Menikmati Sensasi Gumpalan Awan di Gunung Embun, Pesona Hutan Mangrove Hingga Museum Sadurengas
Kaltim memiliki banyak destinasi wisata eksotis yang bisa dinikmati para wisatawan.
Keindahan alam di Kalimantan Timur memang tidak ada habisnya untuk dinikmati. Kaltim memang memiliki banyak destinasi wisata eksotis yang bisa dinikmati para wisatawan. Satu satu destinasi wisata alam yang keren adalah Gunung Boga atau yang lebih familiar dikenal dengan Gunung Embun.
Gunung Embun berada di dalam kawasan perkebunan kelapa sawit PT AAMU, Kabupaten Paser. Tempat wisata ini terletak di Desa Luan Muara Samu. Untuk menuju Gunung Embun, rute yang harus ditempuh adalah dari Penajam lurus terus menuju Paser, Tana Paser.
Gunung Embun tak kalah menarik dengan pemandangan alam di kota-kota dataran tinggi di Indonesia yang menjadi pilihan bagi penikmat wisata alam. Tebalnya gumpalan awan bisa kita nikati di gunung ini. Meski hanya memiliki ketinggian 263 meter namun kita bisa merasa seperti berada di Kahyangan, negeri di atas awan.
Gunung Embun juga merupakan lokasi favorit untuk olahraga paralayang. Di tempat ini wisatawan bisa merasakan sensasi terbang bebas sambil menikmati panorama alam yang menakjubkan.
Di kawasan ini wisatawan juga diperbolehkan mendirikan tenda. Tak perlu repot membawa tenda karena di tengah perjalanan dari Penajam menuju Gunung Embun terdapat tempat penyewaan tenda dan perlengkapan-perlengkapan yang lain untuk berkemah.
Mangrove Lati TuoPuas menikmati keindahan gumpalan awan ala negeri kahyangan di Gunung Embun, wisatawan juga bisa mengunjungi Mangrove Lati Tuo. Lati Tuo merupakan tempat wisata yang dikelilingi hutan mangrove ini terletak di Kecamatan Kuaro, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.
Untuk menuju ke tempat wisata ini, hanya 10 menit dari ruas jalan raya Kuaro atau sekitar 45 menit jika berangkat dari pusat kota Kecamatan Tanah Grogot. Jalanan menuju ke tempat ini pun mulus alias sudah diaspal.
Wisata Mangrove Lati Tuo bisa ditempuh dengan kendara roda 2 maupun roda 4, jarak objek wisata ini kurang lebih 2 km dari dari jalur utama jalan antarkota dalam provinsi, sehingga memudahkan akses menuju lokasi desa wisata.
Dengan luas mencapai 9 hektare, hutan mangrove ini adalah rumah bagi keragaman flora dan fauna yang unik. Di lokasi ini, wisatawan dapat menikmati hamparan mangrove yang terbentang luas. Tepat bagian tengahnya terdapat jembatan kayu sekira ratusan meter yang menghubungkan jalur antar mangrove. Sehingga dapat berkeliling menikmati hutan mangrove. Saat Kaltim Post menuju lokasi ini, beberapa spot cukup menarik. Ada jembatan melingkar sepanjang 300 meter.
Di dalam kawasan Mangrove Lati Tuo ini juga banyak terdapat gazebo. Fasilitas tambahan ini lah yang dapat dinikmati oleh wisatawan. Ada juga aula yang cukup luas untuk rombongan pengunjung dengan jumlah banyak.
Museum Sadurengas
Selain wisata alam, Kabupaten Paser juga memiliki museum yang tak kalah epik. Namanya Museum Sadurengas. Lokasi Museum Sadurengas termasuk dalam wilayah Desa Paser Belengkong, Kecamatan Paser Belengkong.
Uniknya museum ini secara khusus mengoleksi benda peninggalan Kesultanan Paser. Bangunan Museum Sadurengas pernah digunakan sebagai istana dan kediaman para sultan dari Kesultanan Paser selama pertengahan abad ke-19 dan awal abad ke-20 Masehi.
Pada tahun 1999, bangunan ini telah ditetapkan untuk difungsikan sebagai cagar budaya dan diubah fungsinya menjadi museum. Setelah diadakan pemugaran, pendirian Museum Sadurengas ditetapkan secara resmi pada tahun 2008. Pendaftaran sebagai cagar budaya selesai dilakukan pada tahun 2010.
Di sekitar lokasi Museum Sadurengas terdapat masjid peninggalan Kesultanan Paser dan pemakaman dari para Sultan Paser. Selain itu, Lokasi Museum Sadurengas berjarak 1 km dari Gunung Sahari. Museum Sadurengas berbentuk rumah panggung dengan bahan bangunan dari kayu kawi dan ulin. Gaya arsitektur pada Museum Sadurengas menggabungkan antara budaya Eropa, budaya Jawa dan budaya Timur Tengah.
Museum Sadurengas difungsikan sebagai sumber pembelajaran sejarah mengenai kerajaan-kerajaan yang pernah didirikan di wilayah Kabupaten Paser. Koleksinya terutama berupa benda-benda kuno yang menampilkan tentang pemerintahan Kesultanan Paser, antara lain mahkota, lukisan dan pakaian Sultan Paser. Museum Sadurengas dimiliki dan dikelola oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Paser.