Tak mau kecolongan lagi, Erdogan restrukturisasi badan militer Turki
Merdeka.com - Usai gagalnya penggulingan rezim Turki oleh kelompok militer pemberontak, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan siap merestrukturisasi badan militer negaranya. Hal ini dimaksudkan agar Turki terhindar dari insiden serupa, di mana kelompok militer pemberontak berperan penting di dalamnya.
Melalui wawancara pertamanya kepada Reuters sejak deklarasi status darurat negaranya pekan lalu, Erdogan mengatakan bila bukan sesuatu yang mustahil adanya kudeta baru. Namun hal itu tidak akan mudah, karena Turki kini lebih waspada.
"Ini sangat jelas bahwa ada kesenjangan yang signifikan dan kekurangan di tubuh intelijen kami. Tidak ada upaya untuk coba menyangkal atau menyembunyikan hal itu. Saya mengatakan hal ini kepada kepala nasional intel kami," terang Erdogan di Istana Negara di Ankara, seperti dikutip dari Al Arabiya, Jumat (22/7).
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
-
Siapa yang berperan penting dalam mencegah terorisme di Indonesia? Ary mengatakan tantangan tersebut semakin kompleks dengan adanya bonus demografi 2045. Hal itu, ucapnya, menjadi salah satu tugas utama BNPT.
-
Apa saja yang dirombak Kapolda Metro Jaya? Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto merombak jajarannya dengan memutasi sejumlah pejabat kepala satuan (Kasat) tingkat Polres hingga Kapolsek.
-
Kenapa Kapolda Metro Jaya merombak jajaran? 'Benar, mutasi merupakan hal biasa dalam rangka penyegaran personel, tour of area,' kata Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Rabu (6/12).
-
Bagaimana Kapolda Metro Jaya merombak jajaran? Perombakan ini tertuang dalam surat telegram bernomor Nomor ST/475/XII/KEP./2023, tanggal 4 Desember 2023.
-
Apa tujuan razia di Jakarta? Ditlantas Polda Metro Jaya memaparkan lokasi-lokasi razia kendaraan di Jakarta dan sekitarnya.
Erdogan mengatakan sebuah pertemuan dengan Mahkamah Dewan Militer (YAS) akan ada untuk mengawasi jalannya restrukturisasi pada 1 Agustus mendatang. Dewan akan diketuai oleh Perdana Menteri dan kepala staf.
"Mereka akan bekerja sama dan dalam waktu dekat sebuah struktur baru akan terbentuk. Lewat struktur baru ini, saya yakin tentara militer kami akan mendapat jiwa baru," tandasnya.
Gulen vs Erdogan ©2016 Merdeka.com
Hingga saat ini, Erdogan masih memiliki pandangan bila Gerakan Gulen pimpinan ulama Fethullah Gulen di balik kudeta yang menewaskan 254 orang itu. Menurut harian Hurriyet, Mantan Kepala Angkatan Udara Jenderal Akin Ozturk adalah sebagai jenderal yang merencanakan dan mengeksekusi kudeta gagal itu.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TNI sudah melakukan reformasi internal, baik dari segi struktur, doktrin hingga kultur atau budaya.
Baca SelengkapnyaOrganisasi kelompok anti-Pancasila sudah dibubarkan, tapi sel-sel mereka masih terus bergerak di bawah tanah.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menegaskan akan mengevaluasi perwira tinggi TNI yang menduduki jabatan sipil.
Baca SelengkapnyaIa menjelaskan, apa yang disampaikan ini sekaligus menanggapi beredarnya berita terkait rencana penambahan Kodam.
Baca SelengkapnyaHadi mengatakan, pemerintah pusat telah memberikan dana kepada pemerintah daerah agar digunakan kepentingan pilkada.
Baca SelengkapnyaBudi Arie akhirnya menjawab desakan agar mundur dari kursi Menkominfo.
Baca Selengkapnya"Jangan saya dibully. Saya sudah punya loh yang namanya pengacara-pengacara," kata Megawati
Baca SelengkapnyaMarsdya TNI Andyawan Martono P yang sebelumnya menjabat Pangkogabwilhan II akan menjadi Wakasau.
Baca SelengkapnyaKeberlanjutan pembinaan resmi dari Pemerintah inilah yang akan memperkuat komitmen mantan anggota JI.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Hadi Tjahjanto mengungkapkan TNI bakal menyesuaikan dengan kekuatan baru Angkatan Siber yang segera dibentuk.
Baca SelengkapnyaMoeldoko menyebut, pada zaman dulu TNI memiliki yayasan yang cenderung digunakan untuk alat bisnis. Saat ini hal tersebut sudah tidak ada lagi di TNI.
Baca SelengkapnyaDudung memberikan sebuah pesan bersifat keras yang menjadi sorotan. Ia mencoba mengingatkan kepada para Pangdam dan jajarannya dalam menghadapi politik 2024.
Baca Selengkapnya