Tampilkan Adegan Mirip "Perjamuan Terakhir", Pembukaan Olimpiade Paris 2024 Tuai Kecaman, Jadi Trending di X
Tampilkan Adegan Mirip "Perjamuan Terakhir", Pembukaan Olimpiade Paris 2024 Tuai Kecaman
Penampilan itu dianggap mengolok-olok atau mengejek umat Kristiani.
Tampilkan Adegan Mirip "Perjamuan Terakhir", Pembukaan Olimpiade Paris 2024 Tuai Kecaman, Jadi Trending di X
Pembukaan Olimpiade Paris 2024 yang berlangsung kemarin dipenuhi momen-mommen berkesan, dari mulai penyalaan api olimpiade sampai penampilan penyanyi Celine Dion di atas panggung.
Namun salah satu penampilan menimbulkan reaksi beragam dan menjadi trending di X.
Dilansir Today.com, pesta pembukaan yang berlangsung empat jam itu mengawali ajang pertandingan olimpiade dengan pertunjukkan atlet meluncur di Sungai Seine dan para penari memperagakan momen-momen bersejarah internasional.
Dalam sebuah adegan kontroversial, para waria dan penari berbaris di sebuah meja panjang dalam sebuah
gambar yang oleh sebagian orang dianggap menyerupai lukisan “Perjamuan Terakhir” karya Leonardo da Vinci
yang menggambarkan Yesus Kristus dan 12 rasulnya.
Setelah adegan itu, sejumlah kalangan menyebut penampilan itu sebagai “olok-olok” dan “menghina umat Kristiani.” Sementara itu, kalangan lain menganggap momen itu sebagai perayaan untuk komunitas LGBTQ+ dan inklusivitas.
Dalam satu adegan dari upacara pembukaan, piring makan diangkat untuk memperlihatkan orang telanjang yang dicat biru dan berkilauan bernyanyi dalam bahasa Prancis. Di latar belakang, para penari dan waria berpose di sepanjang meja panjang.
Saat menyorot pemandangan, kamera pertama-tama memperlihatkan seseorang yang dimahkotai dengan lingkaran cahaya di depan meja putar DJ. Kemudian, bidikan tersebut memperlihatkan sisa meja, yang dipenuhi para penampil yang berpose.
Meja tersebut kemudian berubah menjadi panggung peragaan busana, saat para waria dan model naik ke panggung untuk memberi penghormatan kepada dunia mode Paris.
Beberapa orang menghubungkan pemandangan tersebut dengan adegan Alkitab yang digambarkan da Vinci dalam "Perjamuan Terakhir," saat Yesus Kristus dan para rasulnya berbagi makanan terakhir sebelum penyaliban.
Namun, akun X resmi untuk Olimpiade membagikan foto-foto momen tersebut dan merujuk pada dewa Yunani Dionysus, bukan “Perjamuan Terakhir.”
“Interpretasi dari Dewa Yunani Dionysus membuat kita sadar akan absurditas kekerasan antar manusia,” bunyi keterangan foto dalam sebuah tweet.
Ketika ditanya tentang reaksi keras pada 27 Juli, direktur artistik upacara tersebut, Thomas Jolly, mengatakan
pada konferensi pers bahwa ia tidak bermaksud "bersikap subversif," "mengejek" atau "mengejutkan."
"Kami ingin melibatkan semua orang, sesederhana itu," katanya. "Di Prancis, kami memiliki kebebasan berkreasi, kebebasan artistik. Kami beruntung tinggal di negara bebas di Prancis. Saya tidak memiliki pesan khusus yang ingin saya sampaikan. Di Prancis, kami adalah republik, kami memiliki hak untuk mencintai siapa pun yang kami inginkan, kami memiliki hak untuk tidak menjadi penyembah, kami memiliki banyak hak di Prancis, dan inilah yang ingin saya sampaikan."
Para pemimpin Katolik di Prancis menyebut adegan itu sebagai "ejekan terhadap agama Kristen" dalam sebuah pernyataan, Reuters melaporkan.
"Upacara ini sayangnya mencakup adegan ejekan dan ejekan terhadap agama Kristen, yang sangat kami sesalkan," kata Konferensi Uskup Prancis dalam sebuah pernyataan.