Merawat Tradisi Boh Gaca, Prosesi Melukis Inai Mempelai Wanita Aceh saat Pernikahan
Salah satu rangkaian tradisi pernikahan dari Aceh Tenggara ini merupakan akulturasi dengan bangsa India di masa lalu.
Salah satu rangkaian tradisi pernikahan dari Aceh Tenggara ini merupakan akulturasi dengan bangsa India di masa lalu.
Merawat Tradisi Boh Gaca, Prosesi Melukis Inai Mempelai Wanita Aceh saat Pernikahan
Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi dan budaya masing-masing dalam prosesi pernikahan. Di Aceh, terdapat sebuah tradisi yang hingga saat ini masih bertahan dan terawat dengan baik oleh masyarakatnya yaitu Boh Gaca.Tradisi Boh Gaca ini merupakan salah satu rangkaian dari prosesi upacara pernikahan di Aceh khususnya bagi mempelai wanita.
Boh Gaca sudah dilakukan secara turun-temurun, prosesi ini tak lepas dari melukis menggunakan daun inai.
Ya, Tradisi Boh Gaca ini mirip seperti menggambar sebuah bentuk di bagian tangan dan kaki mempelai wanita ketika prosesi upacara pernikahan akan berlangsung. (Foto: pekankebudayaanaceh.com)
-
Siapa yang menikah dengan konsep Aceh? 2 Pernikahan yang dinanti banyak orang adalah antara Chand Kelvin dan Dea Sahirah. Keduanya mengikat janji suci pada 7 Juli 2024. Untuk akad nikah, mereka memilih adat Jawa, sedangkan untuk resepsi, mereka mengenakan pakaian adat Aceh.
-
Siapa yang menjalani ritual adat Batak? Chen Giovani menjalani ritual adat Batak menjelang pernikahannya dengan Fritz Hutapea.
-
Apa itu Tradisi Ancakan? Tradisi Ancakan merupakan tradisi yang rutin diadakan masyarakat Demak pada malam Iduladha. Tradisi ini merupakan bentuk sedekah ahli waris kepada para peziarah atau masyarakat luas yang merupakan tradisi sebelum penjamasan pusaka peninggalan Sunan Kalijaga.
-
Mengapa Bakaua Adat dilakukan? Tak hanya diiringi doa dan harapan, Bakaua Adat juga ada sesi penyembelihan kerbau yang kemudian dibagikan kepada masyarakat sekitar.
-
Dimana Bakaua Adat dilakukan? Di Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat, hampir disetiap desa atau biasa disebut dengan Nagari dalam bahasa Minangkabau terdapat sebuah tradisi unik bernama Bakaua Adat atau Berkaul Adat.
-
Bagaimana proses tradisi Bebehas dilakukan? Dalam prosesnya, Bebahas dilaksanakan secara gotong-royong. Dalam tradisi Bebahas ada beberapa tahapan yang harus dilaksanakan, di antaranya mulai dari memisahkan padi dari tangkainya atau yang biasa disebut dengan mengirik. Setelah seluruh padi dipisahkan dari tangkainya, biji-biji padi tadi kemudian dijemur. Tahap ini mereka sebut dengan mengisal. Tahapan selanjutnya, padi yang sudah dijemur kemudian masuk ke tahap ditumbuk dengan menggunakan lesung.
Asal-usul Boh Gaca
Mengutip dari kanal Antara, kata 'Gaca' dalam Bahasa Indonesia diartikan sebagai Inai. Gaca berasal dari sari daun pacar yang digiling halus menggunakan batu giling.
Menarik dari segi sejarah, Boh Gaca ini mirip dengan prosesi menggambar pada bagian tangan dan kaki wanita di India sana. Ternyata, Boh Gaca juga tak lepas dari budaya India tersebut.
Paparan budaya India ini ketika aktivitas perdagangan melalui Provinsi Aceh yang letaknya sangat strategis dan merupakan persimpangan jalur perdagangan rempah-rempah dunia. Maka dari itu, banyak saudagar hingga pedagang yang singgah di Aceh.
Mereka yang menetap di Aceh tak hanya dari negara India saja, melainkan ada Arab dan beberapa negara lainnya. Aktivitas mereka ini pula yang memicu terjadinya asimilasi budaya. (Foto: Pixabay)
Prosesi Boh Gaca
Rangkaian prosesi tradisi Boh Gaca di penjuru Aceh berbeda-beda dan bervariatif. Seperti di Aceh Selatan, seorang mempelai wanita akan melakoni Boh Gaca yang bisa berlangsung selama 3 hari berturut-turut.
Mengutip dari pekankebudayaanaceh.com, saat malam pertama biasanya keluarga besar akan berkumpul dan mengupas daun inai lalu menggilingnya hingga berbentuk pasta. Setelah itu langsung dibawa oleh adik dari ibu pengantin.
Pada malam kedua, daun inai mulai dioleskan ke telapak kaki dan jari kaki pengantin wanita. Lanjut pada malam ketiga atau terakhir, daun inai ini akan diukir di tangan dan kaki pengantin dengan motif tradisional Aceh.
Penanda Kecantikan & Kesucian
Meski pelaksanaan Boh Gaca terkesan rumit dan melibatkan banyak orang, namun tradisi ini merupakan simbol atau melambangkan kecantikan dan kesucian sang pengantin wanita. Terlebih, gambar-gambar yang tersemat di tangan dan kakinya pun sudah pasti indah dan menakjubkan.
Seiring berjalannya waktu, munculnya produk-produk yang serupa namun lebih praktis dan instan tak membuat tradisi Boh Gaca luntur dan hilang begitu saja.
Bagi masyarakat Aceh, Boh Gaca sudah melekat dari diri mereka dan sampai sekarang masih eksis dan masih terus dilakukan dalam setiap prosesi pernikahan.