Sebuah desa terpencil di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, berdiri sebuah rumah-rumah mewah dan megah milik masyarakat lokal yang sudah sukses menjadi seorang pengusaha. Mulai dari usaha durian hingga tembakau.

Bahkan, di salah satu sudut desanya, terdapat bangunan masjid dengan arsitektur yang sangat megah dan mewah seperti di Madinah. Masjid itu dibangun dengan dana pribadi salah satu warga dan bukan menggunakan swadaya masyarakat.

Kamar mandi dan tempat wudhu di masjid tersebut juga sangat mewah. Ditambah lagi air yang sangat bersih membuat masjid yang dengan ornamen yang kaya seperti di Timur Tengah ini tampak berbeda dengan masjid-masjid pada umumnya.

Diketahui warga di desa tersebut hanya berjumlah 700 orang. Namun, semua warganya berhasil sukses dan membangun rumah-rumah yang mewah. Kesuksesan itulah yang membuat desa ini maju dan tidak seperti desa-desa lain yang masih tertinggal dari segi infrastruktur.

Masjid tersebut memiliki dua lantai dengan sentuhan-sentuhan ala Timur Tengah yang indah dipandang. Meskipun demikian, setiap sholat Jumat, lantai dua di masjid tersebut masih belum terpakai. Hal tersebut karena warga desa setempat hanya berjumlah 700 orang saja.

Tepat di samping masjid, terdapat sebuah yayasan yang bernama Yayasan Pendidikan dan Sosial Al-Kholili. Di sana, anak-anak dapat belajar agama dan menghafal Al-Qur’an tanpa dipungut biaya apapun alias gratis.