Bahaya Inses pada Kucing dan Dampaknya terhadap Keturunan yang Dihasilkan
Salah satu bahaya inses adalah meningkatnya risiko kelainan fisik pada anak kucing.
Bahaya Inses pada Kucing dan Dampaknya terhadap Keturunan yang Dihasilkan
Inses adalah praktik perkawinan antara kerabat dekat, seperti induk dan anak, saudara kandung, atau sepupu.
Menurut artikel di Kitty Devotees (11/4/2021), praktik ini sering dilakukan oleh beberapa peternak kucing.
Tujuannya adalah mempertahankan atau meningkatkan ciri-ciri tertentu pada ras kucing.
Namun, inses juga memiliki banyak bahaya dan dampak negatif bagi kucing dan keturunan yang dihasilkan.
Bukan hanya kesehatannya yang berpotensi terganggu, kualitas hidupnya bisa jadi juga lebih rentan risiko.
Dampak Inses pada Keturunan Kucing
Dilansir Happy Whiskers (24/11/2022), salah satu bahaya inses adalah meningkatnya risiko kelainan fisik pada anak kucing.
Inses dapat menyebabkan penurunan variasi genetik dan peningkatan frekuensi alel resesif yang berpotensi membawa penyakit atau cacat.
Beberapa contoh kelainan fisik akibat inses adalah:
-
Kenapa kucing bisa bahaya untuk kehamilan? Risiko kucing terhadap kehamilan ini disebabkan karena toxoplasmosis yang bisa ditularkan pada manusia melalui feses. Penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius selama kehamilan, seperti cacat janin atau gangguan perkembangan.
-
Bagaimana kucing mempengaruhi kesehatan pemiliknya? Penelitian menunjukkan bahwa memiliki kucing dapat memberikan keuntungan bagi kesehatan fisik dan psikologis, asalkan pemiliknya tidak alergi terhadap hewan tersebut.
-
Kenapa kucing mendesis? Biasanya, kucing akan mendesis ketika dirinya merasa ketakutan. Ia mengeluarkan suara desisan saat mengagresi kucing atau hewan lainnya. Hal tersebut juga dilakukan untuk pertahanannya kepada manusia. Bukan hanya berlaku kepada hewan lainnya saja.
-
Penyakit apa yang bisa kucing tularkan ke manusia? Penyakit-penyakit ini dapat menimbulkan berbagai gejala dan komplikasi kesehatan yang serius.
-
Apa saja bahaya bulu kucing untuk pernapasan? Nah, berikut ini adalah beberapa bahaya bulu kucing bagi pernapasan yang penting untuk Anda ketahui, terutama jika Anda memiliki kucing sebagai hewan peliharaan di rumah. Semoga bermanfaat. 7 Bahaya Bulu Kucing bagi Pernapasan 1. Memicu Alergi PernapasanBulu kucing dapat menjadi pemicu utama alergi pernapasan, terutama bagi individu yang memiliki sensitivitas terhadap protein yang ada pada bulu, kulit mati, air liur, dan urine kucing. Saat bulu kucing terhirup, alergen yang melekat pada bulu tersebut dapat memicu reaksi alergi seperti bersin, hidung tersumbat, mata berair, dan tenggorokan gatal.
-
Apa bahaya yang ditimbulkan bulu kucing bagi Ibu Hamil? Namun, perlu diingat bahwa bahaya sebenarnya bukan berasal dari bulu kucing itu sendiri, melainkan dari kemungkinan timbulnya alergi.
- Bentuk wajah yang tidak normal
- Mata yang tidak sejajar
- Hidung yang terlalu pendek
- Rahang yang tidak seimbang
- Ekor yang bengkok
- Kaki yang tidak lurus
- Anatomi alat reproduksi yang tidak sempurna
Selain kelainan fisik, inses juga dapat menyebabkan berbagai penyakit bawaan atau turunan pada kucing.
Beberapa penyakit ini bersifat fatal dan tidak dapat disembuhkan seperti:
Inses dapat menyebabkan penurunan variasi genetik dan peningkatan frekuensi alel resesif yang berpotensi membawa penyakit atau cacat.
Beberapa contoh kelainan fisik akibat inses adalah:
- Bentuk wajah yang tidak normal
- Mata yang tidak sejajar
- Hidung yang terlalu pendek
- Rahang yang tidak seimbang
- Ekor yang bengkok
- Kaki yang tidak lurus
- Anatomi alat reproduksi yang tidak sempurna
Selain kelainan fisik, inses juga dapat menyebabkan berbagai penyakit bawaan atau turunan pada kucing.
Beberapa penyakit ini bersifat fatal dan tidak dapat disembuhkan seperti:
- Kanker
- Penyakit jantung
- Diabetes
- Gangguan ginjal
- Gangguan saraf
Penyakit-penyakit ini dapat menurunkan harapan hidup dan kualitas hidup kucing dan keturunannya.
Inses juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh kucing.
Kucing yang mengalami inses cenderung lebih rentan terhadap infeksi, penyakit menular, atau parasit.
Sistem kekebalan tubuh yang lemah juga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kucing, serta mengurangi kesuburan dan kemampuan reproduksi mereka.
Selain itu, inses juga dapat menyebabkan kelainan bawaan lainnya, seperti fotoreseptor displasia.
Kelainan ini menyebabkan pupil mata kucing tidak dapat berkontraksi dengan baik saat terkena cahaya.
Bisa disimpulkan, inses dapat menimbulkan banyak masalah kesehatan bagi kucing dan keturunannya. Praktik ini juga dapat mengancam keberlangsungan hidup ras kucing yang diinginkan.
Sebagai alternatif, peternak kucing dapat melakukan line breeding atau outbreeding untuk mendapatkan ciri-ciri tertentu pada ras kucing tanpa mengorbankan variasi genetik dan kesehatan mereka.
Line breeding adalah teknik perkawinan antara dua kucing yang memiliki ciri-ciri serupa dari ras yang sama, tetapi tidak memiliki leluhur bersama.
Outbreeding adalah teknik perkawinan antara dua kucing yang tidak berkerabat sama sekali atau dari ras yang berbeda.
Kedua teknik ini dapat meningkatkan keragaman genetik dan mengurangi risiko penyakit bawaan atau turunan pada kucing.