Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Harus bisa atasi 4 tantangan, agar sukses di karir global

Harus bisa atasi 4 tantangan, agar sukses di karir global Ilustrasi karir. ©2014 Merdeka.com/Shutterstock/docstockmedia afvision

Merdeka.com - Mulai tahun depan, perusahaan-perusahaan di Indonesia akan berpotensi dibanjiri para pekerja dari negara-negara lain. Pelaksanaan ASEAN Economic Community (AEC) juga memungkinkan para professional asal Indonesia menduduki banyak posisi dalam berbagai perusahaan di luar negeri.

Menurut survey Jobstreet.com yang melibatkan 2.006 responden dari berbagai posisi dan industri pada akhir tahun lalu, 47% responden merasa khawatir terhadap AEC yang akan membuat mereka kehilangan pekerjaan karena serbuan tenaga kerja asing. Para pekerja dari negara lain dengan kemampuan bahasa Inggris, pengalaman, keterampilan dan jaringan global yang lebih baik dapat menjadi ancaman serius bagi pekerja lokal.

Meski demikian, AEC juga mendorong 67% responden untuk memiliki keinginan berkarier di luar negeri. Bahkan 80% responden menyatakan minatnya untuk bekerja di Singapura yang memiliki berbagai fasilitas dan infrastruktur lebih baik dari negara ASEAN lainnya.

Orang lain juga bertanya?

Singapura, Thailand, Malaysia, Vietnam termasuk Indonesia memang diperkirakan akan mengalami kekurangan tenaga kerja terdidik dan terlatih setelah 2015. Hal ini disebabkan ekonomi mereka yang tumbuh lebih cepat dibanding penambahan jumlah penduduknya. Peluang ini harus dapat dimanfaatkan oleh para pekerja Indonesia yang ingin berkarier di luar negeri maupun mereka yang memilih bekerja di Indonesia, perlu meningkatkan kualifikasi internasionalnya agar dapat terus berkompetisi dengan baik.

Menurut Handi Kurniawan, pakar Sumber Daya Manusia  sekaligus penulis buku Go Global: Guide to a Successful International Career, para pekerja Indonesia harus dapat meningkatkan kualifikasi internasional secara signifikan di bidangnya masing-masing dan mengatasi tantangan yang menghambat mereka mencetak sukses di karier global.

Handi Kurniawan mendefinisikan karier global tidak hanya berarti seseorang harus pindah, tinggal, atau bekerja di luar negeri. Membina karier internasional pun dapat di lakukan di dalam negeri seiring potensi dan reputasi Indonesia yang semakin meningkat di dunia internasional dan juga berbagai peluang yang ada. Meski demikian, Handi menganalisis empat tantangan yang berpotensi menghambat para pekerja Indonesia dalam membangun world-class standard  di dalam negeri maupun menembus karier di luar negeri:

1. Kurangnya kepercayaan diri dalam jejaring global. Ini bukan hanya masalah kepercayaan membawa diri, namun juga kepercayaan menunjukkan diri. Orang Indonesia kadang mendiamkan banyak pertanyaan berkecamuk di kepala, dan enggan bertanya saat diberi kesempatan dalam rapat atau seminar. Padahal momen tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk menunjukkan eksistensi, kemampuan menganalisis masalah serta melatih keberanian berbicara di depan rekan atau mitra kerja. Sifat rendah hati yang juga merupakan kekuatan apabila tidak dikelola dengan baik akan berubah menjadi rendah diri.

2. Memegang prinsip 'it's important to be right'. Orang Asia, terutama Indonesia, sering sekali takut salah dan malu bisa salah. Ini yang membuat para profesional asal Indonesia tertinggal dengan mereka yang terbiasa dengan didikan pola Barat yang cenderung menunjukkan pola berpikir kritis, kreatif dan independen.

3. Kurang mengenali mimpi terbesar. Orang Indonesia cenderung tidak memenuhi janji untuk diri mereka sendiri. Hal ini menyebabkan mereka jadi tidak berani bermimpi besar untuk diri sendiri. Alasannya bisa karena takut dicemooh karena dianggap bermimpi terlalu muluk atau merasa tidak mampu mewujudkannya.

4. Tidak membuat rencana untuk mewujudkan impian. Seringkali sesuatu di lakukan secara spontan, tanpa perencanaan atau hanya memikirkan jangka pendek. Sebagian dari mereka yang berani bermimpi, tidak melakukan perencanaan untuk mewujudkannya.

Dalam buku Go Global: Guide to a Successful International Career (bahasa Indonesia) yang diluncurkan pada 19 Juni 2014, Handi Kurniawan juga memaparkan aspek-aspek yang perlu disiapkan untuk membangun kualifikasi internasional, berkarier global, jurus menguasai dinamika pergaulan global serta rahasia mewujudkan impian meraih sukses berkarier tanpa meninggalkan akar budaya yang menjadi ciri khas kita.

Tentang Handi Kurniawan

Handi Kurniawan adalah Global Human Resources Leader dan pendiri East West Talent yang mengkhususkan diri di bidang talent management, career management, leadership development, dan cross-cultural management. Ia sudah berpengalaman hidup serta bekerja di berbagai benua dan budaya yang memungkinkannya bertemu serta bekerja sama dengan banyak bakat terbaik di dunia. Selain meniti karier professional di General Electric, Citibank, Standard Chartered Bank, dan Sinarmas, ia juga merupakan pembicara internasional yang artikel-artikelnya telah diterbitkan di sejumlah majalah sumber daya manusia dan bisnis. (mdk/des)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemnaker Komitmen Tingkatkan Kualitas SDM Tenaga Kerja Indonesia
Kemnaker Komitmen Tingkatkan Kualitas SDM Tenaga Kerja Indonesia

Ssaat ini dunia ketenagakerjaan berada pada era persaingan global di mana kompetisi antarnegara terjadi sangat keras.

Baca Selengkapnya
Struggle Artinya Berjuang, Berikut Penjelasan dan Contoh Penggunaannya
Struggle Artinya Berjuang, Berikut Penjelasan dan Contoh Penggunaannya

Contoh-contoh struggle dalam kehidupan sehari-hari dapat berupa perjuangan untuk mencapai cita-cita.

Baca Selengkapnya
Debat Capres Selanjutnya Bakal Bahas Isu Ketenagakerjaan, Begini Pesan Para Buruh
Debat Capres Selanjutnya Bakal Bahas Isu Ketenagakerjaan, Begini Pesan Para Buruh

Saat ini megatren ketenagakerjaan dipengaruhi beberapa hal antara lain globalisasi dan perubahan iklim.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Indonesia Butuh Pemimpin Kuat dan Mau Merangkul
Jokowi: Indonesia Butuh Pemimpin Kuat dan Mau Merangkul

Jokowi menyebut Indonesia saat ini membutuhkan sosok pemimpin yang kuat

Baca Selengkapnya
Industri Fintech di Indonesia Belum Masif Berkembang, OJK Beberkan 4 Hal Ini Jadi Tantangan
Industri Fintech di Indonesia Belum Masif Berkembang, OJK Beberkan 4 Hal Ini Jadi Tantangan

Ada empat tantangan besar yang dihadapi dalam pengembangan industri fintech di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Indonesia Perlu Waspada Saat Ekonomi Negara Maju Bangkit Kembali
Indonesia Perlu Waspada Saat Ekonomi Negara Maju Bangkit Kembali

Arsjad mengatakan, Indonesia saat ini masih dalam konteks terjebak di perangkat negara berpendapatan menengah (middle income trap).

Baca Selengkapnya
3 Pasang Capres-Cawapres Tak Ada Latar Belakang Ekonomi, Padahal Ini yang Dibutuhkan Indonesia
3 Pasang Capres-Cawapres Tak Ada Latar Belakang Ekonomi, Padahal Ini yang Dibutuhkan Indonesia

Memilih pemimpin negara menjadi penting karena menjadi penentu masa depan bangsa dan negara.

Baca Selengkapnya
Bicara Tantangan Global, Anies Baswedan Selipkan Doa: Indonesia Mendunia Kita Amin-kan
Bicara Tantangan Global, Anies Baswedan Selipkan Doa: Indonesia Mendunia Kita Amin-kan

Bicara Tantangan Global, Anies Baswedan Selipkan Doa: Indonesia Mendunia Kita Amin-kan

Baca Selengkapnya
Analisis: Presiden yang Dibutuhkan Indonesia
Analisis: Presiden yang Dibutuhkan Indonesia

Demi mampu membawa bangsa melampaui dinamika internasional agar kepentingan nasional tetap tercapai.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Harap Presiden dan Wapres Selanjutnya Bisa Ciptakan Iklim Usaha Lebih Baik
Pengusaha Harap Presiden dan Wapres Selanjutnya Bisa Ciptakan Iklim Usaha Lebih Baik

Para capres dan cawapres mulai mendaftarkan diri di KPU.

Baca Selengkapnya
Polteknaker Wujudkan Sinergi Dunia Pendidikan dan Ketenagakerjaan di Era Society 5.0
Polteknaker Wujudkan Sinergi Dunia Pendidikan dan Ketenagakerjaan di Era Society 5.0

Ida Fauziyah berharap mahasiswa baru Polteknaker menjadi mahasiswa dan lulusan yang istimewa serta tidak menambah jumlah pengangguran di Indonesia.

Baca Selengkapnya