Profil
Eka Tjipta Widjaya
Eka yang terlahir sebagai Oei Ek Tjhong ini dilahirkan dalam keluarga miskin. Bersama sang ibu, dia pindah ke Makassar pada tahun 1932 pada saat berumur 9 tahun. Di sana, dia membantu sang ayah yang telah lebih dulu pindah dan memiliki toko kecil.
Eka membantu penjualan produk toko sang ayah dengan cara door-to-door selling. Dia pun hanya mengenyam pendidikan hingga lulus SD karena tidak memiliki biaya untuk melanjutkan sekolah.
Dengan mengendarai sepeda, Eka berkeliling kota Makassar untuk menjajakan kembang gula dan biskuit serta aneka barang dagangan toko sang ayah. Ketika berusia 15 tahun, Eka mencari pemasok kembang gula dan biskuit dengan bersepeda. Meskipun sulit, Eka terus mencari cara untuk dapat berdagang lebih banyak lagi demi membantu perekonomian keluarga. Bahkan ijazah SD-nya dijaminkan kepada pemasok untuk mendapatkan kepercayaan.
Pada saat berusia 37 tahun, Eka pindah ke Surabaya. Setelah berjuang keras, akhirnya usaha yang dijalankannya mulai sukses besar. Eka pun akhirnya memiliki kebun kopi dan kebun karet di Jember. Dan Sinar Mas yang awalnya berbentuk CV kini telah melebar ke bisnis keuangan, bubur kertas, agrobisnis, serta perumahan.
Seiring dengan bisnisnya yang terus berkembang, ia mendirikan PT Tjiwi Kimia pada 1976 yang bergerak di bidang bahan kimia. Kemudian pada tahun 1980-1981, ia membeli perkebunan kelapa sawit seluas 10 ribu hektar, mesin serta pabrik berkapasitas 60 ribu ton di Riau serta perkebunan dan pabrik teh seluas 1.000 hektar berkapasitas 20 ribu ton. Tahun 1982, ia membeli Bank Internasional Indonesia (BII) yang kemudian berkembang pesat, dari dua cabang dengan aset Rp.13 milyar menjadi 40 cabang dan cabang pembantu, dengan aset Rp. 9,2 trilyun.
Eka juga melebarkan kerajaan bisnisnya di bidang real estate. Meski pernah berjaya, bisnisnya juga pernah dihantam krisis pada saat krisis ekonomi di tahun 1998. Namun, nasib baik masih berada di pihak Eka. Perlahan-lahan, dengan keteguhan dan keuletan, Sinar Mas bangkit menyelesaikan persoalannya.
Keberhasilan Eka dalam menjalankan bisnisnya tidak lepas dari prinsip hidup yang dipegangnya. Bagi dia, kesulitan apa pun yang dihadapi dalam menjalankan bisnis, asal punya keinginan untuk berjuang, pasti semua kesulitan bisa diatasi. Prinsip selanjutnya, jujur, menjaga kredibilitas, bertanggung jawab, baik terhadap keluarga, pekerjaan maupun lingkungan sekitar. Hidup hemat dan tidak berfoya-foya. Eka pun mendirikan sebuah yayasan sosial bernama Yayasan Eka Tjipta Foundation.
Riset dan Analisa oleh Noviana Indah Tri Wahyuni