Lebih dari satu juta orang, terutama perempuan, berkumpul di Washington DC, Amerika Serikat, untuk menggelar aksi unjuk rasa bertajuk Women's March, pada Sabtu (21/1). Aksi unjuk rasa tersebut digelar untuk memprotes pelantikan Donald Trump sebagai presiden ke-45 Amerika Serikat.
Penampakan jutaan warga AS tolak Trump jadi presiden
Demo
Unjuk rasa yang ajakannya bermula dari media sosial Facebook ini ternyata meluas hingga ke berbagai belahan dunia, seperti London, Paris, Miami, Melbourne.
Pihak panitia Women's March awalnya mengatakan, mereka sudah meminta izin aparat untuk berkumpul dengan jumlah peserta sekitar 200 ribu orang, namun ternyata yang datang lebih dari 500 ribu orang.
Mereka kebanyakan mengatakan ikut berdemo lantaran tidak suka dengan kampanye Trump yang memecah belah bangsa dan merendahkan kaum wanita, minoritas, dan imigran.
Sejumlah wanita berselfie dengan latar belakang jutaan peserta aksi unjuk rasa Women's March di Washington DC, Amerika Serikat, Sabtu (21/1).
Suasana aksi unjuk rasa Women's March di Washington DC, Amerika Serikat, Sabtu (21/1).
Donald Trump kembali menarik perhatian publik setelah mengumumkan penunjukan Pam Bondi sebagai Jaksa Agung yang baru pada hari Kamis (21/11).
Baca SelengkapnyaDonald Trump akan dilantik sebagai Presiden AS ke-47 pada Januari mendatang.
Baca SelengkapnyaKegagalan RUU Pelarangan Perdagangan Anjing dan Kucing masuk dalam Prolegnas menjadi sorotan aktivis hewan dalam Koalisi Dog Meat Free Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerdapat lima aspek utama yang perlu diperhatikan terkait kebijakan ekonomi dan politik di bawah kepemimpinan Trump.
Baca SelengkapnyaDonald Trump menganggap Linda McMahon sebagai individu yang berkomitmen untuk memperjuangkan hak pendidikan bagi anak-anak di Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaLutnick akan mengambil peran strategis dalam mengelola agenda tarif dan perdagangan.
Baca SelengkapnyaDonald Trump, yang terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat, diperkirakan akan memberikan dampak besar terhadap industri otomotif di negara tersebut.
Baca SelengkapnyaTrump sering kali menekankan prinsip "America First".
Baca SelengkapnyaKebijakan ekonomi yang diambil oleh Presiden AS Donald Trump dan Joe Biden telah memiliki dampak yang signifikan terhadap perdagangan global.
Baca SelengkapnyaDonald Trump akan dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat ke-47 pada 20 Januari 2025.
Baca SelengkapnyaTerpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS diprediksi akan membawa perubahan signifikan dalam kebijakan perdagangan global, termasuk dengan Indonesia.
Baca SelengkapnyaDua calon kabinet Trump terlibat kontroversi yang dapat mengancam konfirmasi mereka.
Baca Selengkapnya