Gara-Gara Ada Penumpang Mencret, Pesawat Ini Terpaksa Mendarat Darurat Setelah Terbang Dua Jam
Pesawat Delta Airlines terpaksa kembali ke darat setelah terbang dua jam karena ada penumpang yang mengalami diare.
Gara-Gara Ada Penumpang Mencret, Pesawat Ini Terpaksa Mendarat Darurat Setelah Terbang Dua Jam
Gara-Gara Ada Penumpang Mencret, Pesawat Ini Terpaksa Mendarat Darurat Setelah Terbang Dua Jam
Pesawat komersil, Delta Airlines terpaksa putar balik dan batal terbang karena ada penumpang yang mencret di atas pesawat. Penerbangan 194 telah terbang selama dua jam rute Atlanta-Barcelona pada Jumat malam lalu ketika pilot meminta untuk kembali ke darat.
Dalam rekaman audio yang diunggah di platform X, pilot menyebutkan bahwa seorang penumpang mengalami mencret di pesawat yang menyebabkan bau tak sedap di seluruh pesawat.
Foto: BBC
Setelah itu, pesawat diizinkan mendarat kembali dan dibersihkan. Pesawat tersebut kemudian kembali terbang ke Barcelona keesokan harinya.
Pernyataan dari kontrol lalu lintas udara dalam rekaman audio tersebut mengindikasikan bahwa pihak berwenang menginginkan pesawat kembali ke Atlanta karena insiden tersebut.
"Kami memiliki seorang penumpang yang mengalami diare sepanjang pesawat, jadi mereka ingin kita kembali ke Atlanta," kata rekaman audio di X, yang diduga berasal dari kontrol lalu lintas udara, dikutip dari BBC.
Dalam pernyataan kepada situs web Insider, Delta mengonfirmasi adanya "masalah medis" di pesawat yang memaksa pesawat harus kembali ke Atlanta untuk dibersihkan.
Tim Delta bekerja dengan cepat dan dengan keamanan maksimal untuk membersihkan pesawat dengan seksama dan memastikan pelanggan bisa mencapai tujuan akhir mereka. Maskapai tersebut menyampaikan permintaan maaf atas keterlambatan dan ketidaknyamanan yang dialami oleh penumpang akibat insiden ini.
Sumber: BBC
Turbulensi Parah
Insiden ini terjadi setelah sekitar 11 penumpang dan awak pesawat dirawat dirumah sakit minggu lalu akibat turbulensi parah ketika penerbangan Delta dari Milan ke Atlanta, demikian pernyataan maskapai berbasis di Amerika Serikat tersebut.