Viral Napi Pesta Narkoba Sambil Putar Musik di Tahanan, Begini Penjelasan Kalapas Tanjung Raja Ogan Ilir
Dalam video nampak belasan napi pria berjoget sambil menggoyangkan kepala dan mengangkat tangan dengan diiringi musik keras.
Beredar video sejumlah narapidana diduga menggelar pesta narkoba sambil joget-joget musik remik di dalam ruang tahanan. Kejadian ini dibenarkan pihak lembaga pemasyarakatan.
Video itu viral setelah diunggah sejumlah akun media sosial, salah satunya di grup Facebook Ogan Ilir Memilih Pemimpin. Dalam video nampak belasan napi pria berjoget sambil menggoyangkan kepala dan mengangkat tangan dengan diiringi musik keras.
Terlihat juga napi santai main ponsel. Bahkan ada di antara mereka sedang menikmati sabu. Peristiwa itu dikabarkan terjadi salah satu ruang tahanan di Lapas Tanjung Raja, Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
Kepala Pengamanan Lapas Tanjung Raja Ade Irianto menyebut peristiwa itu sudah terjadi pada akhir Agustus 2024 dan kembali viral saat ini. Menurut Ade, Lapas Tanjung Raja telah menindaklanjuti kasus ini sejak awal.
"Benar, tapi kejadiannya akhir Agustus 2024, sempat naik di medsos juga waktu dan sekarang viral lagi," ungkap Kepala Pengamanan Lapas Tanjung Raja Ade Irianto, Kamis (13/11).
Razia Lapas
Setelah kejadian, pihak lapas melakukan razia di setiap ruangan. Petugas menyita ponsel para napi dan menindak tegas napi yang merekam video itu.
"Dua perekam video atau pelaku utama sudah kita berikan sanksi berupa pencabutan hak bebas bersyarat dan remisi, padahal mereka bakal bebas bersyarat. Untuk napi lain disanksi teguran dan pindah kamar," kata Ade.
Sementara petugas yang menyebarkan video tersebut yakni inisial RB sudah dimutasi ke Rupbasan Baturaja. Ade menyebut RB tercatat kerap bermasalah dan sudah pernah beberapa kali menjalani rehabilitasi seperti di Kaliandak Lampung, BNN Lido Bogor dan terakhir dirawat di RS Ernaldi Bahar Palembang.
"Dugaannya RB menyebarkan kembali video itu karena sakit hati, tapi tidak diketahui masalah apa," kata Ade.
Ade menjelaskan, total penghuni di Lapas Tanjung Raja ada 900 orang dan tidak berbanding dengan jumlah petugas. Meski demikian, pihaknya gencar melakukan melakukan pemeriksaan dan razia agar kejadian itu tidak terulang lagi.
"Kami berharap petugas ditambah karena jumlah penghuni sangat over kapasitas. Dan kalau bisa pemakai narkoba lebih baik direhab, tidak digabung dengan pengedar dan bandar," pungkas Ade.