Serangan Israel Kembali Targetkan Keluarga Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, 10 Anggota Keluarganya Tewas Dibom
Pada April lalu, Israel juga membunuh tujuh anak dan cucu Ismail Haniyeh di Gaza.
Pada April lalu, Israel juga membunuh tujuh anak dan cucu Ismail Haniyeh di Gaza.
-
Siapa yang menyerang Hamas? Israel melancarkan gempuran ke Gaza.
-
Apa itu Hamas? Hamas merupakan sebuah organisasi yang kerap menjadi perhatian dalam konflik antara Israel dan Palestina. Gerakan yang berlandaskan nasionalisme dan agama ini memadukan dakwah Islam dengan metode perjuangan bersenjata.
-
Kenapa Hamas menyerang Israel? Pada tanggal 7 Oktober 2023, organisasi ini meluncurkan serangan besar yang belum pernah terjadi sebelumnya ke wilayah Israel yang berada di sekitar Jalur Gaza.
-
Siapa yang menjadi korban pembantaian di Gaza? Jumlah korban tewas yang tercatat resmi mencapai 32.975 orang pada hari Rabu. Namun, angka ini hanya mencakup warga Palestina yang jenazahnya tiba di rumah sakit, sementara sekitar 7.000 lainnya masih hilang.
-
Siapa korban dari kekejaman Israel? Avni adalah seorang pawang anjing di penjara Ofer yang terkenal dengan pengamanannya yang ketat, salah satu dari banyak penjara Israel di mana warga Palestina menghadapi penyiksaan dan penganiayaan yang kejam.
-
Dimana kejadian pembantaian satu keluarga oleh tentara Israel? 'Kami tinggal di Jalan Al-Nazaz di Al-Shuja'iya, Gaza timur, ketika sekitar pukul 10.00 pada Kamis kami kaget mendengar suara baku tembak dan ledakan.
Serangan Israel Kembali Targetkan Keluarga Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, 10 Anggota Keluarganya Tewas Dibom
Israel kembali menargetkan keluarga pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh di Jalur Gaza, Palestina. Serangan udara terbaru Israel menewaskan 10 anggota keluarga Haniyeh di kamp pengungsi Shati, Gaza utara, menurut kelompok Palestina dan badan pertahanan sipil setempat.
Hamas mengonfirmasi serangan ini pada Selasa, menuding pemerintahan Presiden AS Joe Biden bertanggung jawab atas kelanjutan perang "pemusnahan" terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza. Hamas menyatakan, AS terus memberikan Israel perlindungan politik dan militer serta waktu untuk menyelesaikan misi penghancuran di Jalur Gaza.
Juru bicara badan pertahanan sipil di Gaza, Mahmud Basal mengatakan serangan pada Selasa pagi menargetkan rumah keluarga Haniyeh di Shati.
"Sepuluh orang tewas, termasuk Zahr Haniyeh, saudara perempuan kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh," kata Basal, dikutip dari Al Jazeera, Rabu (26/6).
Ia menambahkan, beberapa jasad mungkin masih terperangkap di bawah reruntuhan karena kurangnya peralatan untuk mengevakuasi mereka. Jasad yang berhasil dievakuasi telah dibawa ke Rumah Sakit al-Ahli di dekat Kota Gaza. Beberapa orang juga dilaporkan terluka dalam serangan tersebut.
Hamas mendesak komunitas internasional dan PBB untuk bertanggung jawab atas "kejahatan mengerikan yang sedang berlangsung ini" dan meminta tindakan segera untuk melindungi warga sipil yang tidak bersalah. Mereka juga menuntut agar para pemimpin Israel diadili atas kejahatan mereka.
Militer Israel menyatakan, dua bangunan di Shati dan Daraj Tuffah menjadi sasaran serangan, mengklaim bahwa para pejuang yang terlibat dalam serangan 7 Oktober terhadap Israel bersembunyi di dalamnya. Namun, mereka tidak menyebutkan serangan terhadap rumah keluarga Haniyeh dalam pernyataan resmi mereka di media sosial.
Tim Al Jazeera melaporkan bahwa korban tewas dari keluarga Haniyeh termasuk Zahr Abdel Salam Haniyeh, Nahed Haniyeh Abu Ghazi, Iman Haniyeh Umm Ghazi, Ismail Nahed Haniyeh, Muhammad Nahed Haniyeh, Moamen Nahed Haniyeh, Zahra Nahed Haniyeh, Amal Nahed Haniyeh, Shahad Nahed Haniyeh, dan Sumaya Nahed Haniyeh.
Pada April lalu, serangan udara Israel di Gaza tengah menewaskan tiga putra dan empat cucu Haniyeh, yang dituduh terlibat dalam "kegiatan teroris." Haniyeh menyatakan bahwa sekitar 60 anggota keluarganya telah tewas sejak perang Israel di Gaza pecah pada 7 Oktober tahun lalu, yang telah menewaskan lebih dari 37.600 orang di wilayah tersebut.