Mantan Kapolda Sumatera Barat, Irjen Teddy Minahasa dituntut pidana mati atas perkara peredaran narkotika jenis sabu-sabu oleh Jaksa Penuntut Umum di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Kamis (30/3/2023).

Dalam tuntutannya, Jaksa menyebut hal yang memberatkan Teddy lantaran telah mengkhianati Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Perbuatan terdakwa sebagai Kapolda telah mengkhianati perintah Presiden dalam penegakan hukum dan pemberantasan peredaran gelap narkotika," ucap Jaksa saat membacakan tuntutan di PN Jakarta Barat, Kamis (30/3/2023).

Terdakwa Irjen Pol Teddy Minahasa saat mendengarkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) membacakan tuntutan.

Tuntutan hukuman mati oleh JPU dijatuhkan karena terdakwa telah terbukti menyelundupkan dan mengedarkan narkoba jenis sabu.

Jaksa mengatakan, sosok Teddy yang merupakan pimpinan Kepolisian Provinsi Sumatera Barat seharusnya menjadi sosok garda terdepan untuk memberantas peredaran narkoba.

Namun dirinya malah memanfaatkan jabatannya untuk memuluskan peredaran barang haram itu.

Perbuatan Jenderal bintang dua itu dinilai jaksa telah merusak institusi kepolisian.

Jaksa menyebut keterangan terdakwa selama persidangan menyangkal dari perbuatannya dan berbelit-belit memberikan keterangan.

Terdakwa Irjen Pol Teddy Minahasa berbincang dengan penasihat hukum usai menjalani sidang tuntutan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Kamis (30/3/2023).