Rusia godok aturan larang prajurit main medsos dan swafoto

Merdeka.com - Sejak ponsel berkamera dan aplikasi media sosial terus bermunculan, kebiasaan swafoto dan mengunggahnya ke dunia maya perlahan menjadi kebiasaan dan membudaya di masa kini. Namun, hal itu bisa membawa petaka jika dilakukan oleh serdadu berada di palagan.

Kementerian Pertahanan Rusia nampaknya melihat potensi ancaman itu. Mereka menyatakan sedang menggodok aturan melarang serdadu Negeri Beruang Merah mengunggah apapun ke media sosial saat bertugas.

Dilansir dari laman BBC, Kamis (5/10), di dalam rancangan undang-undang itu disebutkan kalau foto, video, atau apapun yang diunggah ke Internet bisa membongkar kerahasiaan operasi militer kepada lawan. Sebab, fitur penanda lokasi otomatis di media sosial bisa mengungkap di mana pasukan itu berada.

Jika unggahan mereka diketahui, maka pihak lawan bisa mengukur dan mengambil tindakan buat menghabisi pasukan. Seperti laporan dari tim penyelidik Bellingcat pada Agustus 2014, menyatakan kalau akibat unggahan seorang serdadu, sejumlah pasukan penerjun dari Resimen 76 tewas karena diserang oleh militer Ukraina.

Jika disahkan, aturan itu bakal berlaku bagi pasukan reguler maupun tentara bayaran pada Januari tahun depan. Kemenhan Rusia menyatakan dua lembaga keamanan lain, yakni FSB dan FSO, sudah melarang anggota mereka mengunggah apapun ke media sosial.

Militer Ukraina yang berperang dengan Rusia hingga saat ini menyatakan prajurit menggunakan media sosial bukan cuma membahayakan diri sendiri, tetapi juga rekan-rekannya. Menurut pimpinan Resimen Dnipro-1 Ukraina, Dmytro Podvorchansky, pasukannya digempur habis-habisan oleh Rusia akibat seorang anggotanya bermain media sosial dan posisi mereka ketahuan.