5 Tanda Orang yang Mengaku Teman tapi Sebenarnya Frenemy yang Bisa Menyusahkan
Tanda-tanda temanmu ternyata adalah frenemy, seorang teman tapi menyimpan perasaan negatif terhadapmu.
Dalam sebuah pertemanan yang ideal, kita berharap bisa saling mendukung dan membawa dampak positif satu sama lain. Perselisihan kecil mungkin saja terjadi, namun biasanya mudah diselesaikan. Namun, bagaimana jika orang yang kamu anggap teman justru menyimpan rasa negatif di belakangmu? Fenomena ini dikenal dengan istilah "frenemy."
Frenemy merupakan gabungan kata "friend" dan "enemy," yang merujuk pada seseorang yang tampaknya adalah teman namun sebenarnya memendam perasaan negatif. Sebelum hubunganmu semakin memburuk, kenali 5 tanda-tanda frenemy yang mungkin ada di sekitarmu.
-
Apa saja ciri toxic friendship? Ada beberapa ciri toxic friendship yang perlu diwaspadai setiap orang. Berikut ciri-ciri toxic friendship dan penjelasannya: Tidak Pernah Memberikan Kritik yang Membangun Salah satu ciri toxic friendship adalah mereka tidak pernah memberikan kritik yang membangun. Seseorang yang baik tidak akan selalu mendukung setiap tindakan Anda.
-
Apa yang dilakukan teman yang bersikap menyebalkan? Terkadang kita perlu menyindir teman yang bersikap menyebalkan atau munafik.
-
Kenapa toxic friendship perlu dihindari? Lingkungan pertemanan bisa mengubah dan menentukan karakteristik seseorang, terlebih hubungan tersebut sudah terjalin cukup lama. Konflik yang terus terjadi dan cenderung merugikan diri sendiri bisa meningkatkan risiko stres hingga depresi.
-
Bagaimana cara menyindir teman? Jika mengalami kesulitan dalam merangkai kata-kata, beberapa referensi dari kata-kata sindiran buat teman berikut ini bisa Anda gunakan.
-
Bagaimana toxic friendship bisa mempengaruhi seseorang? Berada dalam lingkungan toxic friendship bisa meningkatkan risiko depresi berat, krisis kepercayaan, dan menjadi introvert. Selain itu, hubungan toxic juga bisa membuat seseorang mendapatkan tekanan sosial dari kawan-kawannya.
-
Apa contoh kata-kata nyindir teman? Lebih baik musuh yang jujur daripada teman palsu.
1. Suka Membicarakan di Belakang
Bergosip adalah kebiasaan yang kerap terjadi di banyak pergaulan. Namun, saat temanmu mulai bergosip tentang dirimu di belakang, itu merupakan tanda bahwa dia mungkin seorang frenemy.
Seorang teman sejati akan menjaga rahasiamu dan lebih memilih berbicara langsung jika ada masalah atau ketidaksepahaman. Sebaliknya, frenemy cenderung menyebarkan gosip atau rahasia pribadimu kepada orang lain tanpa izin, sering kali demi mendapatkan perhatian atau membuatmu terlihat buruk.
Kalau bener-bener temen sih bakal menjaga baik-baik rahasiamu atau langsung menyampaikan kalau ada kesalahan. Bukannya diomongin diem-diem di forum tanpa sepengetahuanmu!
2. Mengkritik dengan Tujuan Menjatuhkan
Memberikan kritik yang membangun merupakan hal yang wajar dalam pertemanan, karena tujuan dari kritik adalah membantu teman melakukan hal yang lebih baik.
Tetapi pada frenemy, kritik sering kali dibungkus dengan kata-kata yang tajam, bertujuan merendahkanmu, bukan membantumu berkembang. Kritik mereka sering kali tak bersifat konstruktif, bahkan terasa menyakitkan dan membuatmu merasa direndahkan.
“Dia akan melontarkan kalimat yang tujuannya menjatuhkanmu, namun dibalut seolah-olah ucapannya adalah sebuah kritik yang harus kita terima.”
3. Mempermalukan di Depan Umum
Tanda lain dari frenemy adalah kebiasaan mengungkit hal-hal memalukan di masa lalu atau kelemahanmu, terutama di depan umum. Misalnya, ketika kamu sedang berkumpul dengan teman-teman, tiba-tiba dia membahas kejadian lama yang sebenarnya ingin kamu lupakan.
Ketika kamu mencoba menghentikannya, mereka malah menuduhmu terlalu sensitif atau tidak bisa menerima candaan. Hal ini jelas menunjukkan kurangnya rasa empati dan penghargaan terhadap perasaanmu.
“Waktu kamu minta stop, eh malah diledekin dengan kalimat ‘gitu aja marah’.”
4. Tidak Ikut Senang atas Keberhasilanmu
Dalam pertemanan sejati, teman akan ikut merasakan suka dan duka bersama kita. Ketika kita berhasil mencapai sesuatu, seharusnya teman turut gembira dan memberikan apresiasi.
Namun, seorang frenemy justru merasa iri saat kamu sukses. Alih-alih merayakan keberhasilanmu, mereka lebih sering menunjukkan ketidakpedulian atau bahkan menghindari topik keberhasilanmu. Perasaan iri inilah yang membuat mereka melihatmu sebagai saingan, bukan sahabat.
“Hal tersebut nggak akan kamu temui dari seorang frenemy. Mereka jarang banget kelihatan turut merayakan keberhasilan temannya.”
5. Sikap Egois
Salah satu ciri frenemy yang cukup mencolok adalah kecenderungan bersikap egois. Mereka sering kali merasa bahwa hidup berputar di sekitar mereka, menganggap bahwa tidak ada masalah yang lebih penting daripada masalahnya sendiri, atau pencapaian orang lain tidaklah sebanding dengan pencapaian mereka.
Sikap ini membuatmu merasa kurang diperhatikan dan seolah-olah hanya dimanfaatkan sebagai pendengar, tanpa peduli pada apa yang kamu alami. Jika kamu memiliki teman seperti ini, waspadalah karena keegoisannya bisa membuatmu merasa tidak dihargai dalam hubungan tersebut.
“Kalau ada teman dekatmu yang merasa dirinya adalah pusat semesta; merasa nggak ada yang lebih berat dari masalah yang dia hadapi, kamu harus siap-siap makan hati karenanya.”
Kenali dan Pilih Tindakan yang Tepat
Mengenali tanda-tanda frenemy bisa membantumu menghindari dampak buruk dari pertemanan yang tidak sehat ini. Setelah mengenali tanda-tandanya, kamu bisa memutuskan apakah akan membicarakan masalah tersebut dengan mereka atau mulai menjaga jarak untuk melindungi dirimu.
Pertemanan seharusnya membawa kebahagiaan dan dukungan, bukan ketidaknyamanan atau rasa rendah diri. Semoga kita selalu dijauhkan dari sosok frenemy, dan jangan sampai kita sendiri menjadi frenemy bagi orang lain.