Kunjungan Paus Fransiskus Dinilai Penuh Makna Perkuat Kerukunan Antar-Umat Beragama
Keteladanan yang ditunjukkan para pemuka agama diharapkan dapat dicontoh hingga ke tingkat akar rumput
Kunjungan bersejarah Paus Fransiskus ke Indonesia menjadi momen penting dalam memperkuat perdamaian dan kerukunan antar-umat beragama di Tanah Air. Peristiwa ini dinilai sebagai langkah konkret membangun persaudaraan sekaligus menjadi kontranarasi terhadap radikalisme dan terorisme.
Pengurus Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia PBNU, M. Najih Arromadloni atau Gus Najih menyambut positif kunjungan pemimpin tertinggi Katolik tersebut.
"Kunjungan Paus sangat bermakna memperkuat perdamaian, memperkuat kerukunan antar-umat beragama. Apalagi di antara kedua agama yaitu Katolik dan juga Islam sebagai agama yang mayoritas di Indonesia," ujar Gus Najih di Jakarta, Kamis (12/9).
Lebih lanjut, Gus Najih menekankan bahwa momentum ini harus dimaknai sebagai upaya rekonsiliasi, terutama mengingat konflik-konflik berbau agama yang pernah terjadi di Indonesia.
Menanggapi persahabatan yang ditunjukkan Imam Besar Masjid Istiqlal dan Paus Fransiskus, Gus Najih menegaskan bahwa hal tersebut sama sekali tidak melanggar ajaran Islam.
"Apa yang dilakukan oleh Imam besar Istiqlal dan Paus sesungguhnya adalah suatu hal yang sangat bermakna, sangat simbolik dan sama sekali tidak melanggar ajaran Islam. Karena Islam itu sebetulnya berasal dari rumpun kata salam yang artinya adalah perdamaian," jelasnya.
Gus Najih juga menekankan pentingnya dialog dan komunikasi dalam mencegah konflik antarumat beragama.
"Upaya-upaya memperkuat dialog, memperkuat komunikasi, diplomasi ini harus terus dilakukan sebagai upaya untuk meminimalisir atau mencegah adanya kesalahpahaman dan juga untuk memperkuat adanya pemahaman antara berbagai pihak," ujarnya.
Gus Najih berharap agar keteladanan yang ditunjukkan oleh para pemuka agama, termasuk Paus Fransiskus dapat dicontoh hingga ke tingkat akar rumput. Hal ini akan membantu sosialisasi kerukunan antarumat beragama di masyarakat hingga ke tatanan terbawah.
"Dengan demikian, kerukunan dan perdamaian tidak hanya terjadi secara konseptual, namun juga secara aktual," tuturnya.
Menurut Gus Najih, kunjungan Paus Fransiskus telah memberikan inspirasi bagi seluruh umat beragama untuk terus memupuk kasih sayang dan persaudaraan.
"Upaya menciptakan perdamaian harus dilakukan secara komprehensif dan tanpa pandang bulu. Indonesia juga harus tetap ingat akan pentingnya memperjuangkan keadilan global, termasuk dalam isu Palestina sebagai bagian dari komitmen kemanusiaan," pungkasnya.