Ini adalah potret sumur tua lubang buaya yang jadi tempat menyembunyikan jenazah para jenderal saat G30S PKI. Saat prosesi pengangkatan jenazah, Letnan Mispan dan rekan-rekannya mengerahkan truk ke dekat sumur setelah mendapatkan instruksi. Sekitar 100 meter dari lubang, mereka mencium bau busuk yang menyengat. Ia pun sempat beristirahat demi melakukan penyesuaian hawa hingga sampailah pada jarak 20 meter, mereka melihat bahwa semua orang di sekitar menutup hidung dan kemudian melangkah 5 meter ke depan.
Potret Sumur Lubang Buaya Jelang Jenazah Para Jenderal Diangkat, Ada Bau Menyengat
Sejarah Indonesia
Usai tiba di mulut sumur, mereka langsung melakukan orientasi dengan mata, di bawah sudah terlihat kaki-kaki para korban yang sudah jelas dijebloskan ke dalam sumur dengan posisi kepala di bawah. Letnan Misnan kemudian menyuruh Bintara senior, Sabaringin untuk turun ke bawah dan mencermati kondisi para jenazah. Ini merupakan momen persiapan jelang operasi pengangkatan jenazah.
Sabaringin kemudian merayap ke dalam sumur. Dari laporan yang diberikan Sabaringin, Mispan mengetahui bahwa semua jasad dalam lubang sudah bengkak dan kondisi mereka rentan. Apabila di tarik kaki atau tangannya bisa saja tubuh akan terlepas dan terpisah dari bagian tubuh lainnya.
Berikut adalah potret keadaan para jenazah korban kekejaman peristiwa gerakan 30 September. Berdasarkan pengetahuan Mispan dan saran dari para dokter, akhirnya mereka memutuskan untuk mengangkat mayat satu persatu.
"Pada setiap jasad, tali penarik akan diikatkan pada bagian bawah lengan agar tidak mudah terurai," tulis keterangan dalam unggahan. Yang dinaikan pertama kali adalah jenazah Kapten Pierre Tendean ajudan Jenderal AH Nasution, lalu Letjen S Parman, kemudian Mayjen Suprapto serta dilanjutkan dengan Mayjen MT Haryono, Mayjen Sutoyo, Jenderal Ahmad Yani, terakhir Mayjen DI. Panjaitan.
Fatih juga menambahkan kasus ini kini telah memasuki tahap penyidikan oleh Polres Pesawaran.
Baca SelengkapnyaSempat tak berkomentar, Salim Nauderer akhirnya buka suara melalui Instagram pribadi, terkait kabar dugaan perselingkuhan dirinya dengan Azizah Salsha.
Baca SelengkapnyaPerabotan yang ada di rumahnya berasal dari memenangkan undian.
Baca SelengkapnyaMeski hasilnya tidak seberapa, ia tetap tersenyum seakan merasa bersyukur atas kerja kerasnya sebagai seorang guru honorer.
Baca SelengkapnyaSebelum memberangkatkan umroh guru honorer, Tri juga pernah memberangkatkan pedagang asongan, penjaga sekolah, seorang nenek dan lain sebagainya.
Baca SelengkapnyaTernyata, wanita tersebut bukanlah sosok yang sembarangan.
Baca SelengkapnyaWalaupun sangat ekstrem, namun jalan tepi jurang itu sering dilewati kendaraan roda empat
Baca SelengkapnyaKonsep yang diusung tidak hanya membuat usaha kopi miliknya terlihat menarik, tetapi juga memberikan nuansa yang berbeda bagi para pembeli.
Baca SelengkapnyaWanita ini juga pakai hijab saat di masjid. Momen ini seakan mengajarkan tentang indahnya toleransi dalam keagaaman.
Baca SelengkapnyaBerikut video Kapolres Cimahi memanggil seorang guru honorer yang ambil barang-barang bekas usai mengajar.
Baca SelengkapnyaDi sana, mereka mendapatkan gaji sekitar 9 hingga 10 juta rupiah dengan bekerja sebagai karyawan.
Baca SelengkapnyaBerikut potret Desy Ratnasari bersama adik Sultan dan anak Jenderal Polisi.
Baca Selengkapnya