Pandangan dari atas bukit saat warga mengarak Dewa Rato Machhindranath dalam festival kereta di Bungamati, Lalitpur, Nepal (24/4). Rato Machhindranath oleh umat Hindu dan Buddha di Nepal dikenal sebagai dewa hujan dan kebaikan yang biasa diarak dalam festival selama 1 bulan untuk mendapatkan curah hujan yang banyak dan mencegah kekeringan selama musim panen.
Mengenal Rato Machhindranath, dewa hujan umat Hindu & Buddha Nepal
Hindu
Dewa Rato Machhindranath oleh umat Hindu dianggap sebagai reinkarnasi dari Dewa Siwa, sedangkan umat Buddha menganggap Dewa Rato Machhindranath sebagai reinkarnasi Tantra dari Avalokiteshvara.
Warga saat menaiki ke puncak Dewa Rato Machhindranath saat festival kereta di Bungamati, Lalitpur, Nepal (24/4).
Dewa Rato Machhindranath berbentuk meninggi hingga mencapai 65 meter dan kemudian didorong oleh kereta dari kuil ke tempat yang ditentukan selama satu bulan.
Wanita memainkan musik tradisional saat arakan Dewa Rato Machhindranath dalam festival kereta di Bungamati, Lalitpur, Nepal (24/4).
Warga saat menaiki ke puncak Dewa Rato Machhindranath saat festival kereta di Bungamati, Lalitpur, Nepal (24/4).
Warga saat menaiki ke puncak Dewa Rato Machhindranath saat festival kereta di Bungamati, Lalitpur, Nepal (24/4).
Kerumunan warga saat menyaksikan festival kereta Dewa Rato Machhindranath di Bungamati, Lalitpur, Nepal (24/4).
Warga mengarak Dewa Rato Machhindranath dalam festival kereta di Bungamati, Lalitpur, Nepal (24/4).
Carok merupakan tradisi yang berasal dari masyarakat Madura, yang memiliki akar sejarah dan budaya yang dalam.
Baca SelengkapnyaSaat ada sambal seruit, seluruh anggota sanak saudara yang jauh akan langsung datang untuk makan bersama.
Baca SelengkapnyaDoa sehari-hari agama Hindu dapat diamalkan di berbagai kesempatan.
Baca SelengkapnyaAir ini dikenal sakral karena mampu menyembuhkan berbagai penyakit dan mendatangkan jodoh.
Baca SelengkapnyaKeduanya merupakan kawan dari tetangga pemilik hajatan yang kebetulan sedang berlibur di Indonesia.
Baca SelengkapnyaWarga Kabupaten Lombok Utara ini baru merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW dua hari setelah hari kelahiran Rasulullah.
Baca SelengkapnyaTak sekedar meramaikan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, karena tradisi bernama Panjang Mulud khas Banten juga menyiratkan pesan kebaikan.
Baca SelengkapnyaSeluruh elemen warga, baik itu anak-anak, orang dewasa, laki-laki, maupun perempuan saling berbaur turun ke sungai dan berlomba menangkap ikan.
Baca SelengkapnyaMengawali acara besar Grebeg Mulud, Keraton Yogyakarta melakukan tradisi menyebar udhik-udhik. Animo masyarakat untuk mengikuti prosesi ini cukup besar.
Baca SelengkapnyaKampung di Bojonegoro punya tradisi unik yaitu wanita melamar pria lebih dulu sebelum menikah.
Baca SelengkapnyaMomen pernikahan bagi masyarakat Lampung adalah hal yang sakral dan salah satu unsur kehidupan yang begitu penting.
Baca SelengkapnyaVideo penyerangan ini viral di media sosial dan mendapat kecaman.
Baca Selengkapnya