Israel Bunuh Enam Anak-Cucu Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Hari Idulfitri, Dibom Saat Silaturahmi ke Rumah Keluarga
Haniyeh menegaskan Hamas tidak akan mundur walaupun keluarga mereka ditargetkan Israel.
Haniyeh menegaskan Hamas tidak akan mundur walaupun keluarga mereka ditargetkan Israel.
Israel Bunuh Enam Anak-Cucu Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Hari Idulfitri, Dibom Saat Silaturahmi ke Rumah Keluarga
Israel membunuh tiga putra pimpinan Hamas, Ismail Haniyeh di Jalur Gaza, Palestina, di hari pertama Idulfitri, Rabu (10/1). Tidak hanya itu, tiga cucu Haniyeh juga terbunuh dalam serangan udara tersebut.
Dilansir Al Jazeera, serangan brutal Israel menargetkan keluarga Haniyeh saat mereka berada di kamp pengungsi Shati, barat laut Kota Gaza.
Dalam wawancaranya dengan Al Jazeera, Haniyeh mengonfirmasi tiga anak dan tiga cucunya terbunuh dalam serangan udara tersebut. Tiga putranya yang tewas yaitu Hazem, Amir, dan Mohammad.
Haniyeh juga mengatakan cucunya terbunuh dalam serangan tersebut.
"Melalui darah para syuhada dan luka dari mereka yang terluka, kami menciptakan harapan, kami menciptakan masa depan, kami menciptakan kemerdekaan dan kebebasan bagi rakyat kami dan bangsa kami," kata Haniyeh.
Haniyeh menyampaikan, anak-anaknya sedang mengunjungi kerabat mereka di hari raya Idulfitri di kamp pengungsi Shati ketika mereka ditargetkan Israel.
Dia menegaskan, para pemimpin Palestina tidak akan mundur walaupun keluarga dan rumah mereka ditargetkan pasukan penjajah Israel.
"Tidak ada keraguan bahwa musuh penjahat (Israel) ini didorong oleh semangat balas dendam dan semangat pembunuhan dan pertumpahan darah, dan ini tidak sesuai standar atau hukum manapun," kata Haniyeh, seraya menambahkan 60 anggota keluarganya telah dibunuh Israel sejak awal perang.
"Kami melihatnya melanggar segala hal di tanah Gaza. Ada perang pembersihan etnis dan genosida. Ada pengusiran massal."
Dia juga mengatakan serangan terhadap keluarganya ini tidak akan mengubah posisi Hamas dalam perundingan gencatan senjata. Dia menyebut serangan ini sebagai bukti kegagalan Israel.
Haniyeh menambahkan, Hamas tidak akan mencabut tuntutannya yaitu gencatan senjata permanen dan memulangkan seluruh rakyat Palestina ke rumah mereka. Dia menyebut Israel "delusional" jika menganggap serangan ini bisa mengubah posisi Hamas dalam perundingan.
"Darah anak-anak saya tidak lebih berharga dari darah anak-anak rakyat Palestina. Semua syuhada Palestina adalah anak-anak saya."
Menurut kantor media Gaza, putra dan cucu Haniyeh ditargetkan saat mereka sedang berkendara di dalam mobil, menggunakan mobil "sipil".
Militer Israel mengonfirmasi pembunuhan anak-anak dan cucu Haniyeh. Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari mengatakan jet tempur pasukan penjajah menyerang "tiga detektif militer" di Gaza tengah, mengacu pada mobil yang dikendarai anak-anak Haniyeh.
Hagari menyebut tiga putra Haniyeh yang terbunuh tersebut Amir, Hazem, dan Mohammad Haniyeh.