Gaun Pengantin dari Masa ke Masa: Kok Bisa Identik dengan Warna Putih?
Ternyata begini awal mula gaun pengantin identik dengan warna putih!
Kalau ngobrolin soal momen pernikahan, gaun pengantin jelas jadi salah satu hal penting yang jadi perhatian utama sang calon mempelai perempuan. Pemilihan jenis gaun dan gaya yang dikenakan biasanya memang disesuaikan dengan tradisi, agama, serta budaya. Tapi, warna yang dipilih kebanyakan hampir selalu putih. Kok bisa sih gaun pengantin identik dengan warna putih? Gali fakta menariknya lebih jauh, yuk!
Muncul Sejak Tahun 1400an di Negara Barat
Menelusuri sejarahnya, ternyata gaun pengantin sudah mulai muncul di negara barat sekitar tahun 1400an. Namun, di zaman tersebut yang bisa melakukan perayaan menikah dengan mewah hanya dari kalangan bangsawan kaya. Jadi, rancangan gaun pengantin pun disesuaikan dengan status sosial mereka.
-
Apa warna utama baju pengantin khas Cirebon? Mengutip laman Disbudpar Kota Cirebon, Jawa Barat, Kamis (14/9), warna dasar dari baju pengantin adat Cirebon adalah hijau.
-
Apa yang melambangkan kebaya putih? Warna putih pada kebaya memiliki arti yang mendalam dan simbolis. Putih melambangkan kesucian, ketulusan, dan kemurnian, sehingga sering diasosiasikan dengan momen-momen penting.
-
Mengapa kebaya putih populer? Kebaya putih sangat mudah dipadukan dengan beragam aksesoris dan bawahan. Kesan yang sederhana namun tetap glamor menjadikan kebaya ini favorit untuk penampilan baik kasual maupun formal.
-
Bagaimana kebaya putih bisa elegan? Nuansa putih pada kebaya memberikan kesan elegan, bersih, dan mempertegas kecantikan alami pemakainya.
-
Mengapa baju pengantin Cirebon memakai warna hijau dan emas? Mengutip Budaya Indonesia, kombinasi antara warna hijau dan emas ternyata memiliki makna khusus. Disebutkan dua warna ini mengingatkan manusia dalam mengarungi pernikahan harus diawali dengan niat yang baik tulus ikhlas agar hasilnya baik.
-
Apa yang dipakai pengantin wanita di Madura? Pada video itu, pengantin perempuan terlihat mengenakan gaun panjang berwarna putih dan juga dihiasi dengan bunga melati.
Di zaman ini juga pernikahan biasanya melibatkan unsur politik.
Jadi, pernikahan keluarga kaya biasanya akan menggunakan warna yang berani dan bahan premium seperti sutra atau velvet. Bentuknya juga dibuat dengan banyak lapisan yang membuat gaun pengantin jadi lebar dan berat.
Di Abad Pertengahan, Gaun Pengantin Didominasi Warna Cerah
Memasuki abad pertengahan, pengantin di Amerika biasanya menggunakan warna cerah untuk gaun pengantin mereka. Hal ini karena gaun berwarna putih susah dibersihkan dan hanya keluarga kaya saja yang mampu membeli bahan terbaik yang mudah dibersihkan.
Penggunaan gaun pengantin yang sedikit berbeda dilakukan mereka yang berasal dari kalangan menengah. Biasanya mereka hanya mengenakan pakaian terbaik yang biasa dipakai ke gereja saat melangsungkan pernikahan.
Sekitar berabad yang lalu, keberadaan gaun pengantin sempat didominasi oleh warna merah. Di masa itu mereka menganggap bahwa merah melambangkan romantisme dan cinta abadi seperti bunga mawar. Sementara itu, warna putih dipersepsikan sebagai warna berkabung sehingga banyak dikenakan di upacara kematian.
Sempat Didominasi Warna Merah
Tren Gaun Pengantin Putih Dipelopori Ratu Victoria
Dilansir dari Vogue, sejarah gaun pengantin berwarna putih ternyata dipelopori oleh Ratu Victoria di abad ke-19. Saat pernikahannya dengan Pangeran Albert pada 1840, ia mengenakan gaun pengantin berwarna putih.
Ratu Victoria saat itu berniat menciptakan sebuah 'fashion statement' yang beda dari yang lain di momen pernikahannya.
Ia pun memilih konsep gaun non tradisional yang dikombinasikan dengan mahkota bunga. Mengulik lebih jauh, gaun ini berbahan satin sutra dengan lipatan renda di bagian leher dan lengan.
Tren Baru Gaun Pengantin
Ternyata, gaun pengantin yang beda ini berhasil mendobrak tren mode baru. Banyak pemimpin kerajaan Eropa yang mulai mengikuti jejaknya karena gaun putih terlihat lebih eksklusif. Sejak saat itulah warna putih menjadi simbol gaun pernikahan.
Ratu Victoria sendiri dikenal sebagai pelopor tren mode yang kuat di masanya.
Selain gaun pengantin, ia juga yang awalnya menggunakan baju hitam untuk berkabung. Tradisi tersebut nggak hanya diterapkan keluarga bangsawan, tapi juga masyarakat umum hingga saat ini.