Paus Fransiskus Tegaskan Yerusalem Simbol Perdamaian Islam, Kristen & Yahudi
Merdeka.com - Paus Fransiskus menegaskan Yerusalem harus menjadi simbol hidup berdampingan dengan damai, bagi penganut tiga agama samawi (Ibrahimiah), terutama Kristen, Yahudi, dan Islam. Pernyataan tersebut diberikan dalam deklarasi bersama Raja Maroko Mohammed VI, dalam kunjungan pertamanya ke negara di Afrika Utara tersebut, Sabtu (30/3).
Kedua pemimpin menyebut Yerusalem sebagai warisan umum kemanusiaan untuk banyak keyakinan, khususnya bagi umat ketiga agama monoteistik.
"Karakter multi-agama yang sangat khusus, dimensi spiritual dan identitas budaya Yerusalem... harus dilindungi dan dipromosikan," bunyi deklarasi yang dimaksud, sebagaimana dikutip dari laman Channel News Asia, Minggu (31/3).
-
Apa tujuan kunjungan Paus Fransiskus ke Jakarta? Agenda yang dimaksud yakni, Misa Akbar yang akan dipimpin pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia, Paus Fransiskus di Stadion GBK Jakarta dan Indonesia Sustainablility Forum (ISF) di JCC.
-
Kenapa Presiden Jokowi sebut kunjungan Paus Fransiskus sebagai upaya perdamaian? Presiden Jokowi mengatakan kunjungan Paus Fransiskus menjadi upaya perdamaian, di tengah konflik dunia.
-
Apa yang dilakukan Paus Fransiskus di Jakarta? Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta. Paus juga sempat mengunjungi Masjid Istiqlal.
-
Siapa yang menerima kunjungan Paus Fransiskus? Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024.
-
Dimana Paus Fransiskus bertugas? Terpilih sebagai Paus, Paus Fransiskus bertugas di Vatikan.
-
Siapa yang diberi salam oleh Paus Fransiskus? Sebelumnya, Paus Fransiskus menyapa Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto saat memberikan pidato di Istana Negara Jakarta, Rabu (4/9/2024). Paus menyampaikan salam hangat untuk Prabowo.
Pernyataan tersebut tentu sangat kontras dengan pengakuan sepihak Presiden AS, Donald Trump beberapa waktu lalu bahwa Yerusalem merupakan Ibu Kota Israel. Sebuah pernyataan yang memicu kemarahan negara-negara Islam, mengingat Palestina menganggapnya sebagai bagian dari teritori di masa depan.
Bukanlah tanpa alasan deklarasi tersebut diberikan oleh pemimpin Maroko dan Paus Fransiskus.
Raja Mohammed VI merupakan ketua sebuah komite Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang bertugas melindungi dan memulihkan warisan agama, budaya dan arsitektur Yerusalem. Sedangkan Paus Fransiskus adalah kepala spiritual bagi 1,3 miliar umat Katolik dunia yang memiliki prioritas untuk memperbaiki hubungan dengan negara-negara lain.
Dalam kesempatan yang sama, Paus juga menyerukan perlawanan terhadap ekstremisme di depan ribuan warga Maroko yang hadir. Mereka bukan hanya umat Katolik di Maroko, namun juga puluhan ribu warga umum yang melihat pidato Paus melalui layar lebar yang disediakan pemerintah.
Raja Mohammed VI juga menyatakan hal yang senada. Dalam sebuah upacara di menara Masjid Hassan, pemimpin Maroko itu menolak agama sebagai justifikasi serangan teror.
"Yang dimiliki oleh teroris bukanlah agama, (tapi) itu justru karena ketidaktahuan terhadap agama. Sudah saatnya agama tidak lagi menjadi alasan ... untuk intoleransi," katanya.
Dalam kunjungan perdana tersebut, Paus menyempatkan diri untuk mengunjungi sebuah lembaga pendidikan Islam. Di sana Paus berbincang dengan murid dari Nigeria dan Prancis. Mereka ternyata belajar tentang Islam yang moderat.
Sebagaimana diketahui, Maroko adalah sebuah negara yang menjadikan Islam sebagai agama nasional, namun tetap memperbolehkan pemeluk Kristen dan Yahudi untuk beribadah dengan bebas.
Meski demikian, warga negara yang didapati telah mengajak Muslim untuk keluar dari agamanya, akan diberikan sanksi pidana hingga tiga tahun penjara.
Sebagai tambahan informasi, pemeluk Katolik di Moroko hingga saat ini mencapai sekitar 35.000 jiwa, sebagian besar merupakan imigran dari sub-sahara Afrika. Rabat mengklaim bahwa negaranya mengadaptasi pendekatan kemanusiaan dalam menangani imigran dan menolak tuduhan telah memindah paksa para pendatang ke perbatasan selatan.
Reporter: Siti Khotimah
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden mengatakan Indonesia dan Vatikan berkomitmen untuk sama-sama menyebarkan semangat perdamaian dan toleransi di tengah dunia
Baca SelengkapnyaPaus Fransiskus sendiri tiba di Masjid Istiqlal sekitar pukul 09.00 WIB
Baca SelengkapnyaKedua tokoh besar tersebut menjadi contoh bagi umat beragama untuk menjalin hubungan di tengah perbedaan
Baca SelengkapnyaPaus Fransiskus memuji watak masyarakat Indonesia dan menyerukan menjaga Bhinneka Tunggal Ika.
Baca SelengkapnyaKeteladanan yang ditunjukkan para pemuka agama diharapkan dapat dicontoh hingga ke tingkat akar rumput
Baca SelengkapnyaMasjid Istiqlal sendiri dibangun pada 1961 dan dirancang oleh arsitek Friedrich Silaban yang merupakan penganut Kristen Protestan.
Baca SelengkapnyaPaus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia yang juga merupakan Kepala Negara Vatikan, mengadakan kunjungan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerowongan Silaturahmi memungkinkan adanya perjumpaan lintas agama yang memunculkan dialog dan saling berbagi pengalaman spiritual hidup
Baca SelengkapnyaKedatangan Paus Fransiskus di Masjid Istilal mendapatkan sambutan penuh hangat.
Baca SelengkapnyaMenurut Paus Fransiskus, keberadaan Masjid Istiqlal menjadi anugerah bagi Bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaNuansa hangat dan harmonis diperlihatkan Paus Fransiskus dan Nasaruddin Umar ketika bertemu di Masjid Istiqlal.
Baca SelengkapnyaPemimpin gereja Katolik sedunia Paus Fransiskus berkunjung ke Masjid Istiqlal pada Kamis (5/9).
Baca Selengkapnya