Lewat Surat, Kim Jong-un Nyatakan Ingin Sering Bertemu Korea Selatan
Merdeka.com - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un berjanji bakal sering bertemu dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in tahun depan. Pertemuan untuk membahas lebih lanjut isu denuklirisasi.
Dalam sebuah surat yang dikirim baru-baru ini ke Seoul, Kim mengatakan dia ingin mewujudkan perdamaian antara kedua negara.
"Ketua Kim ingin memecahkan secara bersama isu denuklirisasi di Semenanjung Korea," ujar juru bicara Presiden Moon, sebagaimana dikutip dari BBC pada Senin (31/12).
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan KIM? Hingga saat ini, tinggal Prabowo yang belum mengumumkan cawapresnya. Koalisi Indonesia Maju (KIM) menjadwalkan pertemuan antara ketua umum partai pada Jumat (20/10). Salah satu yang dibahas dalam pertemuan adalah pematangan calon wakil presiden untuk Prabowo Subianto.
-
Siapa yang memimpin Korea Utara? Pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut) saat ini ialah Kim Jong-un. Dia mengambil alih kekuasaan sebagai orang nomor satu pada tahun 2011 setelah kematian ayahnya, Kim Jong Il.
-
Kapan pertemuan berlangsung? Pertama kali dalam sejarah, wanita tertinggi dan terpendek di dunia bertemu dalam sebuah acara minum teh untuk merayakan Hari Rekor Dunia atau Guinness World Records Day yang ke-20.
-
Kenapa Kim Jong-un mengunjungi pabrik senjata? Pemimpin Korut berusia 41 tahun itu memberikan “arahan penting“ mengenai “peningkatan kapasitas produksi untuk sejumlah amunisi baru.“
-
Apa yang Kim Jong-un minta anak-anak Korea Utara lakukan? Sang Pemimpin dan Bocah-Bocah Calon Pejuang Revolusioner Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un meminta anak-anak dan yatim piatu di negeri itu mengikuti latihan menembak di militer dan bekerja di lokasi-lokasi konstruksi.
-
Apa yang dilakukan Korea Utara pada 13 April 2023? Korea Utara mengumumkan uji coba sebuah rudal balistik antar-benua (ICBM) baru berbahan bakar padat, Hwasong-18 pada 13 April 2023.
Kim Jong-un juga menyatakan sangat menyesal tidak bisa mengunjungi Seoul pada 2018. Dia sebelumnya berjanji akan melakukan perjalanan ke Selatan, ketika Moon datang menemuinya di Pyongyang pada September lalu.
Pada kunjungannya ke ibu kota Korea Utara, Moon memberikan pidato di tengah penyelenggaraan Olimpiade Nasional, mengatakan kedua negara harus 'menjadi satu'.
Meskipun kedua negara secara teknis tetap berperang, hubungan membaik pada tahun 2018 berkat sejumlah inisiatif perdamaian Kim Jong-un.
Di lain pihak, juru bicara Moon Jae-in tidak mengungkapkan bagaimana surat itu dikirim dari Korea Utara, tetapi menggambarkan bahwa isinya bernada hangat.
Dia juga mengatakan bahwa Kim Jong-un menulis tentang "tekad kuatnya untuk mengunjungi Seoul seraya mengawasi situasi di masa depan".
Sementara itu, Kim Jong-un telah bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada 12 Juni lalu, di mana hal itu meruoakan pertama kalinya seorang pemimpin kedua negara bertemu secara langsung.
Tetapi, upaya untuk meningkatkan hubungan antara AS dan Korea Utara terhenti dalam beberapa bulan terakhir.
AS mengatakan Korea Utara tidak benar-benar berkomitmen untuk menyerahkan senjata nuklirnya, sementara sebaliknya, Pyongyang mengecam keras sanksi baru Washington yang melumpuhkan ekonominya, dengan mencerca para pejabat pemerintahan di Gedung Putih.
Terlepas dari kemunduran tersebut, pertemuan tingkat tinggi lainnya antara Donald Trump Trump dan Kim Jong-un kemungkinan bisa terjadi pada 2019.
Sementara itu, pada September lalu, Trump sempat memuji kiriman surat dari Pyongyang sebagai "sesuatu yang hangat", meskipun tidak disebutkan setelahnya apakah kedua pemimpin negara akan kembali bertemu.
Reporter: Happy Ferdian Syah Utomo
Sumber: Liputan6.com
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedatangan utusan Presiden Rusia Vladimir Putin tersebut untuk memperkuat hubungan bilateral.
Baca SelengkapnyaPresiden Yoon juga mendorong Prakarsa Solidaritas Korea-ASEAN (KASI) melalui rencana penguatan kerja sama pada bidang keamanan siber dan maritim.
Baca SelengkapnyaIni merupakan kunjungan pertama Putin ke Korut dalam 24 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaKim Jong-un dengan tegas menyerukan pasukan militernya untuk bersiap menghadapi segala bentuk provokasi dan ancaman dari musuh.
Baca SelengkapnyaPertemuan Kim Jong-un dengan Vladimir Putin di Kosmodrom Vostochny melahirkan kesepakatan kerja sama di bidang militer dan teknologi.
Baca SelengkapnyaKim Jong-un dilaporkan mengunjungi Rusia atas undangan Presiden Vladimir Putin.
Baca SelengkapnyaPertemuan Kim-Putin terjadi pada saat kedua negara menghadapi isolasi internasional.
Baca SelengkapnyaKim Jong-un memamerkan sederet peralatan tempur tipe terbarunya dihadapan Menhan Rusia Sergei Shoigu.
Baca SelengkapnyaKunjungan Kim Jong-un ke lokasi pelatihan tentara ini menjadi sinyal Korea Utara untuk siap berperang.
Baca SelengkapnyaPemimpin Korea Utara Kim Jong-un menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke pabrik senjata Korea Utara.
Baca SelengkapnyaDalam kunjungannya, Kim Jong-un memerintahkan peningkatan produksi kendaraan peluncur rudal untuk mempersiapkan "pertempuran militer" dengan musuh.
Baca SelengkapnyaKim Jong-un memerintahkan peningkatan produksi rudal dan senjata lainnya secara drastis.
Baca Selengkapnya