Uniknya tradisi henna dalam pernikahan Indonesia
Merdeka.com - Pada dasarnya, malam pemakaian henna merupakan tradisi membubuhkan daun pacar ke beberapa bagian tubuh calon pengantin, biasanya dilakukan di tangan dan kaki, dengan menggunakan motif yang menarik sebagai bagian dari persiapan pernikahannya. Dalam balutan gaun pengantin, mempelai wanita pun terlihat cantik dengan hiasan henna pada tubuhnya di hari istimewa. Budaya pemakaian henna di malam sebelum pernikahan, bisa ditemui di beberapa tradisi pernikahan Arab, Mesir dan Indonesia. Di Indonesia biasanya menggunakan bahan alami berupa daun pacar yang ditumbuk dan menghasilkan warna merah yang khas.
Malam Bainai dari Minangkabau sudah tidak asing lagi. Malam Bainai dikenal juga sebagai malam seribu harapan, seribu doa bagi calon mempelai wanita yang akan melangsungkan pernikahan di keesokan harinya. Tumbukan daun inai atau daun pacar, ditorehkan pada kuku calon mempelai oleh orang tua, kerabat dekat dan orang-orang terkasih lainnya.
Mapacci dari Bugis-Makassar juga melakukan prosesi ini. Daun pacar dianggap memiliki sifat magis dan melambangkan kesucian. Menjelang pernikahan, biasanya dilakukan diadakan Wenni Mappaci (Bugis) atau Akkorontigi (Makassar) yang artinya malam mensucikan diri dengan meletakkan tumbukan daun pacar ke tangan calon mempelai. Kerabat yang diminta untuk meletakkan daun pacar adalah mereka yang memiliki kehidupan rumah tangga langgeng dan bahagia. Diharapkan calon pengantin juga dapat mewujudkan kehidupan pernikahan yang bahagia juga.
-
Dimana tradisi ini dilakukan? Di era yang serba modern ini, sudah jarang wanita Dayak di pedalaman Kalimantan yang melakoni tradisi Telingaan Aruu tersebut.
-
Apa nama tradisi unik ini? Di Aceh Tamiang, masyarakat sekitar telah mempertahankan tradisi memanen madu yang bernama Dendang Lebah.
-
Kapan tradisi ini dilakukan? Tradisi ini diketahui sudah berkembang sejak tahun 1950-an, dan jadi salah satu hajat desa yang selalu ramai didatangi oleh warga.
-
Bagaimana tradisi lamaran berkembang? Sekitar tahun 1930-an, prosesi laki-laki melamar kekasihnya banyak dilakukan oleh masyarakat Eropa yang kemudian berkembang ke daerah lain.
-
Apa yang dirayakan di pernikahan? Pernikahan bukan hanya sekadar perayaan pesta yang mewah. Namun, pernikahan adalah pengikat janji suci dua orang untuk bersama-sama membangun rumah tangga yang harmonis.
Tidak ketinggalan, Malam Bohgaca dari Aceh. Biasanya dilakukan sehari sebelum akad nikah berlangsung. Daun pacar atau inai melambangkan istri sebagai obat pelipur lara sekaligus sebagai perhiasan rumah tangga. Daun pacar yang sudah di lepas dari tangkainya, ditempatkan dalam piring besar kemudian ditumbuk. Daun pacar ini akan dipakaikan beberapa kali sampai menghasilkan warna kemerahan yang terlihat natural.
Setiap simbol yang digambarkan pada prosesi ini memang memiliki arti masing-masing. Mulai dari posisi dan bentuk motif atau gambar yang dibubuhkan. Bagi Anda calon pengantin yang ingin menggunakan henna, konsultasikan dengan beberapa ahlinya antara lain Anita Henna Art, Henna Artdita, Henna by Ayra Muzira, Henna By Hikmah Elfarhan, dan Henna by Mila.
(mdk/des)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tradisi ini sebagai simbol penghormatan serta media untuk mempererat silaturahmi antar keluarga mempelai.
Baca SelengkapnyaRitual mandi sepasang kekasih menjelang pernikahan ini disaksikan langsung oleh kerabat dan teman mereka.
Baca SelengkapnyaSalah satu rangkaian tradisi pernikahan dari Aceh Tenggara ini merupakan akulturasi dengan bangsa India di masa lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kampung di Bojonegoro punya tradisi unik yaitu wanita melamar pria lebih dulu sebelum menikah.
Baca SelengkapnyaPara tamu undangan diperlakukan secara terhormat melalui tradisi piring terbang.
Baca SelengkapnyaTradisi ini tak sekedar menampilkan rasa bahagia dan ucapan syukur, namun turut dilaksanakan dengan sejumlah simbol yang dikaitkan dengan makna kebaikan.
Baca SelengkapnyaIni merupakan bentuk ikhtiar warga Sumedang setelah terjadi bencana gempa beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaTradisi kuno dan unik dari Karo Sumut ini dilakukan dengan diam-diam dan bertujuan agar sebuah keluarga bisa segera memiliki anak laki-laki.
Baca SelengkapnyaPara peserta yang terlibat di acara tersebut akan berlomba untuk menyusun telur secara vertikal di atas sebuah bidang.
Baca Selengkapnya