Tobatnya sang pembunuh John Lennon

Merdeka.com - Pria yang membunuh musisi legendaris John Lennon kini hanya menginginkan satu hal, yakni memberitahu orang lain tentang Yesus Kristus.

Mark David Chapman, 59 tahun, mengatakan kepada tim penguji pembebasan bersyarat bahwa dirinya bukan lagi seseorang yang mencari ketenaran melalui aksinya ketika membunuh penyanyi grup musik the Beatles itu pada tahun 1980 silam, seperti dilansir situs the Huffington Post, Senin (1/9).

Sekarang, Chapman mengatakan dia menyesal, "telah diampuni oleh Tuhan" dan ingin menghabiskan hari-harinya, baik itu di dalam penjara atau sudah keluar, untuk melayani orang lain.

Tim penguji membantah kemungkinan pembebasan bersyarat Chapman untuk ke delapan kalinya pada 20 Agustus lalu. Menurut transkrip persidangan terdiri dari 25 halaman, Chapman berharap akan adanya pembebasan bersyarat itu. Dia akan terus menjalani hukuman penjara sampai 20 tahun hingga seumur hidup di Wende Correctional Facility di wilayah Alden, dekat Kota Buffalo, Negara Bagian New York.

Dalam sidang pembebasan bersyarat terakhirnya pada tahun 2012 lalu, transkrip persidangan memperlihatkan bagaimana dia hanya tertarik dengan bersaksi tentang keimanan agamanya.

Transkrip persidangan itu merinci bagaimana Chapman menghabiskan waktu selama bertahun-tahun merencanakan penembakan John Lennon, memperoleh senjata dan peluru, berbohong pada istrinya tentang keberadaan dan rencananya. "Tidak akan ada lagi hal itu," kata dia.

Sekarang, istrinya sudah 35 tahun dinikahinya, yang mengunjungi Chapman setiap tahun, adalah mitra dalam keimanan.

"Kami lebih dekat kepada Tuhan sekarang daripada kami berada di jalan. Jadi saya akan memberikan penghargaan pada Dia sebab telah menjaga pernikahan dan kewarasan kami secara bersama-sama," kata Chapman kepada dewan hakim.

Hadiah ulang tahun Chapman kepada istrinya adalah sebuah salib emas dengan batu merah delima berbentuk hati di bagian tengahnya. Chapman mengatakan hadiah itu bukan hanya untuk menyatakan rasa terima kasih kepada istrinya itu. "Tapi ini juga untuk memberitahu kepada Tuhan rasa terima kasih saya atas kasih-Nya bagi kita berdua dan untuk bertahan bersama kami," ujar Chapman.

Tim penguji pembebasan bersyarat mempertanyakan apakah Chapman dapat membahayakan orang lain jika nanti dilepas dan apakah dia dikhawatirkan akan menjadi sasaran dari seseorang ingin mencari ketenaran dengan membunuh dia.

Chapman menyatakan dia berjanji bahwa hari-hari kejahatannya sudah berakhir. Sementara untuk resiko keamanan dirinya sendiri, Chapman mengatakan "Saya menyerahkan itu semua ke tangan Tuhan."

Keinginan utamanya sekarang hanyalah melayani para tahanan. "Saya dan istri saya memiliki pelayanan. Kami mendistribusikan brosur-brosur yang memberitahu orang-orang tentang Yesus Kristus. Itu adalah suatu hal di mana hati saya berada."

Chapman meminta maaf atas rasa sakit yang disebabkan atas pembunuhan John Lennon baik kepada keluarga dan jutaan penggemarnya. "Saya meminta maaf karena saya idiot dan memilih cara yang salah untuk mendapat kemenangan. Saya menemukan kedamaian di dalam Yesus. Saya kenal Yesus. Dia mencintaiku. Dia telah mengampuni saya."

Hasilnya, Chapman berencana untuk menghabiskan hari-harinya dengan cara memberitahu orang-orang bahwa mereka punya pilihan. "Anda memiliki pilihan lain. Anda memiliki Kristus. Apakah kejahatan atau Kristus, cara yang Anda ingin lakukan di sini?"

Dewan pengadilan memutuskan bahwa pembebasan Chapman akan bertentangan dengan kesejahteraan masyarakat dan akan mencela sifat berat dari kejahatan ini, menurut surat kabar the Demokrat and Chronicle. (mdk/fas)