Letkol Kawilarang Marah Besar, Muak dengan Perwira Berlagak Koboi Tapi Pengecut
Merdeka.com - Ditugaskan untuk membenahi kekuatan TNI di wilayah Tapanuli dan Sumatera Timur, Letnan Kolonel A.E. Kawilarang harus main gertak dengan para komandan setempat.
Penulis: Hendi Jo
Pasca berlakunya Perjanjian Renville pada Januari 1948, TNI mendapat kesempatan agak panjang untuk membenahi internal. Salah satu wilayah yang dianggap bermasalah adalah Sumatera.
-
Siapa yang memimpin misi TNI? Mereka harus menyelundupkan senjata untuk membantu Bangsa Aljazair yang berjuang demi kemerdekaannya.
-
Siapa Letkol TNI Eka Wira? Letkol Inf Eka Wira Dharmawan saat ini tengah menjabat sebagai Pabandya Tata Laksana Sapaban 2 Minop Sapsat.
-
Apa tugas dari Panglima TNI? Dengan mempertimbangkan banyak aspek dan kepentingan nasional.
-
Kenapa Kolonel Edward Sitorus mengumpulkan prajurit TNI dari beragam suku? 'Baik, kenapa saya kumpulkan ini ternyata TNI itu terdiri dari beragam suku. Karena selama ini banyak yang bilang ‘kok dari daerah saya enggak ada yang jadi tentara? Kok enggak ada? Semua dari Jawa, semua dari Batak, ternyata bukan hanya orang Jawa jadi tentara ya, ini ada macam-macam ya,' tutur Edward beri penjelasan di depan para prajurit TNI.
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
-
Siapa yang menaruh hormat pada Kolonel Kawilarang? Banyak pasukannya yang menaruh hormat padanya.
Panglima Besar Soedirman memerintahkan perwira-perwira muda TNI terbaiknya untuk pergi ke Sumatera. Selain menugaskan para perwira yang baru lulus dari Akademi Militer Yogyakarta, Soedirman pun meminta para perwira yang lebih senior untuk ikut berangkat.
Overste (Letnan Kolonel) Alex Evert Kawilarang, Komandan Brigade Suryakancana Divisi Siliwangi merupakan salah satu perwira yang ditunjuk untuk berangkat ke Sumatera. Bersama Mayor Ibrahim Adjie, Letnan Satu Abu Amar dan Letnan Dua Hutabarat, Alex mendapat misi untuk menuntaskan pertikaian antar tentara Indonesia di Sumatera.
Alex yang tadinya merasa senang akan bertugas di wilayah Jawa Tengah atau Yogyakarta, terkejut dengan perintah itu. Dia merasa penasaran, apa yang menyebabkan dirinya harus pergi ke wilayah yang sama sekali asing baginya. Tak kuat menahan rasa kepenasaran, Alex bertanya langsung kepada Wakil Presiden sekaligus Menteri Pertahanan ad interim Mohammad Hatta saat mereka berjumpa di Bukittingi.
"Di Tapanuli dan Sumataera Timur harus ada komandan yang bukan berasal dari Jawa atau Sumatera. Di sana harus dilakukan pembersihan. Banyak serobotan, lucut melucuti, kurang disiplin dan lagi banyak korupsi," jawab Bung Hatta.
Sebagai catatan, di wilayah Tapanuli memang saat itu sedang terjadi 'perebutan wilayah' antara tentara Indonesia sendiri. Mereka yang terlibat berasal dari kesatuan tentara yang dipimpin oleh Mayor Bedjo dan para pejuang yang ada di bawah Mayor L. Malao.
"Alhasil saya merasa terpilih sebagai 'tukang bersih-bersih'. Jadilah!" ujar Alex seperti dituliskan dalam otobiografinya, Untuk Sang Merah Putih (disusun oleh Ramadhan KH).
November 1948, Alex ditunjuk menjadi Komandan Sub Teritorial VII. Sebagai pimpinan wilayah, dia harus mulai membereskan kekacauan-kekacauan yang ada di Tapanuli, Sumatera Timur Selatan. Langkah pertama yang dilakukan adalah membubarkan brigade-brigade yang ada lalu menggantinya dengan sektor-sektor. Setidaknya ada 4 sektor yang dia bentuk untuk menghadapi kemungkinan agresi militer Belanda yang kedua kalinya.
Pembentukan sektor-sektor otomatis diikuti dengan perpindahan wilayah kekuasaan masing-masing kekuatan bersenjata yang ada saat itu. Sebagai contoh Pasukan Sektor I harus meninggalkan Sibolga digantikan oleh Pasukan Sektor IV dan Sektor S. Aturannya Pasukan Sektor IV dan Sektor S dipersilakan masuk Sibolga usai Pasukan Sektor I pergi. Namun karena ada kesalahpahaman beberapa unit Pasukan Sektor S sudah mulai mendekati Sibolga, sementara saat itu Pasukan Sektor I masih ada di kota tersebut.
Untuk mencegah keributan karena pertemuan dua pasukan yang tadinya bermusuhan itu, maka Letnan Kolonel Alex mengutus Letnan Dua David Munthe untuk mengingatkan komandan Pasukan Sektor S untuk tidak masuk dulu ke Sibolga. Alih-alih disanggupi, komandan Sektor S malah mengancam Letnan Dua David dengan todongan pistol.
"Besok paginya, saya panggil perwira yang menodong Munthe itu…" kenang Alex.
Sang perwira datang dengan pakaian kebesarannya lengkap bersama senjatanya. Dia juga membawa sejumlah pengawal yang bertampang garang. Begitu masuk ke ruangan Alex, dia sudah menggertak dan menyemprot Alex duluan. Sambil menggebrak meja, dia menyatakan penolakannya untuk jangan dulu memasuki Sibolga.
Laiknya senjata mitraliur, mulut Si Perwira terus saja mengomel. Alex yang tadinya akan melakukan teguran juga terkait penodongan Munthe, memutuskan menahan diri, menunggu sampai teriakan-teriakan lelaki di depannya selesai. Begitu dia diam, Alex pun beraksi. Sambil menggebrak meja hingga gelas-gelas di atas meja berjatuhan, Alex langsung balas memaki-maki Komandan Sektor S tersebut.
"Sekarang dalam kondisi aman, kau mau aksi-aksian masuk Sibolga! Tahu kau, kalau kau dan pasukanmu masuk Sibolga sekarang lalu bentrok dengan Pasukan Sektor I, siapa yang menjadi korban? Rakyat dan tentara lagi! Mana tanggungjawabmu?! Mana disiplinmu?! Kau malah mau bermain-main koboi-koboian dengan pistol. Memuakan! Pengecut memang biasa begitu! Tunggu sampai Aksi II, baru kau boleh mencabut pistolmu kepada lawan!"
Alex Kawilarang benar-benar marah besar. Sejumlah kalimat lain masih dilontarkannya saat Si Komandan itu terlihat gugup dan ketakutan. Dalam situasi panas itu, tiba-tiba Si Komandan berdiri. Sambil mengambil sikap tegap sempurna, dia memberi hormat di hadapan lelaki Minahasa itu.
"Saya taat perintah!" teriaknya dalam nada sedikit gugup. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Praka DRB tega membacok komandannya di Kabupaten Manokwari Selatan, Provinsi Papua Barat, Sabtu lalu.
Baca SelengkapnyaKasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaKadispenad Brigjen TNI Kristomei Sianturi mengatakan kedepan Pomdam Brawijaya akan mendalami motif pelaku
Baca SelengkapnyaPDIP Boyolali mengecam keras tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap relawan Ganjar Pranowo-Mahfud Md
Baca SelengkapnyaSeorang anggota TNI yang sedang melerai keributan di acara hiburan solo organ tiba-tiba dikeroyok brutal oleh warga yang emosi.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan prajurit TNI terhadap sejumlah orang relawan Ganjar-Mahfud MD di Jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali, Jawa Tengah berbuntut panjang.
Baca SelengkapnyaKunto Arief Wibowo melakukan aksi tak terduga yang berhasil membuat 7 anggota TNI ‘tertipu’. Apakah itu?
Baca SelengkapnyaKPK meminta maaf karena pihaknya tidak koordinasi terlebih dahulu dengan pihak TNI sebelum mengumumkan keterlibatan Henri Alfandi.
Baca SelengkapnyaKasad Maruli Simanjuntak dua kali disebut kurang ajar oleh mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo saat masih aktif di militer.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI AD Praka Drik Rian Bayoa di Manokwari, Papua Barat membacok komandannya Letkol Inf Tamami.
Baca SelengkapnyaMayjen TNI Imam Santoso dibuat ngakak oleh prajuritnya yang polos saat diwawancarai olehnya. Sang jenderal bintang dua itu sampai garuk kepala dibuatnya.
Baca SelengkapnyaBegini jadinya kalau Kopral TNI sidak barak Tamtama pakai tongkat komando.
Baca Selengkapnya