Hubungan Arab Saudi dan Libanon memanas, Hizbullah klaim siap perang
Merdeka.com - Hubungan diplomatik antara Arab Saudi dan Libanon memanas. Bahkan salah satu partai politik dan gerakan bersenjata di Libanon, Hizbullah, menuding mantan Perdana Menteri Saad Hariri mundur dari jabatannya karena dipaksa oleh Arab Saudi.
Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, menyatakan dengan memaksa Saad mundur sama saja mengajak perang dengan Libanon.
"Jelas Arab Saudi mendeklarasikan perang dengan Libanon dan Hizbullah," kata Nasrallah, seperti dilansir dari laman BBC, Sabtu (11/11).
-
Siapa pemimpin Laskar Hizbullah? Saat masa revolusi, ia memimpin laskar Hizbullah untuk bersama-sama pasukan TKR di bawah pimpinan Kolonel Soedirman dan berbagai pasukan lainnya untuk bertempur di peristiwa Palagan Ambarawa.
-
Siapa yang percaya diri bisa menang lawan Arab Saudi? Indonesia berstatus non-unggulan pada laga kali ini. Namun, Indonesia tetap percaya diri mengincar poin.
-
Siapa yang berhadapan dengan Arab Saudi? Timnas Indonesia berhadapan dengan Arab Saudi pada matchday pertama Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang berlangsung pada Jumat (6/9) dini hari WIB.
-
Siapa yang menilai kekuatan pemain Arab Saudi? 'Roberto Mancini adalah seorang pelatih yang luar biasa dan memiliki variasi strategi dalam setiap pertandingan, namun saya memiliki pengalaman yang cukup mengenai kemampuan para pemainnya serta Liga Arab Saudi,' ungkap Shin Tae-yong.
-
Apa kekuatan utama Timnas Arab Saudi? Performa cemerlang Abdulhamid menjadikannya salah satu pemain kunci bagi Timnas Arab Saudi.
-
Mengapa Timnas Arab Saudi diunggulkan? Selain sebagai tuan rumah, tim yang dilatih oleh Roberto Mancini juga memiliki kualitas pemain dan pengalaman yang lebih baik dibandingkan Indonesia. Ditambah lagi, catatan pertemuan dengan negara-negara ASEAN semakin memperkuat prediksi bahwa Arab Saudi lebih diunggulkan.
Nasrallah mengatakan mereka tidak takut berperang dengan Arab Saudi. Dia mengklaim kalau persenjataan Hizbullah semakin kuat.
Keberadaan Saad yang mengumumkan pengunduran diri sejak Minggu pekan lalu juga tidak jelas. Dia menyampaikan pernyataan lengser dari jabatannya dari Arab Saudi. Dikabarkan dia kini sengaja disembunyikan di sana.
Presiden Libanon, Michel Aoun, sudah meminta kepada kepala rombongan diplomatik Arab Saudi, Walid Bukhari, supaya membujuk Saad segera pulang kembali. Aoun menyatakan sampai saat ini belum bisa menerima pengunduran diri Saad.
Saad akhir pekan lalu menyatakan dia memilih mengundurkan diri karena khawatir dengan nyawanya. Dia menuding Iran dan sekutunya di Libanon, Hizbullah, sedang berusaha meluaskan pengaruh dan berupaya menyingkirkan dia dengan cara menghabisinya.
Pernyataan dan tudingan Saad seketika memantik perselisihan di antara faksi politik pemerintahan di Libanon. Apalagi sistem pemerintahan koalisi di Libanon sangat ringkih akibat konflik terjadi di antara mereka di masa lalu. Hal itu juga membikin ketegangan baru antara kelompok Syiah dan Sunni, masing-masing berkelindan dengan kekuatan asing seperti Iran dan Arab Saudi.
Sehari setelah Saad menyatakan mengundurkan diri, Aoun menggelar rapat kabinet di Istana Baabda membahas keamanan negara. Aoun lantas meminta pimpinan partai-partai politik menenangkan pengikut mereka dan tidak terpancing hasutan.
"Presiden mengatakan saat ini keamanan, ekonomi, keuangan, dan stabilitas politik dalam titik bahaya," kata Menteri Hukum Libanon, Salim Jreissati, usai rapat.
Nampaknya Saad berkaca dari sang ayah sekaligus mendiang mantan PM Libanon, Rafik Hariri. Rafik dibunuh dalam ledakan bom mobil pada 2005 setelah menyatakan Iran dan sekutunya, Hizbullah, hendak menguasai Libanon. Diduga Hizbullah ada di balik insiden itu. Rafik adalah pengusaha berbisnis di Arab Saudi. Sedangkan Saad lahir di Ibu Kota Riyadh.
Menurut Saad, beberapa tahun belakangan Hizbullah tidak segan menggunakan kekerasan dan senjata demi mencapai tujuan.
Menteri Urusan Kawasan Teluk Kerajaan Arab Saudi, Thamer al-Sabhan, mengklaim kalau dia yang mengungkap adanya rencana pembunuhan kepada Saad.
Iran justru menanggapi miring keputusan Saad mengundurkan diri dari jabatannya. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Qassemi, menilai hal itu justru bakal menimbulkan polemik baru di kawasan teluk.
"Pengunduran diri itu adalah skenario baru buat memantik ketegangan di Libanon dan kawasan itu. Hal ini adalah indikasi dia berada dalam permainan buat merusak kawasan teluk," kata Qassemi.
Hizbullah adalah organisasi bersenjata Syiah didukung Iran dalam perang sipil pada 1975 sampai 1990, dan kemudian mendirikan partai politik. Mereka adalah satu-satunya partai politik di Libanon yang sampai saat ini masih memelihara sayap militer. Jumlah dan jenis persenjataan mereka miliki juga terus bertambah, bahkan menyalip militer Libanon.
Hizbullah beralasan sengaja menyimpan persenjataan buat menghadapi Israel. Mereka membantu rezim Presiden Basyar al-Assad dengan menerjunkan bantuan persenjataan dan tenaga dalam melawan kelompok oposisi serta Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) di Suriah.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Intelijen AS Peringatkan Israel Tidak Akan Menang Lawan Hizbullah
Baca SelengkapnyaIsrael membunuh Nasrallah melalui serangan udara ke Beirut pada Sabtu (28/9).
Baca SelengkapnyaSeorang jurnalis berbasis di Beirut menceritakan pengalamannya menyaksikan perang pada 2006 ketika Israel menyerang Lebanon.
Baca SelengkapnyaArab Saudi Masih Tetap Ingin Normalisasi dengan Israel Setelah Perang di Gaza Usai
Baca SelengkapnyaHizbullah Resmi Umumkan Perang Terbuka dengan Israel di Semua Perbatasan
Baca SelengkapnyaPemerintah juga telah turun tangan untuk mengirim bantuan ke Lebanon. Salah satunya dengan mengirimkan bantuan kesehatan
Baca SelengkapnyaVideo yang memperlihatkan situs-situs penting di Israel dirilis Hizbullah pada Selasa (18/6).
Baca SelengkapnyaSebelumnya tentara penjajah Israel mengklaim telah berhasil membunuh Nasrallah dalam serangan udara mereka.
Baca SelengkapnyaIsrael dan Hizbullah Lebanon saling balas serangan roket.
Baca SelengkapnyaHamas meluncurkan serangan massal terhadap pasukan dan pemukiman Israel, yang menewaskan sedikitnya 700 orang di Israel dan ratusan lainnya di Gaza.
Baca SelengkapnyaMedia Saudi itu mengklaim Israel telah mengonfirmasi tewasnya calon kuat pemimpin Hizbullah Hashem Safieddine.
Baca SelengkapnyaAS menyatakan siap pasang badan untuk Israel jika Iran membalas.
Baca Selengkapnya