Booth paling megah, Indonesia unjuk gigi di Brunei Travel Fair 2018
Merdeka.com - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menjaga prestisenya di luar negri. Itu setelah, kementerian di bawah komando Arief Yahya itu tampil dengan booth paling megah dan besar di ajang Brunei Travel Fair 2018.
Perhelatan berskala internasional ini digelar di International Convention Center Kementerian Hal Ehwal Luar Negeri dan Perdagangan, Jalan Stadium, Bandar Seri Begawan BB3910, Brunei Darussalam. Pameran digelar selama dua hari dari tanggal 6 dan 7 Oktober 2018.
"Inilah yang diinginkan oleh Presiden Joko Widodo. Wibawa kita di pameran-pameran luar negeri. Booth Indonesia ini sangat berwibawa. Bagus dan desainnya luar biasa. Yang pertama saya lihat lagi adalah posisi. Posisinya sangat vital dan strategis," ujar Duta Besar Indonesia untuk Brunei Darussalam, Sujatmiko.
-
Apa yang Jokowi Apresiasi kepada Presiden JAPINDA? 'Saya mengapresiasi JAPINDA yang telah banyak membantu mempromosikan kerja sama ekonomi, mentoring perusahaan Jepang yang ingin memperluas bisnisnya di Indonesia,' ujar Jokowi di Jepang, Senin (18/12).
-
Kenapa Jokowi hadir di acara? Acara serah terima dihadiri langsung oleh Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto.
-
Kenapa Presiden Jokowi mengutamakan produk dalam negeri? Menurut Hendi, Presiden Jokowi sudah memberikan arahan agar belanja Kementerian, Lembaga dan Pemda mengutamakan Produk Dalam Negeri yakni sebesar 95 persen. Selain itu belanja Kementerian, Lembaga dan Pemda sebanyak 40 persen wajib untuk mengutamakan UMKK.
-
Siapa yang membuat Presiden Jokowi gemas? Akhirnya, pertunjukan lucu Ameena sukses membuat semua orang terkesan, termasuk Presiden Jokowi yang menyaksikannya dari kursi utama.
-
Siapa yang memimpin delegasi Indonesia? Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono.
-
Dimana pertemuan Jokowi dengan Presiden JAPINDA berlangsung? Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan dengan Presiden Japan-Indonesia Association (JAPINDA), Fukuda Yasuo, di Imperial Hotel, Tokyo, Jepang.
Booth Kemenpar memang sangat menonjol. Letaknya tepat di pintu masuk. Gagahnya Kapal Phinisi dan keanggunan payung Bali, serta gambar-gambar destinasi yang indah menjadi keunggulan Booth Indonesia. Booth Kemenpar ini jauh lebih besar dari Thailand, Malaysia bahkan tuan rumah Brunei sendiri.
"Kita memang bangsa yang besar, segala sesuatunya juga harus berwibawa. Ya seperti booth Kemenpar ini. Terima kasih kepada bapak Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Kemenpar atas promosi Indonesia di Brunei ini," kata Dubes.
Plt Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata RI Ni Wayan Giri Adnyani bersama seluruh jajarannya memang berusaha terus merayu masyarakat Brunei untuk datang ke Indonesia. Apalagi, negara yang terkenal dengan kekayaan minyaknya itu banyak penerbangan langsung ke Indonesia tepatnya tujuan Bali, Surabaya dan Jakarta.
"Masyarakat Brunei memiliki banyak spending money. Mereka lebih memilih ke London, Dubai, dan negara-negara Eropa. Mindset ini harus kita ubah, mereka harus kita tawarkan bahwa Indonesia memiliki semua. Indonesia apa saja yang anda inginkan, semuanya ada di Indonesia," kata Giri yang juga diamini Kepala Bidang Pemasaran Area III Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Sapto Haryono.
Brunei Travel Fair 2018 ©2018 Merdeka.comDalam pameran tersebut, Indonesia diikuti oleh 8 sellers dari tanah air.Komposisi industri domestik diwakili oleh daerah Aceh, Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Bali. Mereka berasal dari berbagai latar belakang industri dan tentunya destinasi yang indah. "Jadi potensinya masih sangat besar. Akses juga bagus. Kultur yang sama. Mayoritas muslim juga. Kami sangat optimis dengan pasar Brunei," kata Sapto.
Asisten Deputi Pemasaran I Regional II Kemenpar Sumarni juga mengatakan bahwa market Brunei menjanjikan. Arus outbound-nya setiap tahun sangat besar. "Kami akan berjuang menawarkan experience baru kepada Brunei Darussalam dengan paket-paket menarik,” terang Sumarni.
Sepanjang 2016 silam, total outbound Brunei Darussalam mencapai 1,5 juta. Kemampuan spendingnya mencapai USD870 per trip. Rata-rata spending per harinya mencapai USD161. Lama tinggal mereka rata-rata 5,39 hari. Oleh Forbes, Brunei menempati urutan lima dari 182 negara terkaya di dunia. Pada 2016, GDP Perkapita mencapai USD41.454.472.
Karakternya pun juga unik. Mereka dominan melakukan traveling untuk leisure (46,03%), relationship (30,16%), juga business MICE (9,52%). Saat berada di destinasi, mereka suka menikmati wisata kota dan pedesaan. Persentasenya pun dominan 87,30%. Sebanyak 31,75% menikmati art juga kuliner. Slot 28,57% dihuni penikmat wisata sejarah, religi, juga halal. Tapi, mereka kurang suka adventure dan eco-tourism.
“Profil market Brunei sangat kuat. Secara finansial mereka sangat kuat. Kondisi destinasi di Indonesia pun sesuai dengan minat mereka,” ujarnya lagi. Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan ada banyak aspek pendukung bagi pariwisata dan salah satunya ketersediaan direct flight.
"Brunei ada Royal Brunei dan maskapai lainnya yang terbang langsung. Ini harus terus dijaga, dipromosikan dan dipelajari apa saja keinginan market Brunei. Terima kasih atas apresiasi bapak Dubes. Kita semua memang harus bekerjasama untuk terus meningkatkan kunjungan wisatawan Brunei Darussalam ke Indonesia," kata Menpar Arief Yahya. (mdk/paw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi berharap pengunjung dan pembeli yang datang ke Inacraft semakin banyak.
Baca SelengkapnyaJokowi dan rombongan pun ngopi sejenak sambil berbincang hangat sebelum kemudian kembali ke tempatnya bermalam.
Baca SelengkapnyaPameran kerajinan terbesar di Asia Tenggara ini selalu konsisten menampilkan kreasi terbaik dari tahun ke tahun.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, Jakarta Fair adalah event yang sangat ditunggu masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan dari Puteri Indonesia di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (5/8/2024).
Baca SelengkapnyaPresiden Prabowo Subianto perdana melakukan kunjungan kerja ke sejumlah negara sejak 8 November 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, tanggapan-tanggapan bernada meremehkan itu menurutnya hanya menghabiskan energi.
Baca SelengkapnyaKriyaNusa kali ini, mengusung tema 'Kriya Unggul Indonesia maju'.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengumpulan para investor di Ibu Kota Nusantara (IKN), Selasa (4/6).
Baca SelengkapnyaKedatangan Jokowi di Abu Dhabi langsung disambut Presiden UEA, Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ)
Baca SelengkapnyaRuangan sidang kabinet di IKN ini terlihat berbeda dengan di Istana Negara, Jakarta.
Baca SelengkapnyaSederetan pakaian adat yang dikenakan Jokowi saat Upacara HUT RI dari 2017 hingga sekarang.
Baca Selengkapnya