah oksigen yang menurun.