Jagorawi, Sejarah Tol Pertama di Indonesia
Tol Jagorawi diresmikan pada 9 Maret 1978 oleh Presiden Soeharto.
Tol pertama yang dibangun di Indonesia adalah tol Jagorawi yang menghubungkan Jakarta, Bogor, dan Ciawi. Tol Jagorawi diresmikan pada 9 Maret 1978 oleh Presiden Soeharto.
Sejarah jalan tol di Indonesia dimulai pada tahun 1978 dengan dioperasikannya tol Jagorawi sepanjang 59 km (termasuk akses jalan) yang menghubungkan Jakarta, Bogor, dan Ciawi.
-
Apa penyebab kecelakaan di Tol Jagorawi? Kecelakaan berawal dari dump truk yang menghantam kendaraan Honda City dikemudikan oleh TW.
-
Kapan kecelakaan maut di Tol Jagorawi terjadi? Kecelakaan beruntun terjadi di ruas Jalan Tol Jagorawi pada Kamis (30/11).
-
Dimana kecelakaan beruntun di Tol Jagorawi terjadi? Peristiwa itu terjadi di KM 05.200 A ruas Tol Jagorawi, pada pukul 02.04 WIB.
-
Dimana titik awal Tol Jogja-Solo? Jalan bebas hambatan ini dibuka sejauh 13 kilometer mulai dari Kartasura hingga Karanganom, Klaten.
-
Kapan jalan tol pertama di dunia dibangun? Tepatnya pada tahun 1924, jalan tol pertama Italia sekaligus di dunia dibangun yang dikenal dengan nama 'Autostrada A8' atau 'Autostrada dei Laghi'.
-
Bagaimana proses pembangunan jalan tol pertama? Begitu idenya diterima dan mendapatkan izin dari pemerintah, Puricelli memulai proses konstruksinya yang berhasil diselesaikan daam waktu 15 bulan. Tercatat tepat di tangga 21 September 1924, jalan tol pertama ini resmi dibuka di kota Lainate yang sekaligus menjadi jalan tol pertama di dunia.
Pembangunan tol ini dimulai pada tahun 1975 oleh pemerintah, dengan dana dari anggaran negara dan pinjaman luar negeri yang diberikan kepada PT Jasa Marga sebagai penyertaan modal.
Usulan untuk membangun tol Jagorawi datang dari Menteri Pekerjaan Umum, Ir Sutami.Tol Jagorawi dibangun untuk mendorong perekonomian di wilayah sekitar Jakarta dan Bogor. Pada tahun 1970-an, jalur dari Jakarta menuju Bogor menjadi salah satu yang paling padat di Indonesia.
Hal ini terjadi karena pesatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang menyebabkan volume lalu lintas harian antara Jakarta dan Bogor meningkat dua kali lipat antara tahun 1969 hingga 1971.
Jalan yang ada saat itu tidak mampu menampung lonjakan arus lalu lintas tersebut. Oleh karena itu, pembangunan jalan tol pun direncanakan untuk mempercepat waktu tempuh dan mengurangi kemacetan.Pembiayaan pembangunan jalan tol ini sebagian diperoleh melalui pinjaman luar negeri dan sebagian lagi dari dalam negeri.
Berapa Biayanya?
Biaya pembangunan mencapai Rp350 juta per kilometer, berdasarkan kurs rupiah pada saat itu.Melansir usaid.gov, disebutkan bahwa pada tahun 1970-an, Amerika Serikat melalui United States Agency for International Development (USAID) membantu Indonesia membangun jalan tol pertamanya.
USAID bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, meminjamkan dana sebesar USD 26 juta untuk membiayai pembangunan serta mendatangkan para ahli untuk memastikan kualitas konstruksi agar sesuai dengan standar tertinggi dunia.
Investasi dalam bentuk dana dan sumber daya manusia ini menghasilkan jalan tol yang terbukti kuat dan tahan lama ini.
“USAID merupakan salah satu dari beberapa donor yang bersedia membantu proyek ini. Jika Indonesia tidak membangun Jagorawi pada saat itu, saya tidak bisa bayangkan bagaimana keadaannya sekarang dengan ramainya lalu lintas sekarang,” ujar tenaga ahli USAID, Philip Tjakranata yang saat itu mengerjakan program pembangunan jalan tol Jagorawi.
Tol Jagorawi memiliki panjang 57,9 kilometer dan dibangun secara bertahap. Pembangunan ini dibagi menjadi beberapa tahap: Jakarta-Citeureup sepanjang 27 km dengan empat jalur terpisah, Citeureup-Bogor sepanjang 18,9 km juga dengan empat jalur terpisah, Bogor-Ciawi sepanjang 5,7 km, dan sisanya sepanjang 6,3 km diselesaikan pada tahap berikutnya.
Perencanaan awal proyek Tol Jagorawi, yang dimulai sejak tahun 1963, baru direalisasikan pada Oktober 1974 dan selesai pada 1978. Pembangunan proyek ini tidak hanya melibatkan konsultan dari Amerika Serikat, tetapi juga dari Korea Selatan, yakni kontraktor pelaksananya adalah Hyundai Construction Co.
Libatkan Ribuan Pekerja
Konsultan pengawas proyek ini adalah perusahaan Amman-Whitney dan Trans Engineering Corp dari Amerika Serikat. Proyek tol ini melibatkan 2.711 pekerja dari Indonesia, 172 pekerja dari Korea Selatan, dan 7 pekerja dari Amerika Serikat.
Setelah selesainya pembangunan jalan tol Jagorawi, waktu tempuh antara Jakarta dan Bogor lebih cepat setengahnya. Awalnya jalan tol ini disebut jalan cukai karena harus bayar untuk melewatinya.
Sebelum Tol Jagorawi diresmikan, pemerintah mendirikan PT Jasa Marga pada 1 Maret 1978 untuk memelihara jalan tol dan menarik biaya dari kendaraan yang melintas.
Meski pemeliharaan jalan tol dikelola oleh PT Jasa Marga, kepemilikan jalan tol tetap berada di tangan pemerintah. Akhirnya pada 9 Maret 1978, jalan tol Jagorawi diresmikan oleh Presiden Soeharto.
Reporter Magang: Yulisha Kirani Rizkya Pangestuti