Penyayang kucing asal Aleppo
Merdeka.com - Alaa bisa dibilang berhati mulia. Dia saban hari bekerja sebagai sopir ambulans. Bertaruh nyawa menolong korban perang di Kota Aleppo, Suriah.
Belas kasihnya tidak mengenal batasan. Dia siap menolong siapa saja korban luka atau meninggal tanpa peduli dari kelompok mana. Apakah FSA (Tentara Pembebasan Suriah), Jabhat Nusra, atau bahkan ISIS (Negara Islam di Irak dan Syam).
Bukan hanya kepada manusia kasih sayang juga dia tunjukkan kepada kucing-kucing tak berdosa, seperti dilansir the Daily Mail hari ini. Mereka menjadi gelandangan lantaran ditinggal tuannya.
-
Apa yang didapatkan gelandangan itu? Lebih lanjut, pejalan kaki tersebut menerangkan jika hal itu merupakan rezeki dari Sang Pencipta. 'Karena kejujuranmu, kamu minta 1 dollar, tapi Allah akan beri kamu lebih banyak. Karena Dia penciptamu, tahu yang kamu butuhkan,' katanya.
-
Kenapa gelandangan itu diberi uang? 'Aku sangat menghargai kejujuranmu. Kamu bisa saja mengambilnya, tapi tidak. Berapa yang kamu butuhkan?' tanyanya.
-
Bagaimana gelandangan itu diberi uang? Diberi Imbalan 'Lima dollar cukup,' ujar sang tunawisma. 'Lima? Bagaimana kalau kamu ambil semuanya? Ini untukmu,' terangnya.
-
Apa yang dikorbankan? Anak laki-laki dan perempuan menjadi sasaran pembunuhan ritual pada masa itu, namun karena sebagian besar korban adalah remaja, para peneliti kesulitan untuk menentukan jenis kelamin yang tepat.
-
Apa yang didonasikan? Seorang pria tiba-tiba menghampiri panggung dan berkata, ‘saya ingin membantu Palestina dengan motor kesayangan saya ini’,' sebutnya.
-
Siapa yang mengeluarkan dana Rp 30 miliar? Pengusaha asal Amerika Serikat, Bryan Johnson menghabiskan USD2 juta atau Rp30,9 miliar per tahun demi memuluskan blueprint yang dia sebut mengembalikan usia muda.
Paling tidak separuh penduduk di Distrik Masaken Hanano, Aleppo telah lari menyelamatkan diri. Sebab kawasan itu juga menjadi palagan antara pasukan pemerintah dan pihak pemberontak.
Kalau lagi senggang, Alaa merawat sekitar 150 kucing tidak bertuan itu. Dia saban hari mengeluarkan US$ 4 atau hampir Rp 50 ribu untuk memberi makan kucing-kucing ini.
Perang kemungkinan besar masih lama mendera Suriah. Kucing-kucing itu tentunya masih akan terlantar jika tanpa bantuan Alaa.
Lebih dari sepertiga warga Suriah telah mengungsi sejak perang meletup 3,5 tahun lalu. Paling tidak 200 ribu orang tewas.
Semoga saja Alaa tetap selamat sehingga terus merawat 150 kucing malang itu. (mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebiasan I Ketut Widianta ini sudah dijalani sejak tahun 2000.
Baca SelengkapnyaAlshad Ahmad membongkar biaya fantastis yang harus dirogohnya dalam sebulan untuk kebun binatang mini di rumahnya.
Baca SelengkapnyaJasa penitipan kucing Amore Pejaten dengan tarif Rp 55 ribu per hari mengalami peningkatan 100 persen menjelang Lebaran.
Baca SelengkapnyaTyas memelihara banyak sekali kucing. Ia pun menyediakan fasilitas canggih untuk peliharaannya itu.
Baca SelengkapnyaPedagang siomay ini selalu beri makan kucing jalanan.
Baca SelengkapnyaRumah Singgah Clow (RSC) yang berada di kawasan Parung, Bogor saat ini menampung lebih dari 1500 kucing dan 20 ekor anjing jalanan.
Baca SelengkapnyaKegiatan sterilisasi gratis ini diadakan untuk mengendalikan angka populasi kucing di wilayah Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaViral wanita punya ratusan kucing di rumah. Ini sosok di baliknya.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, pemerintah juga harus ikut bertanggung jawab dalam menekan penyebaran kucing-kucing jalanan
Baca SelengkapnyaSeorang prajurit TNI memiliki usaha burung perkutut yang menghasilkan jutaan perbulan.
Baca SelengkapnyaN nekat mengonsumsi daging kucing, karena rendah kalori. Selain itu, pelaku mengaku tidak sanggup membeli daging sapi.
Baca SelengkapnyaMobil mercy satu ini menjadi 'sasaran' para gerombolan kucing. Ternyata menyimpan rahasia.
Baca Selengkapnya