China Bolehkan Pasangan Punya Anak Tanpa Menikah, Alasannya untuk Kepentingan Negara
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi Sichuan, China, mengumumkan aturan pasangan boleh memiliki anak tanpa perlu menikah untuk mengatasi angka kelahiran yang anjlok.
Kebijakan ini diumumkan setelah populasi China tahun lalu turun untuk pertama kalinya selama enam dasawarsa terakhir. Kondisi ini menggambarkan krisis demografi yang kian parah di Negeri Tirai Bambu.
Saat ini pemerintah Sichuan membolehkan pasangan menikah untuk punya dua sampai tiga anak. Mulai 15 Februari semua warga, termasuk yang belum menikah, bisa mendaftarkan jumlah anak mereka sebanyak-banyaknya.
-
Apa saja keuntungan menikah anak kedua dan ketiga? Pernikahan antara anak kedua dan anak ketiga dipercaya menciptakan keseimbangan dan harmoni dalam kehidupan rumah tangga. Kombinasi antara sifat bertanggung jawab dan kemampuan menjaga stabilitas emosi dari anak kedua dengan sikap fleksibel serta adaptif dari anak ketiga, dapat menghasilkan dinamika hubungan yang saling melengkapi.
-
Siapa yang menikah dalam konteks ini? Nagita Slavina Lepas Hijab di Pernikahan Livia Junita, Karyawan Rans, Sementara Rayyanza Penuhi Janji Kasih Kado 'Rumah'
-
Siapa yang menikah lagi? Momen Resepsi Kedua Babang Andika dan Ayu Kartika, Pesta Mewah di Hotel
-
Apa keunggulan dari pernikahan anak pertama dan anak kedua? Perpaduan karakteristik ini sering kali menghasilkan hubungan yang seimbang, di mana kekuatan dan kelemahan masing-masing dapat saling melengkapi. Keduanya juga memiliki kemampuan untuk saling mendukung dan mengisi kekosongan masing-masing.
-
Siapa saja yang ikut nikah massal di Bandung? Delfa dan Ardiansyah pun bahagia mimpinya terwujud di tahun ini.'Tentu, sangat bahagia. Sudah ada keinginan menikah tahun ini,' kata Delfa, mengutip situs bandung.go.id, Senin (23/9).
-
Siapa yang mau nikah? 'Ya doainlah secepatnya. Ya doain semoga bisa secepatnya menikah, karena siapa sih yang nggak mau menikah,' tutur Bastian.
Di China mendaftarkan kelahiran anak membuat orang tua bisa mendapatkan berbagai fasilitas seperti asuransi bersalin. Selain itu anak mereka nanti juga bisa mendapat jaminan sosial seperti kesehatan dan pendidikan.
Seorang pejabat dari Komisi Kesehatan Sichuan mengatakan kepada media setempat, kebijakan ini bertujuan menjaga hak-hak ibu tunggal, bukan untuk mendorong pasangan tanpa menikah menjadi orang tua. Pihak komisi mengumumkan, kebijakan ini akan "menyeimbangkan populasi dalam jangka panjang."
Dengan kebijakan ini maka orang tua tunggal di Sichuan mendapatkan akses terhadap fasilitas seperti yang didapat pasangan menikah, seperti asuransi bersalin yang mencakup kesehatan sebelum melahirkan, biaya melahirkan, dan cuti melahirkan.
Populasi Provinsi Sichuan saat ini mencapai 83 juta jiwa, kelima terbanyak di China.
Krisis demografi di China yang diperkirakan akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di tahun-tahun mendatang membuat para pembuat kebijakan khawatir.
Pemerintah China akhirnya pada 2015 lalu mencabut kebijakan lama yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun yaitu aturan hanya boleh punya "satu anak". Kebijakan "satu anak" itu ternyata meningkatkan populasi lansia dan memperkecil jumlah angkatan kerja yang bisa mengganggu stabilitas sosial dan ekonomi negara.
Untuk mengatasi anjloknya angka kelahiran, pemerintah China akhirnya membolehkan pasangan menikah punya dua anak. Namun setelah sempat naik pada 2016, angka kelahiran terus turun.
Pada 2021 pemerintah kemudian membolehkan pasangan menikah punya tiga anak dan mendukung jumlah keluarga yang lebih besar.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sempat ditiadakan selama pandemi Covid-19, ajang pencarian jodoh di China kini kembali digelar.
Baca SelengkapnyaInsentif yang diberikan pemerintah, tak membuat warga China mau memiliki anak.
Baca SelengkapnyaAcara yang dijadwalkan pada bulan Oktober ini ditujukan bagi kaum muda berusia 23 hingga 43 tahun yang tinggal atau bekerja di distrik tersebut.
Baca SelengkapnyaJjumlah penduduk China berkurang 850.000 orang menjadi sekitar 1.411,75 juta pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaTren ini muncul seiring bantuan finansial yang diberikan pemerintah.
Baca SelengkapnyaAngka pernikahan di China pun terus mengalami penurunan sejak tahun 2014.
Baca SelengkapnyaDan apabila mereka berhasil mencapai jenjang pernikahan, maka pasangan tersebut akan mendapatkan bonus besar lainnya sebesar 20 juta won atau Rp236 juta.
Baca SelengkapnyaKorea Selatan mengalami penurunan angka kelahiran dalam beberapa tahun belakangan.
Baca SelengkapnyaLaporan itu juga menyebutkan masyarakat semakin mendukung kelahiran anak di luar nikah.
Baca SelengkapnyaBiaya perawatan bayi kembar 4 itu mencapai Rp435 juta.
Baca SelengkapnyaSeorang pria memutuskan untuk menceraikan istrinya setelah mengetahui bahwa ketiga anaknya bukan darah dagingnya.
Baca SelengkapnyaSebanyak seratus pasang pengantin mengikuti nikah massal oleh Pemerintah Kota Palembang.
Baca Selengkapnya