Israel Serang Ambulans dan Tembaki Jurnalis di Kamp Pengungsian Gaza, Bunuh 48 Warga Palestina Hanya Dalam 24 Jam
Kebiadaban Israel di Jalur Gaza, Palestina, masih terus berlanjut dan semakin menjadi-jadi.
Tentara Israel menembaki jurnalis dan paramedis Palestina di kamp pengungsian Nuseirat di Gaza tengah, Kamis (28/11).
Kejadian tersebut didokumentasikan oleh wartawan yang kemudian mengunggahnya ke media sosial X. Video tersebut menunjukkan tentara Israel menembaki mereka saat tengah bekerja di Nuseirat.
"Militer Israel masih menargetkan banyak lokasi di Jalur Gaza. Sejak dini hari tadi, telah terjadi serangan besar-besaran di kamp pengungsi Nuseirat," menurut laporan jurnalis Al Jazeera, Tareq Abu Azzoum pada Kamis malam dari Gaza bagian tengah, seperti dikutip dari laman The Cradle, Jumat (29/11).
“Tentara Israel terus menerus menargetkan bagian utara kamp (Nuseirat), terutama gedung-gedung tinggi, mereka mengirim pesawat tanpa awak quadcopter dimana-mana,” imbuhnya.
Azzoum menambahkan ia dan rekannya menerima panggilan telepon darurat dari warga sipil yang terjebak di sekolah Al-Urouba, yang berada di bagian utara Nuseirat. Tentara Israel mengerahkan pesawat nirawak quadcopter dan menembak siapapun yang berusaha keluar dari sekolah.
Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan pada Kamis malam bahwa sedikitnya 48 warga Palestina tewas dan 53 lainnya luka-luka dalam 24 jam terakhir.
Bencana Besar
Di hari yang sama dengan tewasnya 48 warga Palestina di Gaza tengah, Benjamin Netanyahu mengatakan “siap untuk gencatan senjata di selatan” tetapi hal tersebut rupanya hanya omong kosong belaka.
Sementara itu, PBB mengumumkan di akun resminya di media sosial X bahwa “Lebih dari 2 juta orang terjebak dengan dengan tidak adanya air bersih dan makanan,” kata PBB, dalam video yang diunggah di X, pada Jumat, (29/11).
“Sebagian besar pasokan air di Gaza tidak aman untuk diminum. Tidak ada tempat untuk berlindung, keluarga-keluarga tinggal di rumah-rumah kosong atau di tempat terbuka," kata PBB dalam sebuah video yang diunggah di X, seraya menyebut kondisi di Gaza sebagai bencana besar.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti