Kenapa Tiket Konser Coldplay di Singapura Lebih Murah daripada di Indonesia?

merdeka.com Sekitar 1 Tahun yang lalu

Merdeka.com - Band Coldplay telah dipastikan bakal konser selama empat hari di Singapura. Konser yang menjadi bagian dari Music of the Spheres World Tour itu akan dilangsungkan pada 23--24 Januari 2024 dan 26--27 Januari 2024 di National Stadium.

Salah satu aspek dari konser Coldplay di Singapura yang disoroti netizen adalah harga tiketnya. Tiket konser dibanderol dengan harga yang relatif lebih murah daripada di Indonesia. Tiket untuk CAT 9 dihargai SGD 68 atau sekitar Rp758.000. Sementara CAT 1 yang termahal dijual dengan harga SGD 298 atau Rp3,3 juta.

Sementara itu, tiket konser Coldplay di Jakarta dijual dengan harga Rp800.000 (CAT 8) sampai Rp11.000.000 (Ultimate Experience CAT 1). Kategori Free Standing dijual dengan harga Rp3.500.000. Sementara kategori General Standing di National di Singapura dihargai SGD 168 atau sekitar Rp1,8 juta.

Orang lain juga bertanya?

Perbandingan Harga Tiket Konser Coldplay di Singapura dan Jakarta Disoroti Netizen

konser coldplay

Perbedaan harga tiket konser Coldplay di Singapura dan Jakarta disoroti salah satu pengguna Twitter. Lewat thread yang kemudian ramai dikomentari warganet, akun @felixdass mengkritisi para pelaku bisnis konser di Tanah Air.

"Harga tiket konser Coldplay di Singapura, yang empat malam ini. Harga festivalnya paling 1.8 juta. Orang industri, terutama mereka yang ada di dalam APMI, mungkin perlu refleksi dan ngadu ke pemerintah; kenapa Indonesia nggak bisa sekompetitif ini?"

"Sedih: beli 3 tiket festival di Singapura harganya nyaris kayak 1 tiket festival di Jakarta," lanjutnya dalam thread tersebut.

Pengguna Twitter, @EkgiAchmad menanggapi, "Gokil, harga satu tiket konser Coldplay di Jakarta = nonton Coldplay + bisa makan bakmi langganan Nagita di Singapura."

Akun @felixdass juga mempertanyakan apa yang menyebabkan tiket konser musik di Indonesia begitu mahal. "Apakah cost bikin show di Indonesia tidak kompetitif untuk pelaku usaha menghadirkan harga tiket yang lebih terjangkau (termasuk bidding war)? Apakah promotor di Indonesia serakah? Apakah persoalan perizinan di Indonesia tidak mudah untuk bisa bisnis pertunjukan?"

Pemilik akun @selamathariair berkomentar, "Mungkin salah satunya soal perizinan.... di tingkat Kabupaten di daerah saya untuk perizinan event biaya nya luar biasa."

Akun Twitter, @ya___ra menimpali, "Cost-nya boncos buat EO bikin konser disini, pajaknya gede bat, belom institusi ina itu yg minta jatah tiket, jatah preman dan jatah2 lainnya juga harus di pikirin."

"Kalo promotor serakah ya yg tau mereka lah. Susah ini mau ngulik hahhaa... tapi yg pasti birokrasi yg ribet dan high cost. Coba aja dah bikin event apapun itu," kata akun @hibar68.

"Bukan cuma perijinan mas, promotor kita biasanya dapet artisnya sdh mahal, krn jarang ada yg direct ke manajemen, biasanya promotor kita beli lagi dari promotor lain di Asia, salah satunya dari promotor di Singapore.," kata @akbarwiyana

Di sisi lain, seorang pengguna Twitter memberikan sudut pandang yang berbeda. "Singapore 4x show, tentunya ada fix cost yg lbh murah/efesien dibanding Jakarta yg hanya 1x show... dan offer / demand akhirnya juga mempengaruhi."

Kemungkinan Alasan Tiket Konser Coldplay di Singapura Lebih Murah

konser coldplay

Mengapa harga tiket konser Coldplay di Singapura lebih murah daripada di Indonesia? Salah satu kemungkinan alasannya terletak pada jumlah hari konser.

Biaya sewa venue konser dan akomodasi artis untuk empat hari tentu lebih mahal. Namun, biaya kargo, tiket pesawat artis, dan setup panggung jadi lebih murah jika dibandingkan konser di empat venue yang berbeda.

Konser empat hari di venue yang sama berarti keseluruhan biaya untuk mendatangkan sang artis ditanggung oleh penonton yang jumlahnya empat kali lebih banyak. Tentunya biaya yang dikeluarkan masing-masing penonton untuk tiket konser jadi lebih kecil.

Selain itu, pemerintah Singapura memang mendukung pariwisatanya dengan memberikan berbagai kemudahan untuk pelancong. Tak seperti Indonesia yang memiliki jauh lebih banyak objek wisata, Singapura harus menonjolkan kemudahan untuk menarik wisatawan asing.

Bandara internasional Singapura, Changi adalah transport hub di kawasan Asia Pasifik. Pelancong dari negara tetangga seperti Thailand, Malaysia, dan Indonesia bisa mengunjungi negera Merlion tanpa transit. Calon wisatawan dari Indonesia bahkan tidak perlu mengurus visa selama waktu kunjungan wisata tidak lebih dari 30 hari.

Pusat wisata belanja, taman hiburan, dan objek wisata pun mudah diakses dengan transportasi umum. Jadi, tiket konser yang murah bisa menjadi "penarik" agar penggemar musik mau datang ke sana dan membelanjakan uang di sektor-sektor wisata yang lain.

(mdk/tsr)