Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita Ibunda Soal Kelahiran Megawati yang Belum Banyak Diketahui Orang

Cerita Ibunda Soal Kelahiran Megawati yang Belum Banyak Diketahui Orang Bung Karno dan Fatmawati. ©2022 Yayasan Bung Karno

Merdeka.com - PDI Perjuangan merayakan HUT ke-50 hari ini. Ketua Umum Megawati Soekarnoputri akan memberikan pidato dalam acara tersebut.

Megawati disebut akan memberikan kejutan dalam pidatonya. Sebagai tokoh kunci di tubuh partai penguasa ini, dia yang akan menentukan siapa calon presiden dari PDI Perjuangan.

Banyak kisah menarik soal Megawati Soekarnoputri. Terlahir sebagai putri dari Proklamator sekaligus Presiden pertama RI, Ir Sukarno, tidak membuat kehidupan Mega selalu nyaman. Terutama di masa-masa saat Orde Baru berkuasa menggantikan Orde Lama.

Megawati dilahirkan tanggal 23 Januari 1947. Saat itu Belanda menolak mengakui kemerdekaan Republik Indonesia. Mereka ingin kembali berkuasa di bekas tanah jajahannya. Kota Jakarta dipenuhi tentara Belanda hingga membuat situasi tidak aman.

Presiden Sukarno bersama seluruh kabinet kemudian mengungsi dan memindahkan pusat pemerintahan ke Yogyakarta. Di kota perjuangan, keluarga Bung Karno tinggal di gedung Kepresidenan.

Kamar Bersalin Kebanjiran

Gedung Kepresidenan selalu ramai oleh tamu yang datang. Di sana pula Bung Karno menggelar sidang kabinet dan aneka pertemuan. Para pemimpin lain yang belum mendapat rumah selama di Yogyakarta pun tinggal di gedung itu.

Di tengah kondisi tersebut Megawati dilahirkan. Fatmawati melukiskan anak keduanya lahir di tengah kondisi yang dramatis. Hal ini ditulis dalam buku Fatmawati, Catatan Kecil Bersama Bung Karno yang diterbitkan Yayasan Bung Karno.

Saat itu Fatmawati baru saja membersihkan kamar. Tiba-tiba hujan turun dengan derasnya disertai halilintar. Di tempat yang dipersiapkan untuk bersalin, atap genting rontok hingga air hujan melimpah dalam kamar.

"Di sanalah lahir putriku Megawati pada tanggal 23 Januari 1947, tepat pada waktu beduk azan Magrib berbunyi," kenang Fatmawati.

Fatma menulis Megawati lahir saat gemuruh perjuangan Bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan dan berjuang secara diplomasi ke dunia internasional.

Bersyukur Tidak Keguguran

Fatmawati sangat bersyukur Mega lahir dengan selamat. Dia sempat takut keguguran karena kesibukannya selama mengandung.

Saat itu Indonesia tengah mempersiapkan peperangan gerilya dengan Belanda. Sebagai Ibu Negara, Fatmawati terlibat aktif dalam kegiatan pengumpulan makanan bagi pasukan TNI. Salah satunya mengirim bahan makanan tahan lama pada pasukan Siliwangi di Jawa Barat.

Fatmawati ikut memasak di dapur umum bersama ibu-ibu lainnya. Dia mengusulkan untuk membuat rendang, karena tahan lama.  

Namun pembantu istana yang diminta membeli daging, menolak permintaan Fatmawati. Alasannya tidak ada mobil. Tanpa pikir panjang, Fatmawati pun memanggil dokar lalu pergi ke pasar sendirian untuk membeli daging.

"Aku pergi tanpa pengawal ke pasar," kata istri bung Karno tersebut.

Dokter yang khawatir melihat aktivitas Fatmawati kemudian menyuruhnya beristirahat agar tidak keguguran. Untungnya kandungannya sehat dan tidak bermasalah.

"Atas Rahmat Tuhan Yang Maha Esa aku selamat dan tidak mengalami keguguran," ujar Bu Fatmawati bersyukur. (mdk/ian)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Potret Lawas Megawati Soekarnoputri Masih Anak-anak, Rayakan Ultah ke-7
Potret Lawas Megawati Soekarnoputri Masih Anak-anak, Rayakan Ultah ke-7

Momen Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri ketika masih berusia 7 tahun.

Baca Selengkapnya
Potret Gadis Kecil Berponi Bersama Orangtuanya, Tak Disangka Punya Nasib Bagus Pernah Jadi Orang Paling Disegani
Potret Gadis Kecil Berponi Bersama Orangtuanya, Tak Disangka Punya Nasib Bagus Pernah Jadi Orang Paling Disegani

Berikut potret gadis kecil berponi bersama orangtuanya yang tak disangka punya nasib bagus dan pernah menjadi orang paling disegani.

Baca Selengkapnya
Kisah Ipik Gandamana, Tokoh Bangsa yang Jadi Bupati Bogor Pertama
Kisah Ipik Gandamana, Tokoh Bangsa yang Jadi Bupati Bogor Pertama

Tolakan dari Ipik membuat Belanda marah. Pasukan kolonial melalui para sekutu kemudian mengasingkannya ke wilayah Jasinga, Bogor.

Baca Selengkapnya
Cerita di Balik Aksi Heroik Megawati Lilitkan Bendera Pusaka untuk Bung Karno di Wisma Yaso
Cerita di Balik Aksi Heroik Megawati Lilitkan Bendera Pusaka untuk Bung Karno di Wisma Yaso

Cerita itu disampaikan Guntur Soekarnoputra dalam buku berjudul 'Sang Saka Melilit Perut Megawati, Humaniora, Sejarah, dan Nasionalisme Internasionalisme'.

Baca Selengkapnya
Megawati Bicara Status Presiden: Jangan Main-Main Sama Saya, Level Kita Sama Loh
Megawati Bicara Status Presiden: Jangan Main-Main Sama Saya, Level Kita Sama Loh

Megawati meminta seseorang yang selevel presiden tidak bermain-main dengannya.

Baca Selengkapnya
Sindiran Megawati: Sudahalah, Sudah Mau Selesai Ya Selesai Saja
Sindiran Megawati: Sudahalah, Sudah Mau Selesai Ya Selesai Saja

Dia mencontohkan dirinya saat kalah pada Pilpres 2004 silam, memilih tak mau menggugat.

Baca Selengkapnya
Megawati: Saya Sudah Jengkel, Kenapa Kalian yang Baru berkuasa Bertindak Seperti Zaman Orde Baru?
Megawati: Saya Sudah Jengkel, Kenapa Kalian yang Baru berkuasa Bertindak Seperti Zaman Orde Baru?

Megawati merasa jengkel dengan para penguasa yang bertindak seperti zaman orde baru.

Baca Selengkapnya
Respons Megawati Ditanya Hadiri HUT ke-79 RI di IKN: Kamu Jangan Mancing-Mancing
Respons Megawati Ditanya Hadiri HUT ke-79 RI di IKN: Kamu Jangan Mancing-Mancing

Megawati enggan membeberkan sikapnya apakah bakal memenuhi undangan itu.

Baca Selengkapnya
Kelahiran Mohammad Hatta 12 Agustus 1902, Pahlawan Nasional yang Sederhana dan Bijaksana
Kelahiran Mohammad Hatta 12 Agustus 1902, Pahlawan Nasional yang Sederhana dan Bijaksana

Mohammad Hatta adalah pahlawan nasional yang dikenal cerdas, jujur, dan bijaksana.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Megawati Tertawakan Pidato Ketum Golkar Bahlil
VIDEO: Megawati Tertawakan Pidato Ketum Golkar Bahlil "Kayak Ngerti Raja Jawa"

Mega mempertanyaan kepahaman Bahlil soal 'Raja Jawa'.

Baca Selengkapnya
Megawati Tertawakan Bahlil: Sejak Kapan Ada Raja Jawa
Megawati Tertawakan Bahlil: Sejak Kapan Ada Raja Jawa

Megawati bahkan tertarik untuk berkenalan dengan raja jawa yang dimaksud oleh Bahlil.

Baca Selengkapnya
Profil Francisca C. Fanggidaej, Nenek Reza Rahadian Seorang Pejuang Perempuan yang Terbuang
Profil Francisca C. Fanggidaej, Nenek Reza Rahadian Seorang Pejuang Perempuan yang Terbuang

Francisca Casparina Fanggidaej merupakan pejuang perempuan yang aktif dalam organisasi pergerakan.

Baca Selengkapnya