Ilmuwan Temukan Spesies Tanaman Pemakan Daging di Kalimantan, Kantongnya Bisa Tampung 2 Liter Cairan
Spesies ini ditemukan saat para ilmuwan melakukan ekspedisi ke Pulau Kalimantan.

Ahli botani dari Malaysia dan Australia menemukan spesies baru tanaman kantong semar saat melakukan ekspedisi ke Pulau Kalimantan. Ekspedisi ini dilakukan bermulai dari foto-foto terkait tanaman tersebut yang muncul di pemberitaan lama dan media sosial.
Alviana Damit dari Departemen Kehutanan Sabah di Malaysia dan Alastair Robinson dari Royal Botanical Gardens Victoria di Australia kemudian berangkat menuju Meliau Range yang terpencil di Sabah, Kalimantan. Mereka juga menemukan tanaman tersebut terancam punah.
Spesies baru ini disebut Nepenthes pongoides, memiliki kantong yang sangat besar, daun seperti kendi yang berevolusi untuk menjebak dan mencerna serangga untuk mendapatkan nutrisi yang terbatas di dalam tanah. Kantong yang ditemukan ada yang tingginya mencapai 45cm dan dapat menampung setidaknya dua liter cairan.
Tidak seperti kebanyakan spesies Nepenthes lainnya, sebagian besar tanaman baru ini ditutupi bulu panjang, kasar, dan kemerahan. Kemiripan dengan orangutan, genus Pongo, menginspirasi nama spesies tumbuhan tersebut, pongoides. Orangutan dan Nepenthes pongoides hidup berdampingan di wilayah Kalimantan Malaysia ini.
“Hebatnya, Nepenthes pongoides sampai saat ini belum terdeskripsikan meskipun ukurannya besar dan memiliki apomorfi (ciri-ciri evolusi unik) yang mencolok,” tulis para ilmuwan dalam artikel mereka di Australian Journal of Botany yang ditinjau oleh rekan sejawat CSIRO dari CSIRO Publishing, dikutip dari laman Cosmos Magazine, Kamis (20/2).
Perburuan Liar

Para ilmuwan menemukan Nepenthes pongoides terancam punah akibat perburuan liar. Spesies Nepenthes lainnya, terutama yang berukuran besar, menarik perhatian besar dari perdagangan hortikultura ilegal.
“Dua spesies Nepenthes sudah dianggap punah di alam berkat para kolektor, yang kesediaannya membayar mahal mendorong para pemburu liar ke hutan hujan untuk mengumpulkan tanaman hias untuk dijual secara online,” kata Robinson.
Tantangan terbesar dalam konservasi Nepenthes pongoides adalah terbatasnya jumlah populasi. Dalam survei ekstensif mereka, Robinson dan rekannya hanya mengidentifikasi 39 individu dewasa.
Selain itu, tanaman ini dibatasi pada satu lokasi dengan luas kurang dari 10 kilometer persegi. Hal ini membuat Nepenthes pongoides rentan terhadap peristiwa yang tidak disengaja, seperti kebakaran, yang memusnahkan seluruh spesies.