Rusia kembali diguncang bom, seorang gelandangan terluka
Merdeka.com - Satu orang terluka terkena ledakan bom di dekat sebuah sekolah di Rostov, Rusia. Kejadian itu bersamaan dengan penggerebekan yang dilakukan polisi sebuah rumah yang diduga merupakan rekan bomber Saint Petersburg, Akbarzhon Jalilov.
Sebuah benda mencurigakan itu berada di dalam tas yang akhirnya meledak di depan sekolah. Korban yang terluka merupakan seorang gelandangan.
"Sekitar pukul 6.30 pagi, seorang gelandangan menemukan sebuah tas berisi senter dan dia mencoba untuk menyalakannya, lalu benda tersebut meledak dan merobek tangannya," ujar seorang petugas kepolisian lokal, seperti dilansir kantor berita TASS, Kamis (6/4).
-
Siapa yang menjadi korban serangan? Menurut informasi, suara tersebut berasal dari bom yang diledakan oleh Israel dan menargetkan para pengungsi yang berada di bangunan tersebut.
-
Siapa pelaku penembakan di Gedung Konser Moskow? Rusia mendakwa keempat tersangka pelaku serangan penembakan massal di Gedung Konser Moskow yang menewaskan 137 orang pada Jumat lalu. Ini Identitas 4 Tersangka Pelaku Penembakan Massal di Gedung Konser Moskow, Disidang dengan Wajah Babak Belur Tiga orang digiring dengan cara membungkuk ke pengadilan Moskow, sementara yang keempat menggunakan kursi roda. Semuanya didakwa melakukan tindakan terorisme.
-
Di mana insiden ini terjadi? Melansir dari ElectricalTechnology, Jumat (1/11), peristiwa nahas itu terjadi di sebuah ladang angin di Ooltgensplaat, Belanda, pada 29 Oktober 2013.
-
Dimana kejadian ini terjadi? Diduga, bocah ini tengahh bermain di area parkiran bus.
Sejumlah aparat kepolisian sudah diterjunkan ke lokasi dan langsung mengamankan tempat kejadian.
Ledakan itu terjadi saat polisi tengah menyelidiki benda yang diduga bom di sebuah bangunan permukiman di Saint Petersburg. Dinas Keamanan Federal (FSB) Rusia menyatakan menemukan benda mencurigakan di sebuah apartemen pinggiran kota bagian timur.
Para penghuni segera dievakuasi dan ahli bahan peledak telah memulai penyelidikan di lokasi kejadian.
Polisi kini dinyatakan dalam keadaan darurat setelah terjadinya bom bunuh diri di stasiun kereta bawah tanah Saint Petersburg yang menewaskan 14 orang. FSB dan polisi telah memastikan tersangka bernama Akbarzhon Jalilov (22).
"Selama pencarian di apartemen tersebut ditemukan bahwa orang ini menemukan material yang berguna untuk penyelidikan, kini sudah dikirimkan untuk dianalisa," ungkap Komite Penyelidikan dalam pernyataannya.
Polisi sendiri menyatakan sudah menangkap delapan orang berperawakan Asia Tengah yang diduga merekrut sejumlah orang untuk bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan Al Qaeda di St Petersburg. Mereka tidak menemukan bukti tambahan di mana orang-orang yang ditahan terkait dalam serangan yang berlangsung Senin (3/4) kemarin.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nyawa seorang wanita nyaris melayang saat tengah berjalan di dekat wilayah sasaran.
Baca SelengkapnyaDensus 88 turun tangan mendalami insiden ledakan di Klapanunggal
Baca SelengkapnyaDPR mengutuk aksi penembakan massal gedung konser di Moskow, Rusia
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 orang termasuk dua anak-anak tewas dan 111 orang luka-luka usai serangan Ukraina.
Baca SelengkapnyaPemuda Palestina tunjukkan kondisi rumahnya setelah terkena serangan rudal Israel.
Baca SelengkapnyaIni menjadi serangan paling mematikan di Kharkiv sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022 lalu.
Baca SelengkapnyaAkibat ledakan itu, satu orang mengalami luka cukup parah sehingga harus diamputasi.
Baca SelengkapnyaPlafon Rumah Warga Bekasi Jebol Akibat Ledakan Gudang Amunisi di Bogor, Langsung Diperbaiki TNI
Baca SelengkapnyaLedakan di bangunan barang rongsokan itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB.
Baca SelengkapnyaBangunan yang roboh saat direnovasi itu menimpa dua orang.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kronologi meledaknya benda berwarna putih di kawasan padat penduduk, Guntur Setiabudi
Baca SelengkapnyaKini, dua pelaku sudah diamankan polisi. Pelaku lainnya masih diburu.
Baca Selengkapnya