Skandal Seks Ancam Calon Menteri Kabinet Donald Trump, Diduga Melibatkan Gadis 17 Tahun
Dua calon kabinet Trump terlibat kontroversi yang dapat mengancam konfirmasi mereka.
Dua Calon Kabinet Trump Terlibat Kontroversi
Dua calon untuk posisi utama di kabinet presiden terpilih Donald Trump, yaitu pembawa acara Fox News Pete Hegseth dan mantan anggota Kongres Matt Gaetz, sedang menghadapi kontroversi yang dapat mempengaruhi proses konfirmasi mereka di Senat. Hegseth dinyatakan sebagai calon Menteri Pertahanan, sementara Gaetz dinyatakan sebagai calon Jaksa Agung. Kontroversi ini muncul di tengah perhatian publik yang besar terhadap latar belakang dan integritas kedua calon tersebut.
Hegseth, berusia 44 tahun, dilaporkan membayar sejumlah uang yang dirahasiakan kepada seorang perempuan yang menuduhnya melakukan pelecehan seksual pada tahun 2017. Pengacara Hegseth, Tim Parlatore, mengungkapkan bahwa pembayaran tersebut dilakukan untuk menghindari ancaman dari klaim yang dianggap tidak berdasar. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai kredibilitas Hegseth sebagai calon Menteri Pertahanan.
Sementara itu, Gaetz, yang berusia 42 tahun, mengundurkan diri secara tiba-tiba dari DPR menjelang akhir masa jabatannya. Keputusan ini diambil hanya beberapa hari sebelum Komite Etik DPR menyelesaikan penyelidikan mengenai dugaan hubungan seksualnya dengan seorang gadis berusia 17 tahun. Kasus ini menambah daftar masalah yang dapat menghalangi konfirmasi Gaetz sebagai Jaksa Agung.
Tuduhan dan Penyangkalan
Hegseth membantah tuduhan yang ditujukan kepadanya dan mengklaim bahwa hubungan dengan perempuan tersebut adalah konsensual. Parlatore juga menyatakan bahwa penyelidikan oleh polisi setempat tidak mengarah pada tuntutan hukum. Ia menjelaskan bahwa Hegseth merasa tertekan oleh ancaman pengajuan tuntutan yang dapat merusak kariernya di Fox News, tempat ia bekerja sebagai pembawa acara talk show.
Di sisi lain, Gaetz menghadapi tuduhan serius terkait perilakunya di DPR. Beberapa anggota DPR dilaporkan menyaksikan Gaetz menunjukkan foto-foto telanjang di ponselnya, yang menunjukkan hubungan seksualnya di ruang DPR. Meskipun demikian, Gaetz telah membantah semua tuduhan tersebut dan pihak berwenang federal memutuskan untuk tidak mengajukan tuntutan terhadapnya pada awal tahun ini.
Pengunduran diri Gaetz dari DPR menimbulkan pertanyaan mengenai proses konfirmasi untuk posisinya sebagai Jaksa Agung. Beberapa senator dari Partai Republik dan Demokrat berusaha mendapatkan akses ke temuan penyelidikan Komite Etik DPR. Ketua DPR Mike Johnson menolak untuk merilis laporan penyelidikan tersebut, menyatakan bahwa tidak ada laporan yang perlu dipublikasikan karena Gaetz bukan lagi anggota Kongres.
Dukungan dan Tantangan
Presiden terpilih Donald Trump tetap memberikan dukungan kepada Hegseth, meskipun banyak anggota kongres yang meragukan latar belakang manajerialnya. Hegseth dianggap sebagai pilihan yang tidak lazim untuk memimpin Pentagon, yang mengawasi lebih dari dua juta tentara dan tenaga kerja sipil. Kritikus juga menyoroti tato besar di dada Hegseth, yang ia sebut sebagai simbol Kristen, tetapi dianggap oleh sebagian orang sebagai simbol nasionalis kulit putih.
Dalam konteks ini, Gaetz juga mendapatkan dukungan dari Trump, tetapi pengunduran dirinya menambah kerumitan dalam proses konfirmasi. Beberapa senator telah mengusulkan untuk mengajukan permintaan secara paksa untuk mendapatkan laporan Komite Etik DPR jika laporan tersebut tidak diserahkan secara sukarela. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada dukungan dari presiden, tantangan besar tetap ada bagi kedua calon tersebut.
Proses konfirmasi di Senat akan menjadi momen penting bagi Hegseth dan Gaetz, di mana mereka harus menghadapi pertanyaan dan skeptisisme dari anggota Senat. Meskipun Trump berusaha untuk mempercepat proses ini, tantangan yang dihadapi kedua calon kabinet ini dapat mempengaruhi keputusan akhir Senat terkait konfirmasi mereka.
Sumber: VOA Indonesia