Ilmuwan Kaget Temukan Sisa Protein di Dalam Fosil Utuh Tulang Dinosaurus Berusia 66 Juta Tahun
Temuan ini memberikan misteri menarik tentang bagaimana protein ini bisa bertahan dalam fosil.

Temuan mengejutkan baru-baru ini dibuat oleh para ilmuwan, di mana ditemukan kolagen di dalam fosil tulang dinosaurus berusia 66 juta tahun. Fosil tersebut ditemukan di zona Kapur Atas Formasi Hell Creek di Harding County, Dakota Selatan, Amerika Serikat.
“Penelitian ini menunjukkan tanpa keraguan bahwa biomolekul organik, seperti protein seperti kolagen, tampaknya ada di beberapa fosil,” jelas Profesor Steve Taylor, ketua Kelompok Penelitian Spektrometri Massa di Departemen Teknik Elektro & Elektronika Universitas Liverpool, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari IFL Science, Kamis (20/2).
Tim ilmuwan menggunakan pengurutan protein dan spektrometri massa di antara teknik-teknik lain untuk mempelajari tulang sakrum yang besar dan kuat dengan berat sekitar 22 kilogram yang mungkin berada di area panggul dinosaurus Edmontosaurus berparuh bebek. Spektrometri massa tandem dapat mendeteksi dan mengukur hidroksiprolin, asam amino khusus untuk kolagen ketika ditemukan di tulang. Ini menandai pertama kalinya teknik semacam itu digunakan untuk mencari protein dalam tulang dinosaurus.
Taylor mengatakan, temuan ini membantah hipotesis bahwa bahan organik apa pun yang ditemukan dalam fosil pasti merupakan hasil kontaminasi.
“Kedua, hal ini menunjukkan bahwa gambar mikroskop cahaya terpolarisasi silang dari tulang fosil, yang dikumpulkan selama satu abad, harus ditinjau kembali. Gambar-gambar ini mungkin mengungkap bercak kolagen tulang utuh, yang berpotensi menawarkan kumpulan kandidat fosil siap pakai untuk analisis protein lebih lanjut. Hal ini dapat membuka wawasan baru tentang dinosaurus– misalnya mengungkap hubungan antara spesies dinosaurus yang masih belum diketahui,” paparnya.
“Terakhir, temuan ini memberikan misteri menarik tentang bagaimana protein ini bisa bertahan dalam fosil begitu lama.”
Ini bukan pertama kalinya kolagen ditemukan pada tulang dinosaurus. Sebelumnya pernah ditemukan pada fosil hadrosaurus lain, T. rex, dan Lufengosaurus.
Studi ini dipublikasikan di Analytical Chemistry.