Benarkah Pedagang Keliling yang Bawa HT adalah Intel yang Menyamar?
Banyak yang bilang pedagang keliling yang bawa HT adalah intel, bagaimana faktanya?



"Kijang satu, ganti”.
Caption tersebut biasanya muncul bersama dengan gambar pedagang keliling yang tertangkap kamera membawa HT (Handy Talky) selama berjualan. Masa iya masih ada orang yang berkomunikasi dengan HT di tengah canggihnya smartphone seperti sekarang ini? Para penganut teori konspirasi online pun nggak sedikit yang bikin hipotesis kalau sebenarnya pedagang keliling tersebut adalah intel yang sedang menyamar. Apa iya?

Identik dengan Penyamaran, Ini Lho Akar dari Konsep Intel Dunia
Kalau melihat film intel ala Hollywood, tugas profesi yang satu ini memang identik dengan penyamaran. Ternyata, akar dari praktik intel berawal di abad ke-4 SM, saat Sun Tzu yang dikenal sebagai ahli siasat di Tiongkok Kuno berhasil mempengaruhi pemikiran militer di Asia.
Sun Tzu menganggap penting adanya seni perang untuk memahami diri dan musuh lewat intelijen militer yang sistematis.
Pada abad ke-4, India pun tercatat sudah mengenal dunia intelijen dengan kehadiran buku yang berisi laporan terperinci tentang pengumpulan, pemrosesan, konsumsi, dan operasi rahasia intelijen.
Intel ala Kerajaan Kuno di Indonesia
Di Indonesia sendiri, intel nggak baru-baru ini dikenal. Kalau merunut sejarahnya, praktik ini sudah lama dikenal, bahkan digunakan oleh kerajaan kuno di Indonesia yang dikenal sebagai Telik Sandi.

Era Budi Utomo Hadirkan Organisasi Intel Resmi yang Pertama
Setelah era Budi Utomo, makin banyak organisasi pemuda dan kondisi politik Indonesia juga makin 'panas'. Momen ini juga yang bikin intel masuk dalam lembaga yang terorganisir, yaitu dalam Dinas Reserse Umum yang dibentuk tahun 1920-an.

Peran Dinas Reserse Umum saat itu fokus pada mata-mata kegiatan politik daripada kriminal lainnya. Kemudian seiring berjalannya waktu, intel pun berkembang menjadi 'mata' dan 'telinga' Polri yang bertanggung jawab menjaga keamanan.

Intel Menyamar Jadi Pedagang Keliling, Mitos atau Fakta?
Mungkin kamu sering mendengar soal desas-desus intel yang menyamar jadi pedagang keliling, misalnya saja tukang bakso. Ternyata hal ini bukan cuma sekadar isu. Selama beberapa dekade terakhir, intel memang menyamar menjadi berbagai profesi salah satunya adalah tukang bakso atau pedagang keliling lainnya.
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) A.M. Hendropriyono juga pernah mengonfirmasi fakta tersebut. Menurutnya, intel yang menyamar sebagai tukang bakso biasanya hanya bertugas mencari informasi tanpa kontak fisik.
Informasi tersebut seputar mencari tahu yang mana musuh, yang mana rakyat, seperti apa medannya, dan akses menuju ke sana.
Fakta unik lainnya, misi penyamaran sebagai pedagang keliling di masa lalu lebih sering dilakukan karena anggaran yang terbatas. Dengan dana yang minim, intel berusaha membaur dengan masyarakat buat mencari informasi awal yang nantinya akan diolah dan dimatangkan kembali.

Misi Penyamaran dengan Anggaran Minim
Misi Penyamaran Intel sebagai Pedagang Keliling

Era Makin Maju, Teknik Penyamaran Pun Lebih Upgrade
Kabarnya, praktik penyamaran intel sebagai pedagang keliling sudah nggak banyak dilakukan di masa sekarang. Teknologi yang semakin maju membuat para intel lebih sering menggali informasi di media sosial. Jadi, jangan buru-buru mengira kalau kamu lagi dimata-matai intel kalau di sekitar rumah ada pedagang yang bawa HT.
Nggak Cuma Jadi Tukang Bakso
Ini Penyamaran Intel Fenomenal di Indonesia
Pedagang keliling hanya salah satu dari ribuan contoh penyamaran lain yang pernah dilakukan intel Indonesia. Nggak semua ceritanya terungkap ke publik, tapi beberapa nama ini pernah melakukan aksi penyamaran paling fenomenal.
