Seorang demonstran berjalan membawa papan yang bertuliskan "Untuk masa depan yang lebih baik" saat ikut berunjuk rasa di Kurfurstenstrabe, Berlin, Jerman, Sabtu (24/8) waktu setempat. Sekitar 200 aktivis Greenpeace dan lingkungan lokal menggelar aksi jalan dari kota Kurfurstenstrabe menuju Jalan 17 Juni sebagai sikap peduli lingkungan.
Demo Climate Change di Berlin
aktifis Greenpeace
Sejumlah demonstran membentangkan spanduk yang bertuliskan " Iklim kita, masa depan kita" saat menggelar aksi yang bertema Silent Climate Parade di Kurfurstenstrabe, Berlin, Jerman, Sabtu (24/8) waktu setempat.
Petugas kepolisian setempat mengawal dan mengamankan aksi damai lingkungan tersebut.
Sebuah spanduk yang bertuliskan "Selamatkan, Laksanakan, Keamanan lingkungan sekarang juga" dibentangkan saat aksi damai lingkungan tersebut.
Sambil pakai headset bluetooth demonstran mendengarkan musik dari pimpinan parade demo yang juga berpidato. Selain meneriakkan slogan, demonstran yang memakai walkman ini joget dansa sambil jalan mendengarkan lagu.
Spanduk bertuliskan "Silent Climate Parade" yang merupakan tema mereka dibentangkan saat demo Climate Change di Kurfurstenstrabe, Berlin, Jerman, Sabtu (24/8). Selain Berlin, demo lingkungan ini juga akan dilakukan di berbagai kota besar Jerman seperti Frankfurt, Hamburg, dan Koln.
Aktivis yang tergabung dalam gerakan #BersihkanIndonesia menggelar aksi teatrikal dan penyerahan dokumen CIPP dan JETP di Kedubes Jepang.
Baca SelengkapnyaAksi unjuk rasa #PemiluTanpaOligarki yang turut menghadirkan boneka gurita raksasa di Bundaran HI ini berujung pada ditangkapnya 12 aktivis Greenpeace.
Baca SelengkapnyaIni menjadi serangan paling mematikan di Kharkiv sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022 lalu.
Baca SelengkapnyaNarges Mohammadi saat ini sedang dipenjara oleh rezim karena aktivismenya.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan di Eropa mengumumkan pada Kamis (5/10), 2023 adalah tahun terpanas yang pernah tercatat dalam sejarah manusia.
Baca SelengkapnyaMont Blanc dijuluki sebagai “Atap Eropa”, diperkirakan sekitar 20.000 hingga 30.000 orang setiap tahunnya mendaki gunung tersebut.
Baca SelengkapnyaAnjing bernama Commander itu telah menggigit sekitar 11 orang.
Baca SelengkapnyaIni adalah hasil penelitian terbaru dari National History Museum (NHM) di London, Inggris.
Baca SelengkapnyaApakah Anda pernah membayangkan hidup tanpa tembok sebagai perlindungan?
Baca SelengkapnyaKetika kemasan krim dibuka, para arkeolog hampir pingsan. Simak apa penyebabnya,
Baca SelengkapnyaHomo sapiens diperkirakan mengikuti "koridor yang tergenang air" yang terbentuk oleh saluran sungai yang kini telah kering
Baca SelengkapnyaTopan Koinu memiliki kecepatan angin hingga 252 kilometer per jam.
Baca Selengkapnya