Miris Tidur Bergantian, Begini Kondisi Rumah Warga yang Berada di Pusat Kota Jakarta
Begini penampakan rumah kecil di pemukiman padat penduduk yang dihuni oleh belasan orang.
Menyandang nama Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta menjadi Daerah Khusus Jakarta (DKJ) masih mempunyai banyak pemukiman yang padat penduduk. Saking padatnya, sampai kebersihan dan keteraturan di wilayah tersebut sulit untuk dikendalikan.
Efeknya, banyak orang yang tinggal di pemukiman tersebut hingga menyebabkan penumpukan penghuni di dalam satu rumah. Pemukiman padat tersebut berada di Kecamatan Johar baru, Tanah Tinggi, Jakarta Pusat.
Bahkan, ada salah satu rumah yang berukuran sangat kecil tapi dihuni oleh belasan orang. Lantas, bagaimana penampakan pemukiman tersebut? Simak ulasannya sebagai berikut.
Penampakan Pemukiman Padat di Jakarta Pusat
Sebuah video yang diunggah di channel Youtube DUA SEPATU memperlihatkan sebuah pemukiman padat penduduk di Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat. Di sana, terdapat sebuah rumah kecil berukuran 4x4 tapi dihuni oleh belasan orang.
“Saya mengunjungi salah satu rumah di RW ini dan melihat langsung kondisinya. Rumah ini berukuran sekitar 4x4 meter dan jika saya tidak salah menghitung ada total 18 orang dari beberapa keluarga yang tinggal di dalamnya,” ucap pria yang merekam video tersebut.
Menurut salah satu penghuni di rumah tersebut. Ia mengatakan jika di rumah itu dihuni oleh 3 KK yang dipaksa untuk hidup bersama meski dengan lahan yang sangat terbatas.
“Ada tiga KK. Dia punya anak 6, satu keluarga 8 orang. Saya satu KK 6. Yang satu lagi satu KK 4. Belum ayah adik, empat,” ucap salah satu penghuni rumah tersebut.
Tidur Bergantian
Diketahui, keluarga tersebut sudah sangat lama tinggal di pemukiman itu. Ibu-ibu yang tidak diketahui namanya itu mengatakan ibunya sudah tinggal di sana sejak sang ibu masih berusia 6 tahun.
“Dari ibu saya umur 6 tahun. Sekarang ibu saya sudah meninggal kemarin baru 100 hari,” jelasnya.
Saking kecilnya rumah yang ditinggali oleh satu keluarga tersebut, membuat mereka tidak bisa beristirahat dengan tenang. Bahkan, untuk tidur saja, satu keluarga itu harus bergantian, karena kondisi yang sangat terbatas.
“Ini kalau tidur shift-shift an ya begini emang. Satu layar kan kebanyakan satu KK om,” jelas ibu-ibu tersebut.