Profil
Elza Syarief
Nama Elza Syarief termasuk salah satu pengacara terkenal di Indonesia. Klien yang ditangani wanita kelahiran Jakarta, 24 Juli 1957 ini memang lebih banyak public figure. Mulai dari kalangan politikus, pengusaha, sampai para selebriti.
Anak sulung dari pasangan Drs. Syarief dan Hj. Betty ini menjalani masa kecil hingga remaja secara nomaden. Ia banyak berpindah kota ketika masih duduk di bangku sekolah karena mengikuti tugas sang ayah yang bekerja di bank pemerintah. Ia pernah bersekolah di Tegal, Semarang, Ambon, dan Bandar Lampung.
Hingga akhirnya ia menambatkan hatinya di dunia hukum dan masuk Fakultas Hukum Universitas Jayabaya Jakarta. Keputusan ini diambilnya setelah bercerai dari suami pertamanya. Dalam pernikahan yang didasari proses perjodohan itu, Elza dikaruniai dua anak bernama Berlianti dan Lia Alizia.
Di akhir masa kuliahnya, Elza mulai aktif di dunia hukum. Kasus pertamanya adalah PHK massal satpam di Telkom. Kemudian setelah meraih gelar sarjana, Elza langsung bergabung bersama kumpulan mantan CPM dan POM AD di Ikatan Warga Satya. Beberapa kantor pengacara pernah dicicipinya. Mulai dari Kantor Pengacara Palmer Situmorang, SH, kemudian pindah lagi ke Kantor Pengacara OC Kaligis, SH. Di sinilah Elza banyak menimba ilmu, hingga ia dipercaya menjadi Direktur Pidana tahun 1988-1991.
Kasus demi kasus ditangani Elza. Ia pun memiliki banyak pengalaman, yang membuatnya memutuskan untuk meninggalkan OC Kaligis dan membentuk sendiri kantor hukumnya. Elza yang lulus ujian pengacara tahun 1989, ujian advokat tahun 1992, coorporate lawyer tahun 1998, dan pasar modal tahun 1999 ini secara resmi memperkenalkan Elza Syarief Law Office miliknya di daerah Salemba.
Dengan kantor milik sendiri, sudah pasti kliennya juga semakin banyak dan beragam. Namanya kian melejit setelah menangani banyak kasus perusahaan besar, khususnya perusahaan milik keluarga Soeharto. Beberapa perusahaan yang ditangani adalah Timor Motor, Timor Industri Complement, Mandala Citra Unggulan, Mandala Permai, Citra Nasional, dan Humpuss. Kegigihan dan kesetiaannya inilah yang membuatnya disukai keluarga Cendana. Ia juga dipercaya untuk menjadi pengacara Bambang Trihatmojo dan Siti Hardijanti Rukmana.
Namun, dari semua kasus yang ditanganinya, ada satu yang membuat namanya benar-benar melejit, yakni saat menjadi kuasa hukum Tommy Soeharto. Bersama Nudirman Munir, Elza berjuang membela hak putra mantan orang nomor satu Indonesia itu dalam kasus tukar guling Bulog dengan Goro - perusahaan milik Tommy.
Setelah kantornya menjadi besar, Elza menerima kasus-kasus para selebriti dan perusahaan hiburan. Tercatat, ia pernah dipercaya sebagai kuasa hukum MD Entertainment melawan Cinta Laura, menjadi pengacara Kristina dalam upaya perceraian dengan Al-Amin Nasution, pengacara Maia Estianty saat cerai dari Ahmad Dhani, pembela Ratu Felisha dalam kasus pemukulan Andhika, serta kuasa hukum untuk Tamara Bleszynski, Cut Memey, dan Gary Iskak.
Di sela kesibukannya, Elza akhirnya menemukan tambatan hati. Ia dipinang seorang Laksamana Muda TNI AL. Dari pernikahan bersama H. Yuswaji, SIP, MBA tersebut membuat keluarga Elza semakin besar. Mereka dikaruniai tiga anak lagi bernama Mia Vinita, Intan, dan Fikri Ghanie. Elza pun tidak serta merta meninggalkan pekerjaannya. Baginya pekerjaan untuk menolong orang itu penting, tapi keluarga tetap nomor satu. Wanita yang hobi musik dangdut dan mengidolakan Iis Dahlia ini pun dikenal jago masak. Saking enaknya, Elza berani membuka usaha katering sendiri.
Riset dan Analisa: Yunita Rachmawati