Video Jurnalis Palestina Pingsan Saat Laporan Langsung di Gaza, Diduga Kelelahan dan Kelaparan
Sejak agresinya di Gaza dimulai pada 7 Oktober, Israel telah membunuh sekitar 110 jurnalis.
Sejak agresinya di Gaza dimulai pada 7 Oktober, Israel telah membunuh sekitar 110 jurnalis.
Video Jurnalis Palestina Pingsan Saat Laporan Langsung di Gaza, Diduga Kelelahan dan Kelaparan
Krisis kemanusiaan di Jalur Gaza, Palestina semakin parah. Israel tidak hanya terus menerus membombardir daerah yang terkurung tersebut, tetapi juga memblokir bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza.
Akibatnya, bencana kelaparan mengancam warga Gaza. Pekan lalu, tank Israel juga menembak kumpulan warga yang tengah antre bantuan makanan, menyebabkan sekitar 20 orang terbunuh.
Seorang jurnalis Palestina baru-baru ini pingsan saat sedang laporan langsung di Gaza. Dia diduga kelaparan dan kelelahan.
Dalam video yang beredas luas, reporter Palestine TV, Amr Al Dahoudi itu sedang memaparkan laporan secara langsung kepada rekannya di studio pada 27 Januari. Pembawa acara di studio menanyakan soal harga barang-barang yang melonjak di Gaza. Amr mendengarkan dengan seksama sebelum jatuh pingsan.
Pembawa acara di studio lantas memanggilnya, "Amr, Amr". Lalu tampak beberapa orang yang lewat di sekitar lokasi laporan langsung bergegas Amr Al Dahoudi.
Hingga laporan ini ditulis, belum ada informasi lebih lanjut terkait kondisi Amr Al Dahoudi.
"Jurnalis di sana (Gaza) menderita kelelahan dan kelaparan ekstrem, bersama dengan populasi yang menghadap risiko besar kelaparan," tulis Al Jazeera dalam unggahannya di X.
Tonton videonya di slide berikutnya:
Sejak agresinya di Gaza pada 7 Oktober sampai saat ini, Israel telah membunuh lebih sekitar 110 jurnalis, seperti dikutip dari Democracy Now.
Koordinator CJP (Committee to Protect Journalist) Timur Tengah dan Afrika Utara, Sherif Mansour mengatakan, jurnalis di Gaza menampilkan keberanian yang sangat besar di tengah kondisi lapangan yang mengerikan.
"Mereka benar-benar menulis ulang apa artinya menjadi seorang jurnalis hari ini dengan pengorbanan sangat besar, berani yang tidak pernah kita lihat sebelumnya," ujarnya.