Setelah Bunuh 400 Warga Palestina dalam 24 Jam, Laporan Intelijen Ungkap Israel Siap Lakukan Invasi Darat di Gaza
Israel mengakhiri gencatan senjata dan menyerang Gaza pada Selasa (18/3) dini hari, membunuh 400 warga Palestina, sebagian besar anak-anak.

Pasukan penjajah Israel dilaporkan siap untuk melakukan invasi darat di Gaza setelah sebelumnya membunuh 400 warga Palestina dalam serangan bom pada Selasa (18/3). Hal ini berdasarkan informasi intelijen yang diperoleh Rusia.
Wakil Perwakilan Rusia melaporkan kemungkinan invasi darat ini kepada PBB.
"Kami punya informasi bahwa tentara Israel sedang mempersiapkan operasi darat di Jalur Gaza," jelas perwakilan Rusia dalam pernyataannya, dikutip dari The Cradle, Rabu (19/3).
Menurut pernyataan tersebut, situasi di Gaza semakin memburuk karena Israel menyetop masuknya bantuan kemanusiaan dan barang-barang kebutuhan pokok warga Gaza.
"Melindungi warga sipil tidak termasuk prinsip-prinsip dan metode dari tentara Israel," kata pejabat tersebut.
Ancaman invasi darat juga sejalan dengan peringatan yang dikeluarkan Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, yang menyatakan "gerbang neraka akan terbuka di Gaza" jika sisa-sisa tawanan yang ditahan Hamas tidak dibebaskan.
"Kami tidak akan berhenti berperang sampai semua tawanan kami pulang ke rumah dan sampai kami mencapai semua tujuan perang kami," cetusnya.
Namun menurut laporan koran Israel berbahasa Ibrani, Ynet, operasi militer yang terjadi saat ini kemungkinan tidak melibatkan invasi darat.
"Saat ini, dimulainya kembali pertempuran di Jalur Gaza hanya terbatas pada operasi udara – dengan nama sandi 'Harga Diri dan Pedang' – dan tidak termasuk invasi darat baru ke Gaza," lapor koran tersebut.
"Israel berupaya mendesak Hamas untuk memajukan negosiasi kesepakatan tersebut, atau setidaknya menyelesaikan satu fase tambahan."