Keindahan Gunung Luhur Bak Negeri di Atas Awan, Bisa Jadi Alternatif Healing saat Weekend
Gunung Luhur tak hanya menawarkan keajaiban bak negri di atas awan, namun banyak hal menarik yang wajib diketahui tentang gunung ini.
Gunung Luhur, terletak di kawasan Citorek, Banten, menjadi salah satu destinasi wisata alam yang tengah digemari oleh para pecinta alam. Gunung ini berada dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, di wilayah Banten Selatan.
Ketinggian Gunung Luhur mencapai 1.037 meter di atas permukaan laut. Meskipun lokasinya di Provinsi Banten, jaraknya hanya sekitar 80 km barat daya dari ibu kota Jakarta. Dengan demikian, aksesnya relatif mudah bagi warga ibu kota yang ingin menikmati alam bebas di sini.
-
Kenapa Gunung Luhur disebut 'negeri di atas awan'? Ini karena kamu akan dengan takjub mendapati fenomena awan putih yang mengelilingi kawasan wisata tersebut.
-
Dimana Gunung Luhur berada? Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber jadi salah satu tempat yang wajib kamu datangi saat singgah di Kabupaten Lebak.
-
Apa yang bisa dilihat di Gunung Luhur? Sesuai dengan namanya yakni negeri di atas awan, suasana khas atap dunia bisa pengunjung saksikan dari kawasan wisata Gunung Luhur.
-
Bagaimana cara melihat awan di Gunung Luhur? Kamu bisa melihat hamparan gunung-gunung sekitar Kabupaten Lebak yang indah karena diselimuti awan.
-
Kenapa Bukit Idaman disebut bak negeri di atas awan? Pasalnya, ada banyak kumpulan awan tebal yang berkumpul menjadi satu dan berjajar dengan bukit. Biasanya, momen ini terjadi ketika pagi dan sore hari.
-
Kapan waktu terbaik untuk melihat awan di Gunung Luhur? Waktu terbaik untuk menikmati hamparan awan putih di puncak Gunung Luhur adalah saat pagi hari, mulai pukul 05.00 WIB hingga 08.00 WIB.
Gunung Luhur semakin populer berkat pemandangan alam yang sangat memesona, yakni fenomena “lautan awan” yang kerap muncul di puncaknya. Banyak wisatawan yang terpesona dengan keindahan ini dan menjadikannya sebagai latar belakang foto. Fenomena lautan awan tersebut menjadi daya tarik utama Gunung Luhur dan sering kali dijuluki sebagai "Negeri di Atas Awan.
Berdasarkan informasi dari laman resmi Provinsi Banten, salah satu anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Gunung Luhur mengungkapkan bahwa pemandangan lautan awan ditemukan secara kebetulan.
Seorang pekerja yang sedang membuka jalur untuk pembangunan jalan provinsi di sekitar Citorek mengunggah pemandangan indah tersebut di media sosial. Tidak butuh waktu lama hingga foto-foto tersebut viral, membuat banyak orang penasaran dan ingin mengunjungi Gunung Luhur.
Lokasi Strategis dan Keindahan Alam Sekitar
Gunung Luhur tidak hanya menawarkan pemandangan lautan awan, tetapi juga memiliki lokasi strategis yang dekat dengan Gunung Sanggabuana, yang merupakan gunung tertinggi di sekitarnya. Gunung Sanggabuana memiliki ketinggian 1.920 meter di atas permukaan laut dan jaraknya sekitar 13,3 km di sebelah timur Gunung Luhur.
Bagi pendaki yang mencari tantangan lebih besar, mendaki Gunung Sanggabuana juga bisa menjadi opsi. Dengan ketinggian 1.291 meter di atas permukaan laut, Gunung Sanggabuana menjadi gunung tertinggi sekaligus satu-satunya di Karawang.
Akses Transportasi
Akses menuju Gunung Luhur juga cukup mudah, baik menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum. Bagi wisatawan yang berangkat dari Jakarta, bisa naik Commuterline dan turun di Stasiun Rangkasbitung.
Dari stasiun tersebut, wisatawan dapat melanjutkan perjalanan dengan angkot atau ELF menuju Citorek. Biaya perjalanan menggunakan ELF ke Gunung Luhur sekitar Rp40.000 pada tahun 2019, namun diperkirakan sudah naik dua kali lipat hingga sekarang. Waktu tempuh perjalanan dari Rangkasbitung ke Citorek kurang lebih empat jam.
Sesampainya di Citorek, pengunjung dapat melanjutkan perjalanan menggunakan ojek menuju titik awal pendakian Gunung Luhur. Tarif ojek bisa dinegosiasikan dengan pengemudi setempat. Perjalanan pulang juga dilakukan dengan cara yang sama, menggunakan ojek dan ELF untuk kembali ke Rangkasbitung.
Penginapan dan Fasilitas
Untuk wisatawan yang ingin bermalam di Gunung Luhur, tersedia beberapa pilihan akomodasi. Pengunjung dapat membawa tenda sendiri atau menyewa tenda yang sudah disediakan oleh warga setempat.
Biaya sewa lahan untuk mendirikan tenda pribadi sekitar Rp30.000, sementara biaya sewa tenda yang sudah berdiri sekitar Rp80.000. Selain itu, tersedia juga gazebo atau warung dengan tarif berkisar antara Rp150.000 hingga Rp250.000 per malam. Jika ingin lebih hemat, pengunjung bisa menyewa tikar untuk tidur lesehan di tempat terbuka dengan biaya sekitar Rp10.000.
Fasilitas umum di Gunung Luhur cukup memadai, termasuk toilet, musala, warung, area perkemahan, dan lahan parkir untuk kendaraan roda dua maupun roda empat. Bahkan, tersedia juga akses Wi-Fi di beberapa titik, sehingga wisatawan tetap bisa terhubung dengan internet meski berada di area pegunungan.
Musim Terbaik untuk Mengunjungi Gunung Luhur
Gunung Luhur memiliki iklim hutan hujan tropis, dengan suhu rata-rata tahunan sekitar 22 derajat Celsius. Bulan terhangat biasanya terjadi pada bulan Oktober, dengan suhu rata-rata 23 derajat Celsius, sementara bulan terdingin terjadi pada bulan Januari, dengan suhu mencapai 21 derajat Celsius. Mengingat iklim tropis tersebut, wisatawan perlu memperhatikan waktu kunjungan agar bisa menikmati pemandangan terbaik.
Pemandangan lautan awan di Gunung Luhur umumnya bisa dinikmati pada pagi hari, sekitar pukul 05.00 hingga 07.00 WIB. Oleh karena itu, pengunjung disarankan untuk bermalam di sekitar puncak atau menginap di rumah warga setempat agar bisa menikmati momen ini. Namun, penting untuk diingat bahwa fenomena lautan awan tidak selalu muncul setiap hari. Kondisi cuaca sangat mempengaruhi munculnya pemandangan ini. Jika cuaca mendung atau hujan, lautan awan mungkin tidak akan terlihat.
Meskipun demikian, kunjungan ke Gunung Luhur tetap berharga karena pemandangan alam lainnya yang tak kalah indah. Dari puncak gunung ini, wisatawan dapat menikmati pemandangan bentang alam depresi Citorek, yang memperlihatkan keindahan struktur sedimen dan batuan berwarna kemerahan akibat proses alterasi alami.