Warga bersama polisi mengevakuasi seekor buaya sepanjang 6 meter yang telah mati dibunuh di tepian Sungai Kebunyahan, Marukangan, Sandaran, Kutai Timur, Jumat (2/3). Buaya tersebut dibunuh karena diduga telah menerkam seorang pekerja perkebunan kelapa sawit. Untuk membuktikan dugaan warga, perut buaya itu pun dibelah. Akhirnya ditemukan kaki dan lengan manusia dalam perut buaya tersebut.
Wujud buaya raksasa yang terkam orang di Kutai Timur
Tewas diterkam buaya
Potongan tubuh tersebut diduga milik jenazah Andi Aso Erang (36), warga Desa Marukangan, kecamatan Sandaran, Kutai Timur. Pasalnya, jenazah Andi ditemukan tanpa tangan dan kaki pada Kamis (1/3) lalu.
Warga bersama polisi membelah perut buaya sepanjang 6 meter yang menerkam Andi Eso Erang.
Doa bersama juga dihadiri ribuan kader serta simpatisan Partai Gerindra.
Baca SelengkapnyaPerda No. 1 Tahun 2024 Jakarta mengubah tarif pajak progresif kendaraan, ini yang perlu Anda ketahui.
Baca SelengkapnyaHasil survei PKHP UIN Jakarta mengungkapkan bahwa pasangan calon gubernur Jakarta nomor urut 1, RK-Suswono punya elektabilitas tertinggi sebesar 53 persen.
Baca SelengkapnyaKejadian ini terjadi sebelum Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka datang ke sekolah tersebut untuk meninjau makan gizi gratis.
Baca SelengkapnyaMusim hujan harus diwaspadai oleh setiap pengendara di jalan raya.
Baca SelengkapnyaMasalah kemacetan Jakarta sudah diminimalisir berkat pembagunan MRT, LRT, kereta bandara hingga kereta cepat Whoosh.
Baca Selengkapnyaresiden akan menandatangani kepres pemindahan ibu kota jika infrastruktur di IKN sudah terbangun dengan baik.
Baca SelengkapnyaDebat bertema Lingkungan Perkotaan dan Perubahan Iklim menjadi debat terakhir dalam Pilkada Jakarta 2024 sebelum pemungutan suara pada 27 November 2024.
Baca SelengkapnyaPotret kehidupan masyarakat di ibu kotayang tinggal di bawah jalan tol.
Baca SelengkapnyaRK-Suswono berharap, kampanye akbar ini dapat memompa semangat para relawan serta kader dari partai KIM Plus untuk memenangkan Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaBanjirnya produk impor yang dijual dengan harga murah menyebabkan produk lokal semakin terpinggirkan dalam persaingan di pasar.
Baca SelengkapnyaPengelolaan limbah yang buruk sering menjadi masalah besar di kota-kota besar seperti Jakarta.
Baca Selengkapnya